Halo, Sisters.
Perkenalkan, nama saya Sumarni Alisha Aprilia, biasa dikenal dengan Arni. Saya seorang single berusia 29 tahun. Saya tinggal di Bantul, salah satu kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Semenjak 2016, tepatnya berawal dari tugas akhir karya seni (TAKS) sewaktu saya masih kuliah, saya memamerkan 9 karya batik sebagai tugas akhir saya, yaitu batik dengan teknik serabut kelapa. Kekhasan batik serabut kelapa yang saya buat dibandingkan dengan batik yang lain terletak pada bercak motif batik yang ditimbulkan dari torehan kuas serabut kelapa yang saya buat sendiri dengan teknik kibasan. Yang membuat saya takjub adalah respons para dosen dan beberapa pihak yang ternyata sangat mengapresiasi serta menyarankan agar batik serabut kelapa saya ini diproduksi dan dikembangkan lebih lanjut. Hingga saat ini karya batik saya lebih dikenal dengan brand ARTniq.
Melalui sarana pengenalan batik serabut kelapa itulah saya tertarik untuk lebih fokus dan serius merintis bisnis fashion, khususnya dalam bidang perbatikan. Saya juga berkesempatan melakukan pameran, baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu, beberapa kali banyak wartawan, baik dari stasiun televisi maupun dari surat kabar, yang datang ke rumah saya untuk melihat produksi batik serabut kelapa secara langsung. Tidak puas dengan hal tersebut, saya merasa perlu belajar dan konsisten lagi untuk mengembangkan bisnis ini. Kekonsistenan menekuni bidang batik ini membuat ARTniq batik mendapat NIB (Nomor Induk Berusaha) yang ditetapkan pada 19 Agustus 2019. Di samping itu, untuk lebih memperkenalkan batik secara lebih luas, ARTniq batik juga turut memberikan edukasi tentang batik dan praktik membatik dengan harapan mengajak generasi penerus bangsa untuk mencintai dan melestarikan batik, dengan tagline dari hati untuk Indonesia.
Sebagai sebuah usaha atau bisnis, ARTniq batik juga melakukan penjualan, baik secara tatap muka (pameran), marketplace, maupun melalui media sosial. Namun demikian, sampai saat ini ARTniq masih terkendala alat dan bahan sehingga batik serabut kelapa diproduksi sangat terbatas dan dijual dalam konsep karya seni batik. Oleh sebab itu, pelan tetapi pasti, ARTniq batik secara profesional ke depannya membutuhkan admin, penjahit, content creator, dan tentu saja pembatik. ARTniq ingin mengakomodasi para perempuan, baik di sekitar wilayah ARTniq berada ataupun di seluruh Indonesia untuk turut serta berkontribusi melestarikan dan memajukan perkhasanahan batik. Mengapa perempuan? Kaena selama proses memberikan edukasi tentang batik di berbagai wilayah di DIY dan Jawa Tengah, mayoritas yang mengikuti kegiatan ARTniq tersebut adalah para ibu dan remaja putri. Oleh karena itu, hal ini sangat mendukung proses pemberdayaan perempuan dalam pelestarian batik, khususnya melalui ARTniq batik.
Melalui program #sispreneur ini saya ingin belajar kepada para ahli di bidang bisnis untuk mendukung usaha ARTniq batik lebih berkembang dan berkelanjutan. Saya bercita-cita untuk melakukan pengembangan di ranah perbatikan melalui bidang pendidikan, yakni dengan cara melakukan pelatihan membatik, mulai dari tingkat pelajar dengan mengadakan seminar. Selain itu, saya juga ingin menggagas pelatihan batik tulis di sekolah, perguruan tinggi, ataupun lingkungan masyarakat secara luas.
Alhamdulillah melalui sarana batik ini juga mengantarkan saya menjadi salah satu duta pariwisata 2019. Oleh sebab itu, di bidang pariwisata saya ingin bermitra dengan agen travel dan resto area Yogyakarta untuk berkolaborasi membuat paket wisata dengan berbasis budaya, yaitu batik tulis. Harapannya, melalui kontribusi tersebut dapat ikut meningkatkan promosi wisata daerah, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Semoga melalui program #sispreneur ini menjadi salah satu jalan dan impian saya untuk menjadi perusahaan teladan yang berbasis seni batik tradisional Indonesia yang berinovasi dengan menghasilkan karya terbaik dari SDM kreatif dan memiliki daya saing internasional.