Halo, nama saya Niyah, ibu dari lima orang anak. Suami saya bekerja di perusahaan yang cukup besar yang berpusat di Jakarta. Saat ini kami berdomisili di Pekanbaru karena suami ditugaskan di wilayah SUMBAGUT sejak 2015. Hobby saya memasak dan mengeksplorasi aneka resep masakan.
Pada awalnya saya memasak hanya untuk kepuasan pribadi, menaklukkan tantangan pribadi, memenuhi rasa rindu dengan masakan dari daerah asal atau menjamu kawan/tamu yang berkunjung ke rumah. Alhamdulillah semua responnya positif, bahkan berkat dorongan dan motivasi mereka agar saya buka PO akhirnya saya memberanikan diri terjun ke dunia bisnis kuliner ini semenjak akhir tahun 2018 hingga sekarang.
Mulailah saya membuat PO pernasian, nasi bakeri (nasi bakar teri), nasi tutug oncom, soto mie bogor, dan arem-arem oncom adalah deretan menu yang paling banyak diminati saat itu. Selain karena harganya terjangkau, rasanya seotentik masakan aselinya.
Saat pandemi melanda di tahun 2019, merupakan titik awal kebangkitan perekonomian usaha kuliner yang kami beri nama @dapur.ummusalim._ Saya yang senang bereksplorasi dengan berbagai masakan, mulai tertantang mencoba masakan ala western food, Roasted Chicken, Arabian food dengan menggunakan bahan seotentik mungkin. Hasil masakan diupload di ig @dapur.ummusalim._ dengan foto seadanya, tidak disangka beberapa teman kemudian memesan dan dishare di ig storynya sehingga usaha kami makin dikenal luas dan banyak pelanggan baru berdatangan. Pemasaran dengan mouth to mouth melalui ig ini sangat efektif menaikkan jumlah orderan. Alhamdulillah orderan banyak, pendapatan meningkat. Namun justru di situlah kelemahan kami. Kami merasa belum optimal dalam memanfaatkan medsos, karena kurangnya ilmu tentang digital marketing. Tidak sedikit juga pelanggan yang ingin makan ditempat. Sayangnya hingga saat ini kami belum berani membuka kedai. Selain karena belum adanya ilmu yang cukup, kendala modal dan juga sumber daya manusia yang belum siap.
Tentu saja usaha ini sangat membantu menunjang ekonomi keluarga kami menjadi lebih baik. Income suami yang bisa dibilang cukup pas apalagi dengan harus membiayai lima anak yang sekolah semua ( dua anak SMA, 2 anak SD dan satu lagi akan masuk SD) sebuah masa di mana membutuhkan banyak biaya.
Dengan mengikuti kompetisi ini kami berharap dapat terseleksi sehingga kami dapat belajar lebih banyak melalui program inkubasi bisnis ini agar cita-cita kami dapat terwujud.
Adapun jika berhasil memperoleh modal akan kami manfaatkan untuk :
Membeli alat produksi mesin pemanggang dengan kisaran harga 5 juta rupiah
Biaya sewa ruko sekitar 20 juta rupiah
Kebutuhan lainnya seperti perlengkapan kedai dan sebagainya sekitar 10 juta rupiah.
Semoga kami memiliki kesempatan belajar melalui program #sispreneur ini.