Hello Sister,
Assalamu'alaikum. Perkenalkan saya Nina Yarana Silmiati biasa dipanggil Nina. Saat ini saya berprofesi sebagai ibu rumah tangga yang juga mempunyai bisnis online menjual alat ibadah khusus muslimah atau biasa kita sebut mukena. Bisnis online ini sudah saya jalani sejak tahun 2015. Sebelum menjalani bisnis ini, saya adalah seorang dosen Perguruan Tinggi Swasta di Tasikmalaya. Dari kota inilah ide berjualan mukena muncul, karena salah satu wilayah di kota ini terdapat banyak pengrajin mukena. Saat ini saya berdomisili di Indramayu.
Maret 2015 saya mengambil cuti melahirkan dari kampus, selama masa cuti ini saya cukup bosan di rumah dan munculah ide menjual mukena dengan berbekal kenalan beberapa supplier dari Tasikmalaya. Seiring berjalannya waktu, masa cuti saya habis, namun hati ini terasa sangat berat untuk kembali ke kampus apalagi meninggalkan anak dan suami di rumah. Akhirnya saya memilih resign dari kampus dan fokus mengurus keluarga serta menjalani bisnis online mukena dari rumah.
Bisnis mukena saya bangun di Instagram @mukenayarana. Nama ini diambil dari nama tengah saya sendiri yaitu "yarana" jadilah "mukena yarana". Bisnis ini saya jalankan dengan mengupload foto-foto mukena di Instagram dan untuk ordernya bisa melalui BBM, Line, Line@, dan WhatsApp. Beberapa tahun terakhir BBM, Line, dan Line@ sudah jarang digunakan, sehingga untuk order saat ini kebanyakan melalui WhatsApp. Sudah 7 tahun bisnis ini berjalan dan Alhamdulillah saat ini memiliki sekitar 115.000 follower di Instagram.
Bisnis mukenayarana ini sangat menjanjikan karena menyediakan berbagai jenis mukena. Ada mukena anak dari usia 1 tahun sampai mukena dewasa, ada mukena berbagai jenis bahan seperti mukena rayon, mukena semi sutra, mukena armani, mukena katun, mukena silky, dan lain-lain. Ada juga jenis mukena bordir, mukena travelling, mukena daily, dan mukena premium.
Tidak ada bisnis yang selalu di atas begitupun dengan mukenayarana. Kami pernah mengalami jatuh bangun dalam proses menjual mukena. Tahun ke-1 sampai tahun ke-4 bisnis kami mengalami peningkatan signifikan, laba penjualan pada bulan-bulan menjelang Ramadhan bisa mencapai 30juta/bulan. Namun di tahun ke-5 tepatnya tahun 2020 saat pandemi covid-19 menyerang, omset kami terjun bebas, stok mukena di rumah pun banyak yang di jual diskon, karena asal terjual dan ada pemasukan. Tahun 2020 cukup menjadi tahun terpuruk, banyak customer dan reseller memilih membeli kebutuhan pokok seperti sembako dan obat-obatan dibandingkan membeli mukena.
Tahun 2021 dan 2022 penjualan berangsur membaik, customer dan reseller pelanggan setia sudah ada beberapa yang repeat order. Namun saat ini persaingan semakin ketat, customer banyak beralih ke marketplace-marketplace yang ada. Mukenayarana sendiri belum aktif di marketplace karena kendala stok yang sedikit dan selalu sold out lebih dahulu oleh customer dari Instagram. Walaupun begitu, Alhamdulillah kami masih ada di hati beberapa customer.
Besar harapan ketika mengikuti program inkubasi bisnis #Sispreneur UMKM Perempuan Indonesia, kami dari mukenayarana bisa mendapatkan hadiah juara 1 untuk dijadikan modal usaha menambah stok mukena, sehingga kami bisa membuka toko offline di rumah dan online di marketplace-marketplace terbesar di Indonesia. Ketika toko offline dan online ini berjalan selaras dan seirama maka akan membuka peluang kerja bagi masyarakat seperti pekerja packing, admin online, admin offline, dll. Semoga bisa terwujud, Aamiin. Perempuan Indonesia bisa Mandiri dan Unggul.