By: nola
What’s up Sisters!
Sebagai anak muda atau yang akrab disapa Gen Z pasti harus produktif dong ya. Banyak waktu luang bukan berarti kita bisa leha-leha dan malas-malasan. Oleh karena itu, aku nola dan temanku Naufal Julian Putra berupaya untuk memanfaatkan waktu luang di masa muda kita dengan hal-hal yang bermanfaat tetapi bisa bikin kita happy.
Apa sih yang bisa dilakukan dua laki-laki berusia 23 tahun dan belum menikah ini? Kita berusaha untuk memanfaatkan sesuatu yang dekat dengan kehidupan manusia sehari-hari, yakni media sosial. Setiap hari kamu para Sisters pasti selalu membuka Instagram kan ya? Hayo ngaku?! Dari antusiasme pengguna Instagram inilah, aku dan Naufal mengembangkan sebuah akun Instagram dengan konten-konten yang menarik untuk anak-anak muda, utamanya buat kamu yang sedang menjalani masa menjadi mahasiswa. Konten-konten tersebut terangkum dalam akun Instagram yang kita beri nama @nolkoma_id.
Awal mula pembuatan bisnis perkontenan ini dimulai dari Naufal. Ia kemudian mengajakku untuk bikin bisnis bareng. Hal yang mendasari kita dalam membuat platform ini adalah supaya teman-teman Gen Z tidak melewati masa muda mereka dengan menyesal karena telah menyia-nyiakan waktu yang ada, sebab time is money, right?
Dikarenakan untuk kaum Gen Z, kita telah mengklasifikasikan konten Instagram ini ke dalam beberapa jenis. Pertama, sudah pasti pembahasan seputar dunia kampus. Misalnya seperti bagaimana lika-liku menjadi mahasiswa ketika tugas mulai menumpuk ditambah tantangan hidup menjadi anak kosan. Kedua adalah konten seputar pembelajaran hidup bagi manusia. Tentunya konten ini kita bungkus dengan jokes ala-ala yang pastinya disukai oleh anak muda. Ketiga adalah konten yang kita beri nama “when we were young”. Konten ini tidak lain berisi tentang hikmah atau pelajaran yang orang tua berikan kepada anak muda. Orang tua di sini bisa berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, misalnya tukang becak, cleaning service, maupun pedagang.
Permasalahan yang sering aku dan Naufal alami dalam mengembangkan bisnis pembuatan konten Instagram ini adalah soal konsistensi. Kita juga ingin bisa konsisten membuat konten setiap hari, tetapi karena keterbatasan resources, saat ini kita belum bisa memproduksi konten setiap hari.
Dalam pengembangan akun ini tentu aku dan Naufal merasa happy. Soalnya kita bisa mengisi waktu luang dengan memproduksi hal yang bermanfaat bukan hanya untuk aku dan Naufal tapi juga untuk seluruh anak-anak muda seusia kita. Membuat konten pengembangan diri seperti ini tentu bukan hal mudah buat aku dan Naufal. Kita juga sering menemukan yang namanya kegagalan. Merasa sedih juga ketika engagement dari akun Instagram @nolkoma_id masih sedikit.
Konten yang aku buat dengan Naufal memang merupakan edukasi buat kamu para Gen Z. Namun, dibungkus dengan jokes menarik membuat para followers yang sebagian besar isinya memang anak-anak muda menikmatinya.
Gen Z sejatinya memang terdiri dari dua gender, yakni laki-laki dan perempuan. Untuk itu, kedepannya bisa kita kembangkan konten-konten yang memang khusus diperuntukkan untuk laki-laki begitu juga untuk perempuan.
Dengan mengikuti Program Inkubasi Bisnis W20 Sispreneur dari Sisternet ini diharapkan akan semakin banyak lagi anak-anak muda yang lebih produktif dan bisa mengisi waktu luangnya dengan kegiatan penuh manfaat. Tentunya tidak hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri tetapi juga orang lain.