Dear Sisters,
Perkenalkan nama saya Endang Triwahyuni Muchtar, biasanya orang memanggil saya Bu Endang atau di kalangan teman-teman UKM saya biasa dipanggil dengan sebutan Bu Kanjeng. Kenapa mereka memanggil demikian, menurut mereka lebih enak dipanggil Bu Kanjeng karena dengan memanggil Bu Kanjeng bisa langsung teringat Kacang Bawang “Kanjeng”.
Ya….”Kanjeng” merupakan Brand untuk beberapa produk makanan yg saya hasilkan. Dengan brand ini orang lebih suka memanggil saya dengan nama brand saya.
Tadinya saya berprofesi sebagai seorang guru SMA sekaligus guru les privat untuk anak anak sekolah dari tingkat SD sampai dengan SMA. Pada tahun 2007 saya resign dari sebuah sekolah swasta islam terkenal di daerah Kemang Jakarta Selatan. Dari tahun 2007 sampai dengan saat ini praktis kegiatan saya hanya mengatur rumah tangga atau menjadi ibu rumah tangga.
Dibalik keputusan itu sebenarnya ada satu hal yang menjadi tekad saya yakni saya akan tetap berkarir secara profesional namun disisi lain saya tetap akan menjalankan tugas mulia sebagai ibu rumah tangga seoptimal mungkin bukan saja melakukan tugas rumahan namun diwaktu yang sama sebagai ibu dari anak-anak saya juga dapat membimbing, mengontrol dan mendidik mereka.
Pilihan karir selain menjadi ibu rumah tangga, saya bertekat akan membangun lapangan pekerjaan khususnya untuk anak putus sekolah, perempuan atau janda janda di sekitar tempat rumah tinggal saya. Sebagai awal merintis usaha, saya memulai bisnis dengan menjual produk wadah makanan merk ternama, namun usaha ini hanya berjalan sebentar kurang lebih selama 2 tahun. Kemudian saya berpikir kembali kalau saya meneruskan usaha ini bagaimana saya akan membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain sementara cita-cita besar saya adalah membuka lapangan pekerjaan untuk kelompok marginal secara ekonomi sebagaimana diuraikan diatas.
Secara pribadi saya memiliki passion yang besar pada dunia kuliner, saya senang memasak atau membuat kue-kue untuk konsumsi keluarga sendiri, dan qadarullah ibu mertua saya pun demikian, beliau itu seorang juru masak yg biasa dipanggil memasak untuk kebutuhan pesta penikahan atau acara keluarga lainnya di lingkungan sekitar. Beliau memiliki resep yg kami sebagai anak-anaknya sangat menyukainya. Bahkan keluarga besar kami pada saat berkunjung di raya pasti mencari makanan itu yang bernama “Kacang Bawang“ , sebagaimana kebiasaan di saat hari raya, di hampir setiap rumah tersedia berbagai suguhan yang salah satunya adalah kacang bawang. Berbeda dengan kacang bawang pada umumnya, kacang bawang resep keluarga Ibu kami ini lebih renyah, teksturnya lebih empuk, ukuran bulirnya lebih besar, dan yg pasti jika dipegang tidak meninggalkan bekas minyak di tangan atau di permukaan wadah. Karena kacang bawang produksi kami diolah sedemikian rupa sehingga dapat meminimalisir kandungan minyak yang diharapkan berbanding lurus dengan menurunnya kandungan kolesterolnya.
Berawal dari sinilah saya mendapatkan ide untuk mencoba memulai usaha. Awalnya pada tahun 2014 saya hanya menerima pesanan pada hari raya besar keagamaan saja. Kemudian pada tahun 2016 memberanikan diri mencoba menitipkan pada warung2 di sekitar rumah, warung bakso serta kantin2 di sekitar rumah. Syukur alhamdulillah ternyata penjualannya mendapatkan respon yg baik. Setiap minggu silih berganti restock untuk beberapa warung dan kantin.
Kemudian pada tahun 2018 akhir saya bergabung dengan sebuah komunitas UKM di Tangerang Selatan, dari sinilah saya mulai belajar dan mendapat banyak masukan atau ilmu untuk secara berkesinambungan memperbaiki mutu produk, termasuk cara pengemasan yang baik, hygienis sekaligus menarik dalam sisi penampilannya, melengkapi dukumen legalitas usaha dsb.
Dari hasil berkolaburasi dengan komunitas UKM termasuk pendapatkan kegiatan pembinaan dari dinas terkait saat ini Alhamdulillah semua produk yg kami hasilkan sudah memiliki surat izin edar yg tentunya sudah lolos audit dari Dinas Kesehatan setempat juga sudah lolos uji Halal dari BPJPH.
Pada mulanya seluruh proses produksi dilakukan di dalam dapur rumah tangga. Artinya di dapur rumah inilah dilakukan proses memasak baik untuk keperluan makanan keluarga, juga dilakukan untuk memproses produk yang dihasilkan. Seiring dengan meningkatnya kapasitas produksi, maka dapur tersebut dirasa sudah tidak memadai lagi digunakan untuk berproduksi. Sedikit2 keuntungan berjualan saya sisihkan untuk bisa membuat dapur produksi sendiri. Akhirnya pada awal tahun 2020 saya bisa membuat dapur produksi dengan area yg cukup luas yang digunakan khusus untuk memproses produk yang kami hasilkan.
Dari sisi SDM Pada saat awal memulai usaha hingga tahun 2020 saya belum memiliki asisten produksi, saya melibatkan semua anggota keluarga untuk membantu proses produksi.
Saya memegang proses produksi dari bahan baku mentah hingga menjadi bahan matang siap kemas. Suami saya membantu urusan pengemasan baik untuk supply produk maupun untuk kirim2 ke luar kota maupun dalam kota. Anak sulung saya membantu dalam proses pengiriman produk baik untuk konsumen langsung maupun untuk beberapa gerai, koperasi dan retail. seiring dengan kesibukan urusan kantor dan urusan sekolah bagi anggota keluarga kami maka keterlibatan anggota keluarga dirasa menjadi kurang optimal sehingga sejalan dengan peningkatan kapasitas produksi, sekarang saya bisa merekrut tenaga harian untuk membantu proses produksi.
Kedepannya saya berharap pemasaran semakin luas dengan menembus retail-retail besar dan menjalin kemitraan dengan mereka. Dengan semakin luasnya pemasaran tentunya akan semakin meningkatkan kuantitas produksi sehingga saya bisa lebih banyak lagi menyerap tenaga kerja sesuai cita-cita pendirian usaha ini. Selain itu saya juga ingin menjalin kerjasama dengan pihak yang dapat membantu permodalan untuk bisa memberikan bantuan berupa pinjaman dengan suku bunga yg rendah. Dengan bantuan pinjaman ini kami berencana akan melengkapi beberapa mesin untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk yang kami hasilkan.
Untuk memperkuat basis produksi, selain Kacang Bawang saya juga berusaha melakukan diversifikasi produk melalui inovasi dengan menciptakan atau menghasilkan produk baru, Sejak pertengahan Tahun 2021 saya mengeluarkan produk akar kelapa churros. Kenapa saya sebut akar kelapa churros, karena akar kelapa ini dibentuk menyerupai churros namun tetap dengan resep asli akar kelapa. Dengan beberapa varian rasa seperti keju, cinnamon, cokelat, jintan hitam,daun kelor juga rasa asli atau original akar kelapa itu sendiri. Syukur Alhamdulillah produk akar kelapa churros ini juga mendapatkan respon yg sangat baik. Terbukti dengan banyaknya pesanan yg berdatangan.
Saya berharap dengan mengikuti inkubasi dari Sisternet ini, ada perubahan besar baik dari kualitas produk, inovasi produk, dan segi pemasaran, untuk akselerasi /percepatan dan perluasan jaringan pemasaran kami berencana akan menggabungkan sistem pemasaran yang kami lakukan secara manual hingga saat ini dengan pemanfaatan jaringan internet/ online marketing sehingga dapat menjangkau konsumen yang lebih luas lagi dengan lebih efektif dan efisien.
Dengan pertumbuhan modal yg saya peroleh dari hasil kerja hingga saat ini saya bisa lebih melebarkan sayap dalam pemasaran dan inovasi produk sehingga cita-cita untuk lebih memberdayakan kaum perempuan khususnya dalam menopang perekonomian keluarga dapat terlaksana.