Hai sis…
Aku Oca, seorang istri juga ibu dari dua putri dan satu putra yang memulai bisnis kuliner sejak November 2019. Berawal dari keisengan ngulik resep, ga di sangka justru jadi cuan. Rezeki yang Allah titipkan lewat masakan. Masya Allah.
Keinginan untuk selalu menyajikan santapan bikinan tangan sendiri di rumah, membuatku rajin mengutak ngatik resep yang aku dapat, lalu ku buat dan memodifikasinya sampai mendapatkan rasa yang menurutku ciamik. Semua keisengan ini aku abadikan lewat foto hasil masakan yang aku unggah di media sosial.
Pertama kali banget aku cuma posting di story whats app, siapa tau kan bisa menginspiasi buibu yang lagi bingung mau masak apa. Tak ku kira, loh ko banyak teman yang menanyakan resep hidangan yang aku posting. Selain itu ada beberapa orang teman yang bahkan ingin mencicipi masakanku.
Akupun berbagi resep dan pengalamanku dalam memasak juga membuat kue. Dua orang teman aku kirimkan masakanku, lalu mereka memberikan testimoni di sosial medianya masing-masing tanpa aku minta. Aku kaget sekaligus haru ketika masakanku aprove di lidah mereka.
Keesokan harinya temanku memesan menu yang sama dengan yang aku berikan padanya, namun saat itu ia sengaja ingin membelinya untuk temannya yang mengomentari masakanku sebelumnya, sekaligus untuk dibawa ke sebuah acara pertemuan. Aku bingung karena tidak merasa menjual dan memasarkannya.
Tapi suami dan temanku berhasil meyakinkanku, mereka pastikan bahwa rasa dan tampilan masakanku layak dijual, akhirnya aku memberanikan diri menjual udang kriwil waktu itu dan alhamdulilah hasilnya tidak mengecewakan.
Di hari yang lain temanku yang lain memintaku membuatkan kue untuk acara ulang tahun suaminya, dan aku langsung mengiyakannya karena merasa lebih percaya diri pada kemampuanku membuat kue dari pada memasak.
Di luar ekspetasi, orderan kue rainbow cake berdatangan dengan sendirinya setelah temanku memasarkannya. Aku menjadi lebih percaya diri hingga memutuskan untuk menamai usaha kulinerku dengan nama Dapur Mioca.
Harga dari menu usaha kulinerku waktu itu masih berubah karena aku masih bingung dalam menentukan harga pokok penjualan, menghitung modal, jasa dan biaya pengiriman. Alhamdulillah seiring berjalannya waktu aku belajar dan mulai bisa menentukan target pasar dengan membuat dua varian harga untuk kualitas oke dan oke banget (premium).
Aku menjual berbagai macam masakan dan kueku dengan sistem pra pesan, agar selalu fresh dan terjaga kualitasnya. Penjualan aku lakukan melalui status whats app saja hingga akhirnya pada 12 April 2021 aku membuat akun instragam dan mulai memasarkan menu dapur dapur mioca disana.
Varian menu pun kian bertambah dan semakin ramai pembeli, kekonsistenan rasa menjadi keunggulan tersendiri bagi Dapur Mioca, rasanya yang khas membuat konsumenku rajin memesan kembali menu yang sudah pernah dipesan sebelumnya. Menu boleh sama, soal rasa boleh di adu, cieee.
Tentu tidak selalu mulus, komplain pelanggan dan gagal dalam proses produksi pernah aku alami. Penurunan omset juga pernah aku lewati, puncaknya ketika pandemi mulai ramai dan saat harga bahan baku naik dratis. Aku sempat berhenti memasarkan usahaku, namun diluar dugaan ada saja konsumen yang memesan walaupun aku tak memosting jualan.
Alhamdulillah aku dapat melanjutkan kembali usaha kulinerku dan memperkerjakan satu orang karyawan untuk membantuku. Tak sedikit teman-temanku yang sudah menjadi reseller dapur mioca, aku sangat bahagia bisa berbagi rezeki dengan ibu lainnya.
Melalui program #Sispreneur W20 Sispreneur ini aku berharap dapat meningkatkan kapasitas diri dalam bidang kuliner untuk mengembangkan usahaku, memasarkannya ke berbagai platfom atau aplikasi makanan, membuka toko di halaman rumah juga ingin mengajak masyarakat sekitar untuk dapat membantuku di toko dengan memberikan penghasilan yang layak untuk mereka nanti.
Aku yakin usahaku ini dapat berkembang dengan doa, usaha, keyakinan dan tentunya modal yang mendukung. Impian terbesarku adalah membuka banyak cabang gerai toko Dapur Mioca, Bismillah, semoga Allah mampukan.