Assalamualaikum, Halo Sister!
Perkenalkan saya Mutia Purwanti seorang ibu sekaligus terapis akupuntur yang saat ini sedang mengembangkan bisnis di bidang minuman tradisional. Sebelum memulai bisnis ini saya adalah karyawan swasta di salah satu klinik di Depok, karena pandemi 2020 klinik saya menerapkan sistem lock down yang mengharuskan saya dan terapis lainnya dirumahkan, dari sana saya mulai berpikir bagaimana caranya agar dapat menghasilkan uang di tengah pandemi.
Awal bisnis ini dimulai ketika saya mengunjungi salah satu toko wedang tradisional di kota Jogja, ketika mencoba dan rasanya enak saya mulai tertarik dan melihat peluang bahwa wedang yg enak ini bisa dijadikan sebagai wedang kesehatan, karena niat awalnya adalah saya ingin orang2 di sekitar saya menikmati minuman yang enak sekaligus merasakan manfaatnya di tubuh mereka.
Akhirnya saya belajar mengenai ramuan empon2 ke teman2 saya yg memang ahli dalam tanaman herbal, saya juga mengunjungi beberapa petani lokal untuk mengetahui bahan baku yang akan saya pakai sembari membantu petani-petani Indonesia.
Setelah 2-3 bulan belajar dan observasi akhirnya saya mencoba memberanikan diri untuk membuat minuman tradisional yang berupa Wedang Uwuh dan Bir Pletok, dengan menggunakan 12 tanaman herbal seperti jahe, sereh, bunga lawang, kayu manis, cengkeh, secang, adas, daun cengkeh, lada hitam, cabe jawa, daun kayu manis, dan jinten hitam yang membuat minuman tradisional ini tidak hanya menyegarkan tapi juga menyehatkan.
Pertama kali minuman ini saya berikan ke keluarga saya dan alhamdulillah saya mendapat testimoni yang baik dari mereka, saran2 membangun dari mereka pun saya tampung. Di kemudian hari saya mulai memberikan minuman saya ke tetangga sekitar rumah, pasien2 saya dan teman terdekat, mereka pun merasakan khasiatnya. Akhirnya saya memberanikan diri untuk mulai menjual produk saya ini lewat media sosial seperti FB, IG, dan broadcast WA.
Dari sana lah wedang tradisional yg saya beri nama Mutia Herbs mulai dipasarkan secara komersial. Banyak tantangan yang saya rasakan ketika memperkenalkan Mutia Herbs ke masyarakat umum, mungkin mereka masih underestimate terhadap manfaat dari wedang tradisional. Namun, itu semua tidak membuat saya berhenti untuk terus mengembangkan bisnis ini, karena banyak juga orang2 yg sudah terbantu dan kembali sehat setelah mengonsumsi wedang ini secara rutin. Pada pertengahan 2021 bisnis saya mengalami penurunan karena dampak covid 19. Namun, saya dan tim terus berinovasi dan akhirnya saya membuat produk baru berupa teh herbal untuk pelangsingan dan kecantikan, yang bernama Teh Cantik. Atas izin Allah di akhir 2021 penjualan kami mulai meningkat kembali dan kami terus memproduksinya hingga saat ini.
Dulu, awal Mutia Herbs berdiri semua saya kerjakan sendiri mulai dari produksi, pengiriman, dan admin. Saya bersyukur saat ini saya mampu mempekerjakan 2 karyawan yang merupakan tetangga saya.
Alasan kenapa saya ikut kompetisi ini? Karena saya ingin produk Mutia Herbs lebih dikenal masyarakat dan saya juga membutuhkan modal lebih untuk membangun bisnis ini, seperti biaya marketing dan membeli peralatan penunjang produksi. Selain itu saya juga ingin mengikuti program bisnis W20 #sispreneur yang diselenggarakan oleh sisternet agar pengetahuan saya dalam berbisnis bertambah.
Sebagai seorang wanita sekaligus seorang ibu saya ingin mengajak teman-teman semua untuk terus bisa berbisnis dan berkarya meskipun dimulai dari rumah.