Martalinda Basuki adalah pengusaha muda yang merintis bisnis kafe sejak masih duduk di bangku kuliah semester tiga. Modal usaha diperoleh dari menjual sepeda motor dan laptop. Selain itu, dia juga meminjam uang dari berbagai sumber hingga Rp 50 juta. Dia memulai membuka cafe pertama kali di Kampung Inggris Pare, Kediri.
Akhirnya, tahun 2011, dia mulai membuka usaha Cokelat Klasik dengan konsep menggunakan gerobak. Ide tersebut diperoleh dari hasil riset yang telah dilakukan sebelumnya.
Rupanya, konsep gerobak membawa keberuntungan tersendiri baginya. Banyak masyarakat yang tertarik untuk menjadi mitra dari bisnis Cokelat Klasik ini.
Dari bisnis kafe dia beralih ke bisnis minuman cokelat dengan merek Coklat Klasik. Setelah usahanya maju, dia menjual paket bisnisnya pada mitra di berbagai daerah. Perempuan cantik berhijab ini kini memiliki lebih dari 300 gerai Coklat Klasik yang tersebar di seluruh Indonesia.
Mau tahu lebih jauh tentang Sister yang akrab dipanggil Lala ini? Yuk, simak obrolan Sisternet dengannya berikut, ya!
Q: Boleh diceritakan, siapa sih, sosok Martalinda Basuki itu?
A: Saya adalah seorang pengusaha kuliner, seorang istri dan juga Ibu dari seorang putri yang memulai usaha sejak di bangku perguruan tinggi.
Q: Apa yang membuat Sister Lala tertarik untuk terjun di dunia entrepreneurship?
A: Saya ingin menjadi wanita mandiri, yang memiliki banyak waktu untuk keluarga dan tidak banyak dibatasi oleh rutinitas.
Q: Apa alasan Sister Lala memilih bisnis yang sedang Sister jalani sekarang?
A: Dunia kuliner adalah salah satu yang paling saya kuasai dan minati, sehingga prosesnya lebih mudah dijalani. Sebagai contoh, saya cenderung tidak lelah apabila harus berada di dapur untuk tester produk-produk yang akan dijual.
Q: Apa strategi menjalankan bisnis agar tetap stabil dan bisa terus raih cuan?
A: Kuncinya ada di konsistensi dan keteguhan dalam menjalani segala prosesnya. Karena tidak setiap saat bisnis akan berjalan sesuai dengan keinginan kita.
Q: Bagaimana cara tingkatkan income bisnis dan menarik market lebih banyak saat pandemi seperti sekarang ini?
A: Permak bisnis lama dan buat bisnis atau kreasi baru. Yang penting jangan berhenti untuk berkarya, karena kita kalah saat kita berhenti, bukan saat kita gagal.
Q: Memasuki bulan Ramadan, faktor apa saja yang bisa mempengaruhi peningkatan penjualan saat bulan Ramadan?
A: Semuanya tentang momentum. Di Bulan Ramadan itu banyak hal yang membuat kesempatan untuk sebuah bisnis berkembang atau diterima oleh masyarakat, jadi harus kejar momentumnya.
Q: Lalu strategi apa yang cocok untuk dilakukan saat bulan Ramadan?
A: Strateginya adalah memilih target konsumen yang memang membutuhkan dan mencari produk kita. Sebagai contoh, kalau mau jualan menu buka puasa, ya di daerah yang mayoritas berpuasa dan di waktu-waktu mereka mencari menu berbuka.
Q: Hal apa saja yang bisa membuat bisnis kita terlihat lebih menarik dibandingkan kompetitor?
A: Keunikan itu mutlak harus dimiliki oleh bisnis kita ketika berbicara tentang kompetitor. Tanpa ada keunikan berarti produk kita sebetulnya tidak sedang bersaing, hanya pasif menunggu konsumen.
Q: Tips untuk para Sister yang sedang struggling menjalani bisnisnya.
A: Tetap semangat dan berpikiran positif. Jalani dengan semangat dan fokus untuk terus bergerak dan berputar, karena pada dasarnya bisnis adalah mengalirkan resources.
Nah, seru kan ngobrol bareng Sister Lala? Sisters, selalu nantikan kisah-kisah inspiratif dari Inspiring Sister pilihan Sisternet berikutnya dengan mengunduh aplikasi Sisternet melalui link ini: https://linktr.ee/sisternet. Yuk, kita sama-sama menuju perempuan Indonesia #JadiLebihBaik !