Hai Sisters! Menjadi ibu rumah tangga itu multitasking: mulai dari urus anak, kelola rumah, sampai pegang kendali keuangan keluarga. Tapi, seringkali urusan dompet bikin pusing sendiri, ya? Gaji baru masuk, eh... belum akhir bulan, saldo sudah kritis.
Solusinya? Budgeting.
Bukan cuma soal mencatat pengeluaran, tapi juga soal mengatur prioritas agar hidup lebih tenang dan tujuan keuangan tercapai.
Mulai dari gaji suami, penghasilan sampingan, atau uang dari jualan kecil-kecilan. Semuanya dihitung. Karena budgeting itu dasarnya adalah: uang yang masuk vs uang yang keluar.
Bagi ke dalam beberapa kategori:
Gunakan metode 50:30:20 atau sistem amplop kalau lebih cocok.
Idealnya, punya dana darurat setara 3–6 bulan pengeluaran.
Mulai dari kecil dulu, yang penting konsisten. Bisa dimulai dari Rp10.000–Rp50.000 per minggu.
Sisihkan juga untuk dana pendidikan anak atau tujuan jangka panjang (umroh, rumah, liburan, dll).
Kalau kamu suka teknologi, coba aplikasi seperti:
Tapi kalau kamu tipe visual, bisa juga pakai jurnal manual budgeting yang lucu-lucu dan bisa ditandai stiker. Asalkan konsisten, dua-duanya bisa jalan!
Ibu juga manusia. Perlu hiburan, skincare, atau jajan kopi favorit.
Tapi harus ada batasnya. Misalnya, dari Rp500.000 sisa uang belanja, alokasikan 10–15% untuk "uang senang" biar nggak burnout tapi tetap terkendali.
Budgeting bukan berarti kamu harus pelit atau menghitung semua sampai receh.
Tapi ini soal mengelola, bukan mengorbankan.
Ketika kamu bisa atur uang dengan baik, hidup jadi lebih tenang, rencana jadi lebih jelas, dan kamu jadi ibu yang jauh lebih siap menghadapi hari-hari.
Dompet aman, pikiran tenang, keluarga pun senang.
Yuk, mulai budgeting hari ini, Sisters!