Hai Sisters! Di awal merintis bisnis online, hampir semua hal dilakukan sendiri—dari produksi, upload konten, balas chat pelanggan, hingga kirim paket. Tapi seiring waktu, pekerjaan semakin menumpuk, pelanggan makin banyak, dan kamu mulai kewalahan.
Pertanyaannya: Apakah ini saatnya kamu mulai nambah tim?
Atau… kamu masih bisa bertahan sendirian?
Menambah tim bukan cuma soal "butuh bantuan", tapi soal siap naik level.
Yuk, coba cek. Kalau kamu mengalami beberapa hal ini, mungkin sudah saatnya kamu serius mempertimbangkan untuk scale-up:
- Orderan mulai sering telat diproses
- Chat pelanggan sering terabaikan
- Sosial media nggak sempat diurus
- Stok sering kosong karena lupa restock
- Kamu merasa burnout dan kehilangan semangat
Kalau ini terus dibiarkan, bukan hanya merusak reputasi bisnismu, tapi juga bisa mengganggu kesehatan mental dan fisik kamu sendiri.
Dengan tambahan tenaga, kamu bisa fokus di hal strategis (misal: pengembangan produk, branding, atau kolaborasi), sementara tim mengurus hal teknis sehari-hari.
Punya tim bikin kamu bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, merespons lebih cepat, dan membuka peluang baru (seperti ekspansi, reseller, atau layanan tambahan).
Tim yang rapi = pelayanan yang lebih cepat & konsisten. Ini bikin pelanggan merasa aman dan nyaman.
Menambah tim butuh biaya, jadi timing-nya harus tepat. Pertimbangkan ini:
- Bisnis kamu sudah menghasilkan profit tetap setiap bulan
- Volume pekerjaan harian sudah melebihi kapasitas kamu sendiri
- Ada proses berulang yang bisa didelegasikan (seperti packing, CS, desain, dan sebagainya)
- Kamu punya keinginan untuk scale-up, bukan sekadar bertahan
Nggak harus langsung bikin tim besar. Mulailah dari satu peran yang paling krusial. Contohnya:
Tips: Bisa mulai dari freelance atau part-time, sambil menyesuaikan dengan budget dan kebutuhan.
Ingat, Menambah Tim = Investasi
Menambah tim memang butuh biaya, waktu, dan tenaga untuk training. Tapi kalau dilakukan di waktu yang tepat, hasilnya bisa mempercepat pertumbuhan bisnis dan membantumu naik kelas sebagai pemilik usaha.
Fokuslah membangun business system, bukan jadi superhero yang mengurus semuanya sendiri, ya, Sisters!