Mau usahamu makin dikenal? Mulailah dari dirimu sendiri, Sisters!
Di tengah ramainya media sosial dan persaingan bisnis online, perempuan bukan hanya perlu menjual produk atau jasa — tapi juga membangun citra diri yang kuat dan autentik. Inilah yang disebut personal branding.
Personal branding bukan berarti menjadi orang lain atau tampil “sempurna” setiap saat. Sebaliknya, ini tentang menunjukkan siapa kamu, apa nilai usahamu, dan kenapa orang harus percaya padamu.
Berikut adalah panduan praktis untuk membangun personal branding yang kuat dan berdampak — khusus untuk perempuan pebisnis di era digital.
Langkah pertama membangun personal branding adalah mengenal keunikanmu. Coba jawab pertanyaan ini:
Misalnya, kamu dikenal sebagai ibu rumah tangga yang bisa jago promosi online, atau kamu selalu menyajikan produk dengan detail dan estetika tinggi. Jadikan itu kekuatan.
Ingat: keaslian lebih kuat daripada sekadar ikut tren.
Personal branding yang kuat terlihat dari gaya bicara dan tampilan yang selaras dan konsisten. Artinya, tone of voice, cara kamu menjawab komentar, desain konten, dan caption harus mencerminkan dirimu.
Misalnya:
Gunakan palet warna, font, dan tone yang mencerminkan identitas brand kamu — dan jadikan itu ciri khas.
Orang bisa membeli dari siapa saja, tapi mereka lebih mudah percaya pada orang yang punya cerita.
Ceritakan:
Cerita personal bikin kamu relatable dan membangun kepercayaan jangka panjang.
Di balik bisnis yang kuat, selalu ada sosok yang punya cerita jujur.
Media sosial adalah alat penting dalam membangun personal branding. Tapi bukan berarti kamu harus selalu tampil sempurna atau mengikuti semua tren.
Yang lebih penting:
Justru di era digital ini, yang real dan jujur lebih dihargai daripada yang terlalu "diedit."
Personal branding juga dibangun lewat konsistensi perilaku, bukan hanya dari tampilan.
Berikut beberapa hal yang memengaruhi citra kamu secara tidak langsung:
Konsumen yang percaya dengan kamu secara pribadi, biasanya akan loyal terhadap produkmu.
Personal branding juga tumbuh lewat interaksi sosial. Bergabunglah dengan komunitas perempuan wirausaha, komunitas digital, atau pelatihan online yang bisa memperluas koneksi.
Selain menambah ilmu dan dukungan moral, kamu juga membuka peluang untuk dikenal lebih luas — bukan hanya sebagai pemilik bisnis, tapi juga sebagai pribadi yang aktif dan inspiratif.
Seiring waktu, kamu akan berkembang. Bisnismu juga bisa berubah. Maka, personal branding juga perlu dievaluasi dan diperbarui secara berkala.
Tanyakan pada dirimu:
Brand yang kuat adalah brand yang berani bertumbuh dan menyesuaikan diri tanpa kehilangan keaslian.
Personal branding bukan soal menjadi orang terkenal. Tapi tentang menjadi dirimu sendiri dengan sadar, jelas, dan konsisten.
Sebagai perempuan pebisnis di era digital, kamu punya banyak ruang untuk membangun kepercayaan, menciptakan dampak, dan menjangkau lebih banyak orang.
Mulai dari satu langkah kecil: tampilkan siapa kamu — dan kenapa usahamu layak didukung.