Sisters, di era digital seperti sekarang, ngonten alias membuat konten bukan cuma soal eksis di media sosial. Banyak perempuan hebat yang sukses membangun bisnisnya dari konten pribadi yang konsisten dan otentik. Dari jualan baju, skincare lokal, hingga jasa edukasi, semua bisa dimulai dari personal branding yang kuat.
Ngonten sambil jualan bukan sekadar tren, ini adalah strategi bisnis zaman now. Mengapa?
Menurut laporan dari We Are Social & Hootsuite (2024):
Apa artinya?
Sekarang, orang beli bukan cuma karena produknya bagus, tapi karena mereka percaya pada orang di balik produknya.
Nah, kalau kamu tertarik memulai bisnis sambil tetap jadi diri sendiri, yuk simak cara membangun bisnis berbasis personal branding berikut ini!
Sebelum memikirkan jualan apa, tanya dulu ke diri sendiri:
Contoh: Kalau kamu suka gaya hidup sehat dan aktif, bisa mulai dari sharing tips olahraga, makanan sehat, dan akhirnya jual produk yang relevan (seperti suplemen, alat olahraga, atau kelas online).
Personal branding yang kuat butuh niche yang jelas. Artinya, kamu fokus pada satu bidang/topik tertentu yang ingin kamu bangun kredibilitasnya.
Contoh niche:
Semakin spesifik, semakin kamu bisa dikenal sebagai "ahlinya" di bidang itu.
Konten adalah jembatan antara kamu dan calon customer. Gunakan konten untuk:
Gunakan format beragam seperti:
Otentik = jadi diri sendiri. Bukan harus sempurna, tapi harus jujur dan konsisten.
Soft selling jauh lebih efektif daripada jualan hard-selling terus-menerus.
Contoh:
Kamu lagi masak menu sehat dan bilang, “Pakai wajan favoritku ini, anti lengket dan awet banget. Aku jual juga ya, link di bio ?”
Ceritakan produk lewat pengalaman nyata. Bikin followers merasa kamu seperti teman, bukan sekadar penjual.
Personal branding yang berhasil itu engaging. Sering-seringlah:
Orang akan lebih percaya dan loyal ke brand yang “manusiawi”, bukan hanya jualan terus.
Bio kamu harus:
Contoh:
“Perempuan produktif di rumah & bisnis ????
Bagikan tips, produk & semangat tiap hari ?
? Link toko & kelas online”
Gunakan linktree atau tools serupa untuk arahkan ke banyak hal sekaligus.
Personal branding adalah perjalanan. Nggak harus tunggu sempurna. Mulai dulu aja — dari konten yang kamu suka, dari komunitas yang kamu punya, dari hal kecil yang kamu tahu.
Lama-lama, kamu akan membangun audiens yang percaya dan siap mendukung bisnis kamu.
Personal branding bukan soal pencitraan, tapi tentang menjadi diri sendiri dengan tujuan. Ketika kamu konsisten berbagi hal positif, relevan, dan punya nilai, bisnis akan tumbuh mengikuti. Jadi, Sisters, jangan takut mulai ngonten sambil jualan ya, karena kamu bisa jadi inspirasi sekaligus entrepreneur!