Bisnis Chicken Katsu di Tengah Persaingan Bisnis Kuliner
Di era ini sedang menjamur bisnis kuliner yang digemari berbagai kalangan khususnya anak muda. Tentunya membuat para pelaku bisnis berpikir lebih keras agar dapat menguasai persaingan dalam bisnis. Bagi diriku sendiri memulai bisnis mudah, tetapi mempertahankan maupun meningkatkan bisnis di bidang kuliner agar menjadi sukses tidaklah mudah. Di sini, aku harus bisa memanfaatkan peluang yang ada dan berani berkreasi serta berinovasi. Hal ini penting karena setiap hari tingkat persaingan bisnis di bidang kuliner menunujukkan peningkatan yang semakin pesat.
Sejak ada kasus Covid-19, kehidupan berubah dan banyak orang merasakan dampaknya. Semua sektor di dunia merasakan dan terkena perubahan yang cukup signifikan. Hal ini membuat beberapa orang berfikir untuk bangkit kembali dengan membuka usaha/bisnis. Tentunya persaingan bisnis khususnya di bidang kuliner semakin ketat.
Namaku Dewi. Aku adalah seorang mahasiswi yang sedang menempuh kuliah di salah satu Politeknik. Saat ini aku sedang menjalani bisnis di bidang kuliner, yaitu usaha chicken katsu. Aku sebenarnya sudah memulai bisnis pada tahun 2020. Namun, saat itu usaha yang aku jalani bukan di bidang kuliner melainkan penjualan alat tulis. Pada tahun 2021 akhir, aku sempat berhenti karena jadwal perkuliahan cukup padat. Awal 2022, aku berfikir lagi untuk membuat suatu bisnis. Mungkin ada beberapa pertanyaan, “Nggak susah tuh berjualan sambil kuliah? tugas kuliah saja sudah banyak.”, tentu saja ada kesulitan untuk membagi waktu dan pastinya harus ada extra energy. Tapi buatku, ini akan membentuk diriku menjadi orang yang lebih kuat dan dapat mengatur apapun khususnya waktu dan uang sebaik mungkin.
Pada bisnis chicken katsu ini, awalnya aku menjual ke orang terdekat, seperti tetangga dan beberapa teman saat masih sekolah dan teman di tempat kuliah. Aku menjualnya dengan menawarkan secara langsung maupun lewat pesan whatsapp. Setelah mereka membeli dan mencobanya, aku meminta review dari mereka. Aku mendapatkan komen yang positif. Aku merasa ‘Wah, tenyata banyak komen yang positif dari makanan yang aku buat’ dan aku ingin bisa berkembang lebih lagi. Sekarang aku mulai mencoba untuk membuat desain gambar produk yang lebih menarik agar dapat disebarkan ke Instagram, facebook, twitter, dan lainnya.
Gambar Logo Bisnis
Selama proses pembuatan chicken katsu, pembuatan dilakukan oleh aku sendiri, mama, dan adik. Kita membagi tugas masing-masing. Mama bertugas mengolah ayam dan memasak nasi, adik bertugas membuat salad dan pudding, dan aku bertugas menggoreng, packing, dan membantu adik membuat pudding. Sampai saat ini setiap pemesanan, aku mendapatkan sekitar 20 pesanan dengan harga Rp15.000,00 per porsi. Satu porsi terdiri dari nasi, chicken katsu dan salad, serta pudding.
Gambar Proses Pembuatan
Berkutat di dunia kuliner ternyata hal yang menantang buatku. Berjualan makanan nggak semudah yang dibayangkan. Saat tertentu harga bahan pokok di pasar mengalami kenaikan. Dengan begitu aku harus dapat berpikir bagaimana agar tetap bisa berjualan di kala kenaikan harga dan tetap bisa mendapatkan keuntungan.
Untuk tahun 2023, akan ada resesi ekonomi di dunia. Persiapanku menghadapi resesi di tahun ini, yaitu dengan mengikuti kelas-kelas webinar Sisternet, tentunya akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat bagi pemilik bisnis. Selain itu, membaca artikel-artikel yang sesuai di aplikasi Sisternet maupun buku-buku literatur.
Kesiapanku menghadapi resesi ini juga harus siap dalam hal literasi finansial terutama dalam hal pengelolaan modal dan pengembangan bisnis. Aku sangat ingin mengembangkan bisnis ku menjadi lebih besar lagi. Aku ingin membuka offline store seperti menyewa tempat yang tentunya akan memerlukan tambahan biaya. Selain itu, aku ingin levelling-up bisnis ku menjadi lebih kekinian. Aku ingin sekali belajar membuat reels di Instagram atau tiktok untuk lebih menarik pembeli dan bisa dikenal banyak orang. Tak hanya itu, aku ingin memasang iklan-iklan di media sosial.
Untuk merealisasikan goals-ku, aku membutuhkan biaya yang engga sedikit. Inilah yang menjadi alasan ku untuk mengikuti program Sisternet Kompetisi Modal Pintar 2023 ini. Semoga aku bisa menjadi salah satu pemenangnya. Hadiah modal tersebut tentunya sangat berguna buatku untuk memperluas bisnis ku ini. Kurang dan lebih biaya yang sudah aku kalkulasi sebagai berikut :
- Sewa tempat untuk berjualan offline per tahun Rp 12.000.000,00
- Membeli bahan pokok untuk porsi lebih banyak (>20 porsi) jangka waktu sebulan Rp 7.000.000,00
- Biaya iklan di Instagram Rp 1.000.000,00
Total biaya yang kubutuhkan Rp 20.000.000,00
Aku sangat ingin menjadikan ini sebagai suatu penghasilan baru agar aku bisa membantu perekonomian keluarga. Karena bisnis kuliner salah satu bisnis yang menjanjikan jika bisa berhasil melakukannya. Dan aku memiliki impian jika usaha ini berhasil, aku ingin berbagi ke panti asuhan. Semoga bisa terwujud. Aamiin.