Sisters, mungkin kamu pernah bertanya-tanya: “Website toko online-ku rame, tapi kok penjualannya sepi, ya?”.
Nah, kalau kamu punya pertanyaan seperti itu, berarti kamu sudah harus mulai menerapkan conversion rate optimization (CRO) dengan lebih baik.
CRO adalah upaya untuk meningkatkan jumlah pengunjung yang melakukan konversi. Nah, konversi adalah tindakan pengunjung yang sesuai dengan harapan dari pemilik website. Contoh konversi antara lain pengunjung membuat akun di website, berlangganan newsletter dengan memberikan data diri lengkap, hingga membeli layanan yang ditawarkan.
Sebelum menerapkan optimasi CRO, tentunya kamu harus tahu seberapa besar pengunjung yang sudah melakukan konversi (conversion rate). Cara menghitungnya mudah. kamu tinggal membagi jumlah pengunjung yang melakukan konversi dengan total pengunjung di sebuah halaman website, lalu dikali 100.
Selain itu, ada beberapa manfaat CRO lainnya. Simak, yuk!
1. Meningkatkan Keuntungan
Pertanyaannya, seberapa besar keuntungan tambahan yang bisa dapatkan? Simak contoh di bawah ini!
Sebuah produk kamu jual dengan harga Rp50.000. Dari seratus pengunjung website, lima di antaranya membeli produk tersebut. Kalau laba tiap produk Rp25.000, keuntungan penjualan adalah Rp.125.000 dengan conversion ratenya 5%.
Kalau kamu berhasil menaikkan conversion rate menjadi 10% saja, artinya akan ada 10 orang yang membeli produk dengan total laba bisnis menjadi Rp250.000.
Sudah banyak contoh bisnis yang keuntungannya naik hingga 16% setelah melakukan optimasi pada strategi CRO-nya.
2. Memudahkan Kamu Memahami Konsumen
Jika pengunjung website bisnismu banyak, tapi hanya sedikit yang membeli, berarti kamu harus mencari tahu penyebabnya dengan upaya CRO. Temukanlah bagaimana pengunjung berinteraksi dengan website kamu dan apa yang mereka harapkan darinya.
Misal, jika pengunjung batal membeli produk di tahapan check out, bisa saja karena prosesnya ribet. Jadi, coba buatlah alur belanja lebih sederhana. Kalau perlu, lakukan beberapa ujicoba lain untuk lebih memahami kondisi proses tersebut.
Ketika alur website bisa lebih baik, funnel marketing website tentu akan lebih efektif untuk meningkatkan konversi.
3. Mengurangi Cost per Acquisition (CPA)
Mendatangkan pengunjung website dengan menerapkan strategi marketing itu penting. Namun, lebih penting lagi untuk membuat mereka mau bertransaksi. Sebab, cost per acquisition (CPA) akan jadi lebih rendah.
Kenapa bisa begitu, ya?
Katakanlah kamu mengeluarkan biaya Rp1.000.000 untuk mendatangkan 10.000 pengunjung ke halaman sebuah produk. Ternyata, ada 1.000 orang yang akhirnya membeli produk. Itu artinya, dengan conversion rate 10%, biaya mendapatkan konsumen (CPA) tersebut Rp1.000.
Misalkan conversion rate-nya ditingkatkan menjadi 15%, CPA-nya menjadi Rp1.000.000 : 1.500 = Rp667. Lebih rendah, bukan?
4. Berdampak Positif Terhadap SEO
SEO atau search engine optimization adalah upaya mengoptimalkan website agar mendapatkan peringkat teratas di hasil pencarian Google. Nah, SEO dan CRO saling memberikan dampak positif.
Penerapan SEO yang baik membuat website dapat banyak pengunjung yang sesuai dengan bisnis kamu. Dengan melakukan CRO, pengunjung akan betah karena isi website sesuai kebutuhan mereka. Selain itu pengalaman mereka di website memuaskan.
Kesesuaian isi dan kualitas pengalaman pengunjung itu faktor yang Google pertimbangkan dalam menentukan peringkat website. Dengan begitu, peringkat website bisa meningkat.
5. Menghasilkan Pelanggan Tetap
CRO tidak hanya bisa meningkatkan pembelian, tetapi juga jumlah pelanggan tetap.
Contohnya, setelah melakukan pembelian pertama, konsumen bisa kamu tawarkan promo produk yang relevan. Atau, kalau produknya berupa layanan, kamu bisa mengirimkan panduan penggunaannya.
Nah, cara “memanjakan” pelanggan seperti itu penting. Namun, perlu kamu sesuaikan dengan hasil riset dalam proses CRO, Sisters.