“Tetap Aktif Produksi Souvenir Meski Hanya dari Rumah”
Halo #sispreneur, salam kenal dulu sebelumnya nih. Namaku Yenis Pratiwi tapi biasa dipanggil Inez. Nah itu tadi tagline aku tentang usaha yang aku jalani ini. Aku sedang membangun usahaku membuat berbagai macam souvenir. Untuk bisa bertekad fokus menjalani usaha ini menurutku perjalanannya cukup panjang. Sebelumnya, aku pernah bekerja di sebuah perusahaan di Surabaya, dan akhirnya memutuskan untuk resign karena aku ingin jadi ibu rumah tangga tapi tetap produktif. Jadi, aku bisa tetap mengurus keluargaku, sekaligus menyalurkan ide-ide yang bersarang dalam kepalaku.
Usaha merchandise yang sudah kubangun sejak 2012 ini kunamakan Inez Gallery. Produknya sangat beragam mulai dari mug, kipas tangan, tas, payung, masker, hingga botol minum. Awalnya sasaranku adalah mereka yang butuh souvenir untuk acara pernikahannya. Waktu itu aku coba mulai tawarkan dari kerabat dekat. Kemudian aku coba membuat ulasan produkku melalui blog yang kusebar menggunakan broadcast BBM karena saat itu media sosial khususnya Instagram belum semeriah saat ini. Oh iya, ini beberapa contoh produk dari Inez Gallery.
Selain merchandise untuk pernikahan, kami juga menerima pesanan dari perusahaan.
Produk souvenirku dalam tiap tahun biasanya ada empat kali session orderan hingga 20.000 pcs. Aku pernah juga kirim souvenir ini ke luar negeri, Belanda dan Malaysia. Namun, saat mulai menanjak, pandemi datang dan aktivitas sosial mulai diberlakukan. Bahkan acara pernikahan sempat tidak boleh diselenggarakan. Otomatis, usahaku ikut terdampak. Namun, bagiku menjadi seorang pengusaha harus pintar membaca situasi dan melihat peluang. Aku mulai menjual souvenir dalam bentuk masker dan face shield.
Meski menjadi salah satu UMKM binaan Bank Indonesia, Disperindah Jember, Jember Ekonomi Kreatif (Jeka), dan Hipmi Jember, aku masih merasa perlu menambah ilmu lagi. Dengan ikut program W20 ini, aku ingin memperluas lagi wawasanku mengenai UMKM, strategi digital marketing, dan juga ingin menambah jaringan pertemanan. Bagiku rezeki tak harus selalu berbentuk uang, bisa juga berupa teman yang baik dan ilmu yang bermanfaat.