Hai Sisters!
Perkenalkan nama saya Dian Islami. Saat ini saya sedang mengelola bisnis F&B dengan produk andalan berupa gula aren organik dan tepung rendah gluten. Usaha pengolahan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) ini hadir dengan nama usaha Samarkilang. Nama tersebut diambil dari nama daerah di sekitara kawasan hutan yang berada di Kec. Syiah Utama, Kab. Bener Meriah, Provinsi Aceh yang merupakan daerah sumber bahan baku produk berasal. Bagi #sispreuner yang tertarik dengan produk Samarkilang, #sispreneur dapat mengunjungi halaman akun instagram @samarkilang.id.
Usaha yang dirikan sejak tahun 2021 ini memiliki misi untuk menciptakan ekonomi berkelanjutan pada kelompok perempuan yang ada di Samar kilang, Bener Meriah, Aceh. Beberapa permasalahan sosial dialami para perempuan di Samar Kilang, seperti pernikahan dini, pengangguran, dan kekerasan dalam rumah tangga. Melalui usaha ini, Samarkilang memberikan kesempatan bagi para perempuan tersebut untuk berdaya secara ekonomi sehingga dapat memperbaiki hidup menjadi lebih baik.
Selama satu tahun sejak didirikan, Samarkilang telah memasarkan produknya hingga ke beberapa kabupaten lain. Hingga saat ini Samarkilang telah menjadi contoh pembangunan ekonomi berkelanjutan di desa terdalam dengan sasaran kelompok perempuan. Dampak dari usaha ini dapat dirasakan oleh 30 anggota kelompok yang sudah bisa sedikit merasakan pendapatan dari produk yang mereka jual. Tidak hanya itu, mereka juga kini mendapatkan dukungan dari suami maupun perangkat desa untuk dapat memperluas kegiatan usaha ini.
Produk usaha kami memiliki keunggulan, yaitu terbuat dari bahan baku organik yang tumbuh dalam hutan liar, serta diolah secara tradisional tanpa bahan pengawet. Ditambah lagi produk gula aren organik juga telah dikenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, sehingga dapat menambah nilai jual produk yang kami pasarkan.
Sebagai usaha yang terbilang baru berdiri, kami memiliki kendala dalam mengembangkan usaha ini karena memiliki keterbatasan pengetahuan mengenai literasi keuangan dan strategi menetapkan target pasar. Terkait segi kualitas kami juga masih berusaha untuk meningkatkan jaminan mutu kualitas produk, agar produk gula yang kami hasilkan dapat terus terjaga kualitasnya sejak diproduksi hingga sampai ke tangan konsumen. Saat ini kendala masih kami hadapi pada kualitas masa penyimpanan gula yang membuat gula menggumpal jika disimpan lama.
Saat ini Samarkilang memiliki omset pendapatan Rp800.000 per bulan, dengan target konsumen kami, yaitu coffee shop serta ibu rumah tangga dan masyarakat yang sedang menerapkan hidup sehat.
Alasan saya mengikutsertakan usaha ini dalam program W20 #Sispreneur dari sisternet yang menawarkan program inkubasi bisnis adalah untuk mempelajari bagaimana strategi mengembangkan bisnis menjadi lebih besar dan berkelanjutan. Dengan mengikuti program inkubasi bisnis yang dimentori para ahli dan diikuti para pebisnis perempuan dari beragam level usaha, saya berharap dapat mempelajari bagaimana membangun dan mengembangkan bisnis dengan baik.
Hadiah modal bisnis ini akan saya manfaatkan sebagai modal untuk memperluas dan mengembangkan usaha agar lebih maju. Kemajuan bisnis Samarkilang ini tentunya akan memberikan dampak yang luas kepada setiap anggota kelompok perempuan yang tergabung dalam usaha ini dalam meningkatkan kualitas hidup mereka dan meningkatkan kemandirian mereka secara ekonomi.
Salah satu rencana yang ingin saya lakukan jika berhasil memenangkan program ini adalah membuat pelatihan quality control product dan literasi keuangan kepada anggota kelompok usaha. Dengan begitu setiap anggota kelompok usaha dapat mencapai target pasar yang lebih luas dalam memasarkan produk mereka. Saya harapkan produk ini kedepannya juga dapat dipasarkan hingga ke berbagai Provinsi di luar Aceh.