Halo Sisters!
Perkenalkan namaku Ina, usia 24 tahun, lulusan S1 dan sudah menikah. Saat ini saya sedang mengerjakan bisnis kerudung yang bernama "Kerudung Diqna".
Bisnis ini terbentuk bermula dari keresahan teman-teman kuliah ketika ingin menggunakan stetoskop tapi terkendala karena pake jilbab. Jadi kerudung Diqna punya keunggulan jilbabnya bisa dipakai untuk pasang earphone atau stetoskop tanpa harus ribet dan tetap syari. Produk ini didesain khusus bagi para dokter atau tenaga medis muslimah agar memudahkan ketika memasang stetoskop dan umumnya untuk muslimah yang sering pakai earphone.
Awalnya bisnis ini hanya dijalankan oleh 2 orang yaitu saya dan teman saya, Diba. Awalnya kami mengalami berbagai masalah seperti sulitnya mencari penjahit, kesulitan membuat pola kerudung agar nyaman dipakai, modal yang minim sehingga hanya bisa mengandalkan sistem pre order. Belum lagi koordinasi dengan penjahit yang kurang. Apabila penjahit memiliki banyak orderan, kami terpaksa harus mundur yang berakibat pada kurangnya kepercayaan customer terhadap kami.
Selain itu, karena semakin semakin banyak orderan, kami kewalahan membagi waktu karena kami juga disibukkan dengan rangkaian perkuliahan. Akhirnya kami memutuskan untuk menambah anggota menjadi 6 orang dengan harapan dapat memudahkan koordinasi pembagian tugas dan tentunya bertambahnya modal karena sistem modal kami yaitu patungan bersama. Akan tetapi kenyataannya tidak sesuai dengan harapan. Semua saling sibuk dengan perkuliahan masing-masing hingga akhirnya tidak ada yang mengurus dan memilih untuk berhenti.
Sampai suatu saat, ketika pandemi kemarin sebenarnya permintaan produknya meningkat tajam karena kepraktisan jilbab yang kami desain, akan tetapi kami mengalami kendala dalam mencari penjahit yang cocok karena rumitnya pola pembuatannya dan penjahit tidak mau ribet hingga akhirnya Kerudung Diqna harus vakum hingga sekarang. Hal ini sangat disayangkan karena peluang bisnis ini besar.
Review dari customer alhamdulillah baik. Mereka senang karena kepraktisan kerudung kami.
Harapan terbesar kami disamping ingin bisnis ini menjadi semakin maju, kami juga ingin memberdayakan orang orang disekitar kami khususnya ibu ibu yang ada di kampung karena melihat mereka hanya menganggur dan hanya mengharap uang belanja dari suami mereka yang belum tentu cukup. Selain itu kami juga ingin membuat potensi yang mereka punya jadi tersalurkan dengan baik. Kedepannya kami ingin lebih memberdayakan dan mensejahterakan perempuan di kampung kami agar lebih berkembang sehingga walau dengan keterbatasan ekonomi, mereka tetap bisa mengembangkan diri dan menjadi perempuan yang berdaya.
Dengan mengikuti #Sispreneur saya berharap dapat menambah modal dalam usaha kami. Selain itu kami juga ingin mendapatkan binaan agar bisnis kami bisa melangkah dengan tepat. Kami ingin berkembang dengan adanya bimbingan bisnis dan sharing dengan mentor. Dengan begitu kami bisa menjadi lebih siap menghadapi tantangan di masa depan karena selalu mendapat masukan dari para mentor. Kami ingin selalu berkonsultasi mengenai langkah kami untuk kedepannya karena keterbatasan pengetahuan kami dan keterbatasan jaringan kami.