Halo Sisters!
Perkenalkan aku Winda Ayu Cahya Fitriani, saat ini berusia 32 tahun dengan status menikah dan telah dikaruniai seorang anak. Saat ini aku sedang menggeluti sebuah bisnis layanan jasa yaitu wedding. Usaha ini kemudian diberi nama Dutta Wedding Partner (DWP) yang melayani jasa-jasa pernikahan mulai dari dekorasi, persewaan alat pesta, hingga layanan jasa event organizer (EO). Motivasiku merintis bisnis ini berawal dari pemikiran bahwa setiap orang akan menikah dan butuh dibantu untuk membuat momen pernikahan menjadi luar biasa dan punya kesan yang baik. Sehingga aku termotivasi untuk membantu orang-orang yang ingin bersatu dengan pasangan yang mereka cintai.
Perbedaan DWP dengan usaha layanan jasa wedding lainnya yaitu kami memiliki pengalaman yang cukup signifikan karena sudah melanglang buana di berbagai daerah, terutama di Ngawi, Madiun dan Surakarta. Kemudian DWP juga punya konsep ingin membuat pernikahan menjadi acara yang berkesan dan semakin bernilai. Serta mengemas acara pernikahan di desa yang tidak hanya sekadar sebuah acara sederhana, namun dikemas dengan konsep modern yang dibaur dengan budaya tradisional sesuai dengan budaya di desa setempat.
Bisnis itu sifatnya dinamis, sehingga pasti ada banyak permasalahan di dalamnya. Keberjalanan DWP selama ini mengalami pergeseran dari client yang non milenial menjadi client yang milenial. Sehingga kami harus beradaptasi dengan permintaan-permintaan client. Kemudian ketika pandemi selama dua tahun membuat acara-acara yang memunculkan kerumunan seperti pernikahan dilarang oleh pemerintah. Hal ini membuat DWP tidak ada client dan harus berhenti sementara. Layanan wedding ini awalnya berusaha untuk mencoba mengkolaborasikan usaha keluarga yang sudah berjalan selama bertahun-tahun yaitu persewaan. Kemudian pada tahun 2010 kami melakukan modernisasi atau rebranding sehingga bisa menyelaraskan kebutuhan-kebutuhan milenial, khususnya acara-acara di desa. Ada pengalaman yang cukup berkesan bagi bisnis kami. Salah satu client kami ada yang belum pernah bertemu dan hanya berkomunikasi lewat telfon, namun acara tersebut dapat berjalan dengan baik.
Bisnis wedding ini relevan dengan nilai-nilai perempuan, yaitu kerapian, kepekaan, ketelitian, dan perfeksionis. Oleh karena itu, kami melakukan open recruitment kepada para perempuan karena lebih detail dalam merencanakan dan mengeksekusi sebuah acara. Selain itu dalam pelayanan perempuan juga lebih sabar dan detail dalam menghadapi client. Harapannya dengan adanya program #sispreneur bisa lebih memberdayakan banyak perempuan dan meningkatkan kesadaran perempuan bahwa mereka memiliki sisi-sisi yang hanya dimiliki oleh perempuan. Hal itu bisa menjadi sumber kekuatan untuk menjalani dan mengembangkan bisnis wedding yang dinamis dan perlu beradaptasi dengan cepat. Serta harapannya dapat memberi pemahaman kepada para perempuan bahwa mereka punya potensi-potensi untuk membuat bisnis wedding menjadi lebih besar.