Halo Sisters!
Perkenalkan namaku Amilah Mahmudah, usia 22 tahun dan masih berstatus sebagai mahasiswa. Saat ini saya sedang mengembangkan bisnis warung makan indomie (warmindo) yang bernama "Warmindo Mamang".
Bisnis ini saya buat bersama 2 teman saya yang juga masih kuliah. Awalnya bisnis ini dibuat karena keresahan kita sebagai mahasiswa akhir yang memiliki banyak waktu luang dan memerlukan tambahan penghasilan. Karena salah satu teman saya yang bernama Mamang jago masak, kita akhirnya terpikir untuk membuat Warmindo. Warmindo ini juga kami namai berdasarkan namanya. Selain karena dia pandai memasak, nama "Mamang" juga lebih mudah diingat dan terkesan gaul.
Awalnya kita ingin mendirikan warmindo di dekat kampus, tapi kita sadar akan banyaknya kompetitor. Akhirnya kita membuat Warmindo di Karangpandan, Karanganyar. Selain karena disana masih belum banyak kompetitor, disana ada banyak sekolah tetapi masih kurang tempat makan murah yang bisa buat nongkrong.
Berbeda dengan warmindo lain, warmindo kita menyediakan mie instan dengan varian rasa yang lebih banyak. Kami menyediakan 12 varian rasa mie untuk mie rebus dan mie goreng. Kita juga menyediakan free wifi agar bisa menjadi tempat nongkrong yang asik buat anak muda.
Masalah yang kami hadapi dalam bisnis ini lebih kepada masalah internal. Karena saya dan dua teman saya ini masih sama sama mahasiswa, kami masih kesulitan untuk memanajemen waktu dan mengontrol emosi. Karena bisnis ini kami handle sendiri mulai dari belanja bahan pokok, kadang kalau kita capek kita masih sering saling menyalahkan.
Dalam menjalani bisnis pasti ada suka dukanya. Sukanya, kami jadi belajar untuk manajemen warung dan kebersihan warung, serta belajar untuk bekerja keras karena kami harus bangun lebih pagi dan tutup lebih malam. Tapi semua itu saya nikmati karena kita kerjanya bareng-bareng.
Dukanya yaitu ketika tidak banyak pembeli yang datang. Pernah satu hari kita hanya mendapat 4 orang pembeli. Selain itu, karena bisnis ini kita handle sendiri, kita jadi kesulitan kalau banyak pelanggan yang datang. Bahkan kita sampai pernah kekurangan mie dan es batu.
Review dari pelanggan sangat positif. Karena masih belum ada tempat makan yang terjangkau, warmindo kami menjadi tempat nongkrong yang digemari pembeli.
Harapannya, kita bisa menginspirasi perempuan lain untuk mandiri secara finansial dan kita bisa menginspirasi perempuan untuk mempunyai penghasilan sendiri meskipun sudah menikah.
Dengan mengikuti #Sispreneur, saya berharap bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman yang bisa membantu saya mengembangkan bisnis warmindo Mamang agar lebih sukses.