Hallo sisters!
Perkenalkan, nama aku Septi Najla Salsabila. Aku adalah seorang putri tunggal. Aku juga seorang Mahasiswi di Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dengan prodi Ekonomi Syariah. Selain menjadi mahasiswa, aku juga aktif di salah satu organisasi dan komunitas yang ada di kampus. Aktivitas sehari-hari saya mungkin hampir sama dengan mahasiswa lainnya, ke kampus, kosan teman dan kembali lagi pulang ke rumah.
Intagram Pribadi : https://www.instagram.com/septinajlas
Instagram Bisnis : https://www.instagram.com/putritunggalsnack
Waktu awal kuliah keuangan keluargaku dirasa masih cukup untuk kebutuhanku sendiri, karena pada saat itu belum banyak pengeluaran yang dibutuhkan, walaupun begitu sebenarnya aku juga termasuk orang yang bisa berhemat.
Semakin dewasa dan bertambahnya semester, aku semakin sadar diri, harus berubah menjadi manusia yang tidak selalu terus menerus bergantung pada orang tua. Seharusnyakan aku bisa menghasilkan dan memberi, malu gak sih sebagai anak selalu meminta terus ( mending kalo orang tua selalu ada, tapi kalo gak ada gimana?
Terkadang ada masanya dimana keuangan orang tua kurang baik tapi, aku selalu memaksakan harus ada pada mereka, beruntungnya aku masih ada paman yang perhatian dan selalu membantu setiap bulannya.
Terkadang juga ada masanya dimana untuk membayar uang semesteran saja aku juga mesti ada dramanya dulu, sampai kebingungan aku harus mendapatkan uang dari mana? dan saat itu sempat ingin menyerah gitu hee menyedihkan emang sih dari situ aku menyadari bahwa aku gak bisa terus-terusan meminta apalagi hanya bergantung kepada orang tua.
Waktu itu sempat punya keinginan untuk kuliah sambil bekerja, tapi aku bingung gak bisa mengatur jadwal kuliah dan kerja dengan benar. Mencari kerja partime juga tidaklah mudah. Kemudian aku berpikir “wah!? aku kan punya bakat!” aku juga berani dan tak merasa gengsi untuk berjualan, selain itu aku juga bisa memasak. Lantas kenapa tidak saya coba membuat usaha di bidang makanan? – pikirku begitu.
Mula-mula aku memikirkan usaha apa yang cocok dan bisa digemari bagi anak kuliah, terrutama di kampus UIN ini, awalnya sempet stagnan untuk memulai karena tidak memiliki relasi, kemudian tak cari nih referensi dan belajar menganalisis lingkungan di sekitar.
Barulah aku menemukan peluang, menemukan ide juga bahan-bahan lainnya untuk menciptakan usaha yang sampai saat ini masih berjalan, allhamdulilah deh pokoknya.
Sebagian temanku kan doyan banget nih jajan cemilan gitu, terkadang mereka juga termasuk makhluk yang mageran ke kantin, dari situ aku berinisiatif untuk jualan cemilan-cemilan keriyuk yang pedas, manis dan gurih gitu dengan harga yang terjangkau sesuai ama dompet para mahasiswa, disamping enak dan tahan lama, yang paling terpenting adalah simpel gak bikin ribet karena bisa mengimbangi waktu kuliah, organisasi dan usaha.
Pada tahun 2019 menginjak semester 3, aku memulai usaha cemilan yang diberi nama brand Putri Tunggal Snack, kenapa aku memberikan nama tersebut? Alasannya simpel, karena aku seorang anak tunggal. Dengan nama Puti Tunggal Snack tersebut banyak sekali Do’a dan harapanku terutama untuk kedua orang tua.
Memang tidak mudah untuk memulai atau menjalankan sebuah usaha cemilan yang produksinya sendiri, aku harus lebih bisa membagi-bagi waktu antara kuliah, organisasi dan usaha. Bisa diperkirakan saja bagaimana cara membagi waktunya? Untuk membuat 1 produk keripik saja ada banyak prosesnya, pertama mulai berbelanja bahan pokok, produksi, packaging, foto & membuat konten produk, hingga memasarkan sampai mengantarkan pesanan langsung ke konsumen pokonya semua serba sendiri. Tapi alhamdulullah aku bisa menjalani semuanya. Capek ? ya emang capek, gak ada perjuangan yang gak capek kok, nikmatin saja mumpung masih muda, manfaatkan waktumu dengan baik.
Produk pertamaku saat itu membuat Kulpi (Keripik Kulit Lumpia Kriyuk) dan Basreng (Bakso Goreng) dalam 5 hari bisa terjual 20-40 Pcs. Proses produksi dilakukan pada hari minggu saja dibantu oleh Mamah. Berawal modal Cuma Rp.100.000, harga jual per-pcs Rp. 5.000 x 40pcs = Rp.200.000 keuntungan yang ku peroleh Rp.100.000.
Bermula dari melayani pesanan saja, alhamdulillah setelah itu respon pembeli terhadap produk yang saya jual sangat positif, mereka menyukai produk tersebut karena enak sampai-sampai ketagihan dan akhirnya repeat order juga. Tidak hanya Kulpi & basreng aja nih biar gak bosen, aku juga membuat beberapa cemilan lagi yaitu Keripik Pangsit Kriyuk, Makaroni dan Keripik Pisang. Varian rasanya juga ada original, pedas daun jeruk, balado daun jeruk dan cokelat.
Seiring meningkatnya permintaan aku mulai memperluas jaringan melalui sistem Open Reseller. Dan alhamdulillahnya aku memiliki 5 reseler di kampus Untirta, Poltekes banten dan UIN SMH Banten. Dan pendapatan penjualan Keripik meningkat, akupun memutuskan untuk tidak meminta uang jajan lagi ke orang tua karena aku sudah memiliki penghasilan sendiri hee.
Pandemi Covid-19 kemarin benar-benar berdampak pada usahaku, sempat kehilangan mata pencaharian juga, karena dibatasinya aktivitas. Namun aku terus mencoba memperkenalkan produk melalui media sosial Facebook, Instagram dan mulai membuka usaha juga di platform Shopee.
Aku berpikir Covid-19 jangan dijadikan alasan untuk berhenti berusaha tetapi sebaliknya jadikanlah sebagai peluang untuk kita terus beradaptasi dengan kebiasaan baru yang harus dijalankan. Buktinya produkku sudah keliling kota, basrengku bahkan sampe ke jogja juga, dengan adanya platfrom toko online memudahkan kita berjualan apalagi pengiriman ada gratis ongkirnya loh jadi makin banyak orang yang tertarik untuk membeli.
Untuk target konsumen ke berbagai kalangan dari mulai anak-anak hingga dewasa. Selain kemasan 5 ribuan aku juga menjual basreng dengan kemasan ekonomis harga RP.1000 dijual ke warung-warung di daerah rumahku, Insya Allah akan di perluas kembali tidak hanya dekat rumah aku aja tapi ke berbagai warung yang ada di kampung-kampung. Mungkin penjualan ku selama kurang lebih 3 tahun ini lebih dari 3000pcs. penjualan ada naik turunnya udah hukum alam.
Tujuan aku mengikuti #Sispreneur dari sisternet ini adalah, aku ingin mengembangkan usahaku jauh lebih baik dan lebih big lagi. Aku ingin memiliki pabrik khusus pembuatan basreng yang diolah sendiri dengan memnafaatkan sumber daya yang ada di daerahku, “Ikan” karena dekat dengan pantai.
Selain itu, aku ingin membuka offline store atau membeli sebuah ruko untuk dijadikan offline store. Aku juga ingin memberikan pelayanan terbaik untuk para pelanggan online maupun offline. Lebih terpenting aku ingin memperluas jaringan penjualan, dengan begitu aku bisa membuka banyak lowongan pekerjaan bukan?
Leaveling up bisnis dan meningkatkan kualitas produk dan branding keinginanku untuk bisnis ini #jadi lebih baik dan Berani Naik Kelas. Belajar membuat konten-konten di akun sosial media untuk menarik banyak pelanggan. Tentunya aku juga ingin sekali memberdayakan SDM memberikan kesempatan bagi para remaja yang sudah lulus sekolah ataupun putus sekolah, agar mengurangi angka pengangguran di provinsi Banten khususnya kabupaten Pandeglang.
Aku sangat berharap dan ingin sekali menjadikan ini sebuah ladang penghasilan yang bisa aku lakuin untuk membantu perekonomian khususnya keluarga, dengan bisnis ini aku bisa membiayakan kuliah ku dengan penghasilan ku sendiri dan bukan hanya keluarga saja tetapi bermanfaat untuk orang banyak juga. Karena faktanya, banyak yang tidak menyadari bahwa bisnis dibidang kuliner ini ternyata mampu mengubah nasib menjadi lebih baik lagi untuk lebih baik.