Keresahan menjadi Keberkahan
#Sispreneur
Hai sisters!
Assalamu’alaikum perkenalkan, saya dewi krisnawati. Saya seorang perempuan 23 tahun yang telah menjalani bisnis kecil sejak 2019 lalu. Dapoer dEEr merupakan bisnis kecil dengan sistem Pre Order yang menemani masa kuliah saya di jurusan Pendidikan Kimia. Saat ini saya berkarier di perusahaan konstruksi dan sebagai seorang sekretaris. Sejak itulah akun instagram @dapoer_deer sering tidak open order karena kesibukan saya selaku owner. Dapoer dEEr merupakan bisnis yang menjajakan cemilan sehat yaitu salad buah dan salad sayur yang membutuhkan tenaga dan waktu cukup untuk berbelanja, produksi sampai delevery. Keresahan-keresahan selalu muncul dibenak saya, coba saja ada yang bantu pasti usaha saya lebih efisien secara waktu dan tenaga. Minimal ada yang bantu belanja dan bantu delevery, secara untuk proses produksi harus saya sendiri yang turun tangan untuk mempertahankan cita rasa. Januari 2021 menjadi awal jawaban dari keresahan, saya berdiskusi bersama teman sebaya di desa mendiskusikan kiranya apa yang bisa kita lakukan untuk menambah pemasukan bulanan namun tetap bermanfaat untuk orang lain. Karena jujur jiwa sosial / peduli lingkungan sekitar tuh nempel dalam diri saya yang susah untuk dilepas walaupun itu menggoyahkan finansial saya secara pribadi misalnya. Dari hasil diskusi demi diskusi saya mulai menemukan titik dan ide untuk dikembangkannya sebuah konsep dengan mengajak para women entrepreneur di desa saya. KILAU (Komunitas Ibu-Ibu Lebo Asyik Usaha) menjadi jawaban dari keresahan seorang dewi krisna. KILAU ini saya jadikan wadah perkumpulan para perempuan di desa Lebo yang memiliki usaha yang dokumentasi serta brandingnya kami satukan di Instagram KILAU @kilau_lebo dan Instagram TUMBAS @tumbas_lebo.
Di masa pandemi Covid 19 membawa dampak besar bagi masyarakat tak terkecuali kami yang ada di desa. Dampak yang akan saya ceritakan disini adalah dampak positif yang membuat para perempuan muda dan ibu-ibu mengambil jalan ninja yang menghasilkan cuan, yaa berjualan online. Dari fenomena inilah alasan kuat muncul untuk mengembangkan KILAU lebih lanjut. Saat ini KILAU telah mempunyai marketplace desa yang saya namai TUMBAS (dibaca : Beli). Masih sekedar mengandalkan WhatsApp, Instagram, dan Facebook untuk menjangkau pasar di sekitar desa Lebo Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang. Website dan Aplikasi merupakan mimpi selanjutnya yang harus diperjuangkan. TUMBAS saat ini telah mempunyai 74 women entrepreneur yang ada di Desa Lebo dan menjual berbagai macam kebutuhan, 13 Kurir Tumbas, dan 4 Tukang Pijat Profesional. Disamping itu KILAU juga berkomitmen untuk membuat pelatihan di setiap bulannya sebagai ajang upgrade skill para seller. Beberapa kegiatan KILAU yang cukup merubah pola pikir masyarakat adalah KILAU berkah. KILAU berkah adalah kegiatan berbagi makanan dan minuman para seller tumbas secara gratis di 3 Masjid Desa Lebo. Kegiatan ini selain sebagai branding produk para seller juga sebagai wadah siapa saja yang ingin bersedekah dengan cara apapun. Misalkan saya tidak punya uang namun di dapur hanya ada ketela pohon 1 Kg, bisa kita sumbangkan untuk diolah panitia menjadi makanan/minuman. Nilai atau value yang bisa diambil dari kegiatan ini adalah masyarakat makin sadar bahwa bersedekah tak perlu punya sesuatu yang banyak, seadanya saja yang terpenting ada wujudnya dan ikhlas. Nilai lain yang bisa diambil adalah semangat gotong royong ibu-ibu saat masak, packing dan mendistribusikannya di masjid desa lebo.
(KILAU Berlatih)
(KILAU Ramadhan) Bazar di bulan suci Ramadhan
(Kilau Bazar) Kegiatan event Triwulan yang terselenggara di desa Lebo
(Kilau Berkah) Kegiatan seminggu sekali setiap hari Jum'at
KILAU juga sempat mengadakan event bazar dibeberapa waktu seperti Bazar Khaul Pahlawan Desa, Bazar acara PKK, KILAU Ramadhan, dan lainnya guna memperkenalkan produk-produk andalan para perempuan hebat di Desa Lebo. Perlu banyak belajar untuk saya selaku founder dalam mengembangkan wadah ini, terkadang saya berfikir memang benar desa saya tak punya sumber daya alam yang bisa dijual sebagai ikon wisata, namun saya makin optimis jika desa saya punya sumber daya manusia yang bisa diajak belajar bersama dan bisa untuk dijadikan destinasi wisata karya para masyarakat terkhusus para perempuan-perempuan hebatnya. Maka dari itu, besar harapan untuk saya bisa lolos dan mengikuti inkubasi Sispreneur W20 yang ilmunya pasti sangat berguna untuk saya pribadi dan perempuan di Desa Lebo. Jika kompetisi ini merupakan jalan dan rezeki saya, hadiah yang saya dapatkan akan saya gunakan sebagai biaya pembuatan website, aplikasi, dan alat yang menunjang untuk kemajuan KILAU ke depannya. #Sispreneur