#sispreneur BAHAGIA BERSAMA WANITA LAIN
#Bertahan dan berkembang bersama Produk Tradisional Skincare
Perkenalkan, nama ku Rosa, aku resign dari sebuah trading company di Jakarta, di bulan Juni 2015, jabatan yg di raih dengan perjuangan, gaji besar, pergaulan luas, fasilitas nyaman dan citra ku sebagai wanita kantoran yang sukses aku lepaskan, demi mengikuti suami yang pindah tugas sekaligus bermukim di Cileungsi kabupaten Bogor. Sebenarmya bisa sih… aku bolak balik kerja Jakarta Bogor, tapi sangat menguras tenaga dalam perjalanannya, apalagi aku adalah seorang sales Engineer sekaligus product specialist, pekerjaan ini sudah sangat menguras waktu, presentasi dari pabrik satu ke Pabrik lain, belum lagi berkas berkas kerja yang tiada habisnya sering kubawa dan ku kerjakan saat malam hari di rumah, bahkan aku mengeluhkan bila ada tanggal merah atau hari libur, karena mengurangi waktu kami untuk mencapai target, kira kira begitulah sibuknya, jadi waktu dan perhatian kepada keluarga memang terabaikan olehku, hingga Bebeb, suami pujaanku, memberikan pilihan, he he he.. Bagaimanapun kebahagiaan keluarga adalah prioritas. Ok fix, Bismillah…saya resign dan mengikutinya pindah ke Bogor.
Selama menganggur, aku memiliki waktu untuk bersosialisasi lebih intens dengan warga di lingkungan tempat ku tingal, Mungkin karena dasarnya aku adalah sales, tidak butuh waktu lama bagiku untuk membaur dalam lingkaran pergaulan yang lebih luas. Hingga suatu hari seorang teman, sekaligus Ustadzah ku, Bu Nurhayati, memperkenalkanku dengan lingkungan petani biofarmaka, rempah rempah tanaman obat seperti kencur, kunyit, temulawak, laos, temugiring dan lainnya, Kecamatan Cileungsi adalah penghasil biofarmaka yang cukup berlimpah di kabupaten Bogor. Dari situ aku mendapatkan ide utk memanfaatkan rempah rempah tersebut menjadi sebuah produk seperti lulur, masker, bedak dingin, parem kocok dan lainnya, kebetulan aku dapat resep dan racikannya dari mamaku, dan juga sering membuatnya baik digunakan sendiri, atau pesanan dari teman teman yang hendak menikah, melahirkan, untuk bingkisan dan lainnya.
Kali pertama aku kemas Produk produk tersebut, degan label Rosahome dan turut berpartisipasi dalam Pameran Pertanian di stadion Pakansari, bersama Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Dinas Pertanian UPT Gunung Putri, dan di luar ekspetasi, produk sederhana ini sangat di minati, ratusan pouch lulur dan masker sold out, Alhadulillah…aku mulai berfikir untuk mengembangkan bisnis ini, dengan ikut pameran, bazar bazar, mulai mengikuti pelatihan pelatihan untuk meningkatkan mutu produk Tradisional skincare Rosahome ini, baik secara kualitas, bahan baku, label, packaging, dan management pemasarannya yang terus diperbaiki.
Suamiku juga mendukung, karena aku bekerja di rumah, dan tugasku sebagai seorang istri juga teratasi dengan baik.
Alhamdulillah, dengan pengalaman sales yang aku miliki, dukungan suami, dan doa dari keluarga serta kawan kawan sesama pelaku UMKM , produk ku mulai dikenal masyarakat, penjualan juga terus meningkat, Penjualan terbesar produk Rosahome 50% adalah bazar dan pameran, 30% a salon salon dan sisanya oleh para reseller serta penjualan langsung melalui marketplace.
Memproduksi dan menjual produk tradisional skincare bukanlah hal mudah, kegagalan produksi, tidak laku, complaint kualitas produk, barang retur, hingga cibiran terhadap produk, adalah pil pahit yang harus ku telah di tahun tahun pertama, namun aku tidak putus asa, dan tetap yakin bahwa produk ini akan sukses, Alhamdulillah, ditahun ke dua produk Rosahome di apresiasi dan terpilih menjadi salah satu produk Inovasi kabupaten Bogor, yang di presentasikan oleh ibu Rini, dari Litbang Kabupaten Bogor, Rosahome juga terpilih oleh TPID sebagai produk Inovasi Desa, mendapat kesempatan untuk di wawancara dan masuk di kanal youtube TPID Kabupaten Bogor, Menjadi produk unggulan dari Kelompok Wanita Tani Binaan Upt Pertanian di Kabupaten Bogor, Serta mendapat kesempatan produk Rosahome di endors oleh Bapak Sandiaga Uno dan beberapa artis pemerhati UMKM.
Maret 2020 saat wabah covid-19 mulai masuk ke Indonesia, adalah awal bencana yang merusak hampir semua tatanan hidup di Indonesia, bahkan dunia. Kebijakan dan regulasi pemberlakuan PPKM adalah langkah baik untuk menekan penularan Covid-19, namun di sisi lain juga melumpuhkan jalan penjulan produk Rosahome, yang bertumpu pada kegiatan bazar dan pameran, serta salon salon kecantikan, yang notabene di tutup, di tiadakan bahkan dilarang, di tambah lagi daya beli masyarakat juga sangat rendah terhadap produk kecatikan, mengingat kebutuhan pangan lebih diutamakan sebagai kebutuhan yang sangat mendasar di saat pandemic. Covid-19 bisa dibilang bencana bagi usaha kami. Penjualan terjun ke dasar terendah sampai kami mengurangi produksi hingga 70%.
Aku terus mencari akal agar tetap bertahan, yaitu dengan mulai memproduksi produk berbahan baku yang sama dengan produk Tradisional skincare kami, dan di butuhkan saat pandemi, yaitu wedangan tradisional yang ku beri merk MANSE singkatan dari minuman sehat, berupa 4 varian minuman instan yaitu jahe merah Gula aren, Kunyit Asam gula aren, Beras Kencur dan Temulawak Gula Aren. Alhamdulillah produk Manse Rosahome dengan cepat di terima dengan baik di pasaran, dengan penjualan melalui reseller dan semua media sosial yang kami kerahkan mulai dari whatsApp,WAG, IG, Link, FB, marketplace, Blog, sampai ke warung dan toko, alhamdulillah penjualan terus meningkat, ditambah lagi, dengan di terbitkannya sertifikat HALAL untuk produk Manse, Rosahome makin dipercaya sebagai produk pilihan untuk di beli, penjulan Produk Tradisional Skincare juga turut terdongkrak setiap bulannya.
Sungguh ada hikmah disetiap peristiwa, bencana Covid-19 telah merubah pola hidup masyarakat menjadi lebih baik dalam menjaga kebersihan dan kesehatan, salah satunya adalah trend masyarakat terhadap back to nature, yang alami, aman dan menyehatkan sangat massive, Trend ini memberi peluang produk Rosahome yang merupakan produk tradisional untuk terus bertahan dan menjadi pilihan.
Itulah salah satu hikmah yang kupetik dari bencana Covid ini, seorang ahli bisnis, meyampaikan padaku, “usaha bisnis yang sukses di masa pandemi adalah binis yang mampu bertahan dimasa itu” InsyaAllah.
Dari semua ceritaku, suka duka, kegagalan dan kesuksesan Rosahome, tidak lepas dari Wanita, produk ini dibuat oleh wanita, dipasarkan oleh wanita, dan sebagaian besar konsumennya adalah wanita, salah satu keinginan terbesarku adalah, bahwa produk ini dapat memberikan nilai tambah para reseller ku, wanita wanita tersayang, yang sangat berjasa pada produk ini di masa masa paceklik. salah satunya adalah memberikan rentang keuntungan yang lebar dan besar bagi mereka, menempatkan mereka sebagai asset utama Rosahome, karena turut berkontribusi sangat besar bagi perkembangan produk ini, aku ingin melalui produk ini, semua wanita wanita mendapatkan manfaat, baik dari manfaat instrinsik produknya, maupun keuntungan ekonomi yang bisa di dapatkan, karena masa pandemi, dan masa masa sulit, wanita selalu menjadi yang paling merasakan kepayahannya. Semoga Allah memberikan kekuatan bagi ku, dan bagi wanita wanita lainnya, untuk terus kuat dan bersabar, dan dilimpahkan kesehatan, kecantikan, dan keberkahan serta kebahagiaan…Aamiin…
Motifasiku ikut #sisterpreneur dari sisternet adalah untuk mengembangkan usahaku, sekaligus membangun branding, serta menyampaikan ucapan terimaksih dan apresiasi yang setinggi tingginya kepada para customer dan reseller tersayangku. Aku sangat berharap, produk Rosahome akan semakin berkembang, baik secara mutu maupun penjualannya, agar keuntungannya juga semakin besar, dan kesempatan berbagi rezeki dengan yang lainnya pun semakin terbuka. Salah satu upaya yang aku lakukan adalah dengan terus membenahi kebutuhan dasar marketing, salah satunya adalah ijin edar dari BPPOM, Alhamdulillah terimakasih kepada Pemerintah, khususnya Kabupaten Bogor, yang telah memberikan fasilitas Sertifikat Halal kepada Produk Rosahome secara Gratis, Pemerintah juga turut membimbing kami untuk terus mengupayakan penerbitan ijin Edar produk kami, dengan memberikan pendampingan dan akses yang luas, dan pemangkasan biaya, saat ini kami masih membutuhkan tambahan modal Rp. 30.000.000 untuk memenuhi syarat mendasar dari penerbitan ijin Edar tersebut, yaitu merenovasi sebagian rumah kami untuk digunakan sebagai rumah produksi yang terpisah dari rumah tinggal, Rp. 1.500.000 untuk mencetak kemasan yang lebih representative dan Rp. 2,500.000 untuk pembelian bleder dan nampan stenlis. Aku sangat yakin, bila ijin edar kudapatkan, penjualan Rosahome akan sangat meningkat dan meluas, mengingat produk kami unik dan memiliki prospek yang sangat menguntungkan. Semoga harapanku untuk membahagiakan keluargaku, dan wanita wanita pecinta keluarga lainnya dapat terwujud. InsyaAllah...