Feshen merupakan bidang usaha yangg tidak ada matinya alias selalu bergerak dinamis. Usaha ini menjadi no.1 kategori bisnis yang paling digemari dikarena faktor market share yang sangat luas. Setiap makhluk hidup memiliki kebutuhan sandang yang wajib dipenuhi, kebutuhan sandang tersebut adalah pakaian. Seiring berjalalnnya waktu, trend feshen menjadi selalu berkembang dan akan terus berkembang. Tak terkecuali feshen rajut, pilihan alternatif lain selain penggunaan kain dalam membuat koleksi pakaian.Knitting atau merajut merupakan salah satu metode pembuatan kain, pakaian, atau perlengkapan feshen lain menggunakan benang khusu untuk merajut. Benang yang sering dipakai biasanya adalah benang wol, karena benang wol memiliki kualitas yang tebaik diantara benang yang lainnya. Siapa yang tidak memiliki koleksi baju atau celana rajut? Hampir sebagian besar masyarakat kini sudah memilikinya di dalam lemari baik masyarakat didaerah beriklan tropis maupun sub tropis semua memiliki koleksi pakaian rajut, mulai dari yang berbahan tipis 1 get hingga yang berbahan tebal.
Industri feshen rajut memunculkan keunikan tersendiri karena memberi kesan tekstur berbeda dari kain yang biasa dipakai. Selain itu, bahan rajut sama halnya dengan jenis kain yang lainnya yaitu dapat dibentuk berbagai macam koleksi atasan dan bawahan sesui dengan trend yang sedang berkembang, beberapa produk hasil rajutan diantaranya sweater, cardigan, blazer, dress, rompi, dan gamis. Rata-rata produk rajut dibandrol mulai dari harga 55.000 - 154.000 tergantung bentuk dan motifnya. Pakaian rajut dapat dibentuk melalui 3 teknik pembuatan yaitu Teknik merajut dengan menggunakan tangan, merajut menggunakan mesin manual dan merajut dengan menggunakan mesin otomatis yang biasa disebut mesin print. Masing-masing Teknik secara keseluruhan memiliki kelebihan dan kelemhan tersendiri. Baik dari segi kualitas, waktu pengerjaan, jumlah output yang dihasilkan, hingga perbandingan harga produk dipasaran. Pembuatan rajut dengan menggunakan tangan sangat tidak memungkinkan untuk produksi pakaiandalam skala besar, sehingga dalam proses produksi biasnaya hanya menggunaka 2 teknis yang lainnya. Merajut dengan menggunakan mesin manual digunakan untuk produk yang memiliki motif tidak rumit (simple) sedangkan merajut dengan menggunakan mesin otomatis atau print digunakan untuk motif-motif yang memiliki tingkat kesulitan tinggi sehingga memerlukan mesin print rajut. Kedua cara tersebut juga menghasilkan jenis rajutan yang berbeda. Rajut dengan mesin manual menghasilkan produk yang memberikan kesan rajutan asli seperti timbul, benang-benang terlihat jelas, sedangkan rajutan dengan mesin print menghasilkan produk yang memberikan kesan tidak timbul, lebih renggang, halus layaknya kain pada umumnya.
Ciri khas selain pada materialnya, pakaian rajut juga memiliki motif-motif yang beragam dan selalu berkembang mengikuti trend, dengan produksi rajut kita bisa membuat motifnya sendiri sesuka hati, berbeda dengan kain yang harus mealui proses panjang dan dalam jumlah besar ketika membuat motif. Selain itu, tidak hanya kain yang bisa membentuk baju/celana yang beragam model, produk rajutpun bisa dibuat membuatnya dengan beragam model sesuai dengan trend. Hal tersebut membuat produk bahan rajut sangat besasr peluangnya untuk dijadikan bentuk atau model apapun, jadi disesuaikan dengan kreativitas masing-masing pelaku usaha.
Melihat pasar pemasok utamanya, konveksi rajut rata-rata berlokasi di Bandung, saat ini sulit sekali menemukan konveksi rajut di Jakarta, sehingga para pengusaha rajut harus membeli dan memesan produknya langsung ke daerah Bandung. Hal tersebut memunculkan ongkos kirim yang juga tidak murah. Selain jarak, hampir seluruh Indonesia memesan produk rajut di Bandung sehingga menimbulkan antrian produksi yang bergantian. Hal ini menunjukan bahwa produk rajut sangat banyak digemari oleh masyrakat dan ketersediaan saat ini masih belum menjangkau seluruh wilayah, ini menjadikan peluang kita bersama untuk bergerak diindustri feshen rajut dan membangun konveksi-konveksi rajut baru di luar daerah Bandung contohnya di daerah DKI Jakarta.