Saya seorang ibu rumah tangga yang bertempat tinggal di desa Ilir mesjid, Kecamatan Amuntai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Provinsi Kalimantan Selatan. Nama saya Lea Haristina lahir Amuntai 03 Desember 1979, saya menikah dengan seorang laki-laki yang bernama Syamsuriani dengan pekerjaan buruh meable. Dari hasil pernikahan ini saya dikaruniai 3 orang anak perempuan, setelah menikah saya tidak bekerja karena suami saya melarang bekerja katanya cukup ngurus anak saja karena anak kedua saya membutuhkan perhatian khusus (Disabilitas) sehingga tidak bisa di tinggal sendirian di rumah atau di titipkan pada saudara atau pun orang lain, dan saya membutuhkan biaya yang besar untuk pengobatan anak saya itu. Dalam kehidupan sehari-hari saya dan anak-anak sangat suka mengkonsumsi kerupuk kerupuk merupakan makanan ringan yang biasanya dihidangkan sebagai pendamping menu makanan berat, dengan cita rasa yang enak dan gurih bagi keluarga saya kurang lengkap rasanya jika makan tanpa ditemani kerupuk, kerupuk juga bisa dinikmati begitu saja sebagai cemilan diwaktu santai di rumah seperti pada saat menonton televisi. Kerupuk terkenal dikalangan masyarakat dengan berbagai varian dan rasa. Kerupuk terbuat dari bahan dasar tepung dengan beberapa bumbu penyedap dan beberapa rempah -rempah karena setiap hari anak saya membeli kerupuk dalam jumlah banyak sehingga saya berinisiatif untuk mencoba bikin kerupuk sendiri guna menekan pengeluaran akibat seringnya membeli kerupuk. Saya pernah melihat keluarga saya bikin kerupuk di rumah untuk konsumsi sendiri, awalnya percobaan pertama gagal karena adonan terlalu encer, kemudian saya coba lagi, lagi dan lagi dengan penuh semangat dengan beberapa kali percobaan akhirnya berhasil juga, saya dan anak-anak sangat senang sekali sehingga saya membagi kerupuk pada tetangga dan keluarga untuk mencicipi olahan kerupuk perdana saya, setelah beberapa hari kemudian tetangga ingin membeli kembali, saya senang orang - orang pada suka dengan rasa kerupuk saya. Awalnya saya bikin kerupuk dengan rasa Original tapi seiring berjalannya waktu ada beberapa permintaan kerupuk dengan rasa ketumbar, jadi saya bikin dua rasa kerupuk yaitu rasa Original dan rasa ketumbar, dengan adanya dua rasa kerupuk Alhamdulillah banyak permintaan yang membeli kerupuk mentah sedangkan untuk kerupuk goreng siap saji akan dititipkan di warung -warung ataupun kios-kios dengan harga seribuan, walaupun pendapatan kecil tapi dapat juga membantu suami dalam pengobatan anak saya. Pada awalnya saya bikin kerupuk pada tahun 2018 dengan skala kecil yaitu skala rumah tangga.
Selama saya mengerjakan pembuatan kerupuk selalu ada suka dan dukanya. Dukanya disaat musim penghujan kerupuk yang dihasilkan tidak sebanyak dimusim kemarau karena tahap pengeringan lebih lama dari biasanya. Jika musim kemarau cukup satu hari saja tapi jika musim penghujan tiba bisa memakan waktu kurang lebih tiga hari untuk proses pengeringan dan juga pembuatan kerupuk dilakukan secara manual dengan mengandalkan tenaga, hal ini menjadi kendala bagi saya karena banyaknya permintaan yang menumpuk sehingga membuat pembeli merasa kecewa. Di samping itu harga minyak goreng sekarang naik sehingga penjualan kerupuk goreng siap saji di hentikan sementara, sehingga kerupuk mentah saja yang dijual dan juga bahan baku pembuatan kerupuk seperti tepung terigu, tepung tapioka, dan bawang putih harganya naik turun jadi harga kerupuk mentah juga pasang surut. Dan kemasan masih menggunakan plastik biasa, selain itu juga modal menjadi kendala bagi saya apalagi bahan baku harganya sering naik turun. Sedangkan sukanya kerupuk saya diminati oleh masyarakat dari berbagai kalangan dari anak-anak, orang dewasa, dan lansia dan keunggulannya harga terjangkau untuk semua lapisan masyarakat, selain memiliki rasa yang unik dan khas khususnya kerupuk ketumbar juga kaya akan manfaat untuk kesehatan.
Alasan saya ikut kompetisi W20 Sispreneur adalah untuk menambah pengalaman dan pengetahuan dan saya juga berharap bisa menang dengan tujuan untuk memperluas usaha kerupuk yang saya kelola menjadi lebih berkembang dan maju sehingga dapat meningkatkan taraf hidup perekonomian keluarga.
Harapan saya kedepan saya ingin mengembangkan usaha kerupuk saya dengan beraneka ragam rasa sehingga ketika pembeli belanja banyak pilihan dan saya juga ingin usaha saya lebih berkembang lagi.