Bagaimana perasaan kita ketika dalam saat menghadiri suatu pertemuan mendapatkan souvenir?
Akan saya rangkum beberapa kemungkinan perasaan yang kita rasakan. 1. Bahagia. Ini perasaan mayoritas orang. Bahagia disini tentu banyak juga indikatornya. Bisa karena souvenir tersebut adalah barang yang sedang kita butuhkan. Bisa juga karena perasaan bahagia seperti saat menerima kado dari seseorang. 2. Ogah. Hanya sedikit orang yang merasakan ini. Ogah disini bisa jadi dirasakan orang-orang yang sering menghadiri pertemuan yang mana terdapat souvenir di dalamnya karena akan menumpuk barang di rumah. Ataupun orang orang yang ogah membawa printilan berupa souvenir karena dia tidak membawa tas/wadah yang cukup menampung. Ini biasa dirasakan lelaki yang lebih tidak suka ribet. 3. Rasa biasa saja. Aiani juga dirasakan orang-orang yang sudah sering menghadiri pertemuan. Sudah biasa juga mendapat souvenir.
Nah, yang ingin lebih saya bahas disini adalah rasa bahagia. Ada sebuah ungkapan 'Sebaik-baiknya pemberian adalah yang dapat bermanfaat' bisa dianalogikan dengan sebuah hadits yg berbunyi 'Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain'. Di luar itu, bahagia nyatanya tidak hanya dirasakan yang menerima barang (dalam hal ini souvenir) namun yang memberi ikut bahagia. Jadi sebenarnya bahagia adalah perasaan yang dapat menular.
Dari sinilah kami terinspirasi merintis usaha souvenir. Asa perbagai macam jenis souvenir kami, mulai dari peralatan makak, peralatan makan, alat tulis kantor, fashion, cratt dan bibit tanaman. Souvenir kami selalu mengedepanlan kualitas produk dan pengemasan yang cantik supaya yang menerima merasa bahagia. Kedepannya kami berharap supaya usaha ini semakin berkembang, melibatkan orang yang membutukan pekerjaan dam dapat bersinergi dengan berbagai pihak.