Perkenalkan, nama saya aisyah usia 23 tahun saya saya sarjana pendidikan matematika. Keseharian saya adalah seorang tentor disalah satu bimbel terbaik di Indonesia. Saya sangat menikmati profesi saya sabagai seorang pendidik ada rasa bahagia dan haru saya ketika adik-adik bimbel mengatakan” mba saya lulus di ITB” , saya lulus di unbraw”. Alhamdulillah..
Profesi tersebut saya jalani dari mulai saya duduk dibangku kuliah. Dan putar haluan ketika pandemi tiba. Dimna semua masyarakat di rumahkan hingga tak tau sampai kapan pandemi ini usai. Akhinya Saya beralih ke usaha bisnis jamurtiram. Yang awalnya saya coba sendiri dengan skala rumahan di halaman rumah nenek saya yang berukuran 4x3 dengan otodidak yang ilmunya dulu saya dapatkan ketika saya di Pramuka Saka Taruna Bumi. Tak kenal panas, hujan, badai, hingga kulit pun perlahan menghitam akibat sering bersahabat dengan matahari.
. Saya berpikir hal apa yang bisa mengahsilkan cuan dari rumah saja berawal dari hobi tadi. Saya beranikan diri untuk budidaya Jamur Tiram Perawatannya yang mudah cukup siram, petik , panen tanpa pupuk pestisida. Walaupun di dalam rumah saja kita bisa berpengahasilan. Tepat 2020 Bulan juli saya memulainya saya kebetulan saya tinggal di tengah pusat kota, dari pihak keluarga banyak yang tidak setuju otomatis mereka juga tidak mendukung dari apa yang saya lakukan karena dalam maidset mereka budidaya jamur itu hanya untuk orang di kampung-kampung. Hujatan dan ejekan seperti alunan lagu yang saya dengar setiap harinya.. makin sering terdengar makin saya menikmatinya
Saya bertekad dari usaha budidaya jamur tiram yang saya lakukan di perkotaan ini suatu saat nanti saya bisa membuka lapangan pekerjaan sebesar-besarnya dan seluas-luasnya.dan itu saya cantumkan dalam visi misi budidaya jamur tiram ini. Setiap harinya banyak pesanan online jamur tiram dari berbagai wilayah ke sosial media saya.hingga akhirnya saya mengalami pesanan yang banyak tetapi haisl panen sedikit. Dan saya mulai merasai bahagianya berbudidaya jamur.karena saya kekurangan jamur setiapharinya dan lahan saya yang sempit. Akhirnya saya beranikan diri lagi untuk membuka peluang kerja bagi yang berminat bermitra dengan central jamur medan. Mulai dari temen kuliah, tetangga, saudara, bahkan masyarakat dari luarkota Medan seperti aceh, padang sidempuan, langkat, sergai, serdang bedagai, deli serdang dll.berminat menjadi mitra dari central jamur Medan.
Dengan keuntungan bibit yang gagal bisa di retur, bibit bergaransi, dan siap menerima hasil panen serta free mentoring. Akhirnya saya membuka produksi bibit jamur dan merekrut banyak karyawan. Alhamdulillah allah menjawab doa-doa saya menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lain. Sekarang Mitra saya sudah hampir mendekati 50 mitra yang tersebar di wilayah indonesia.
Sekarang saya membuka brand dari produksi central Jamur Medan dengan merek “mushiro” . dan memiliki jargon budidaya jamur tak takut nganggur.
Dan dengan usaha budidaya jamur ini, membuka peluang mitra-mitra saya mendapat prestasi sebagai pemuda pelopor sumatera utara di bidang pangan.
Sebab ,Ketahanan pangan merupakaan hal pokok yang harus kita jaga selalu agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi. Di era milenial sekarang ini banyak inovasi yang bisa di lakukan di bidang pertanian agar mengahasilkan bahan pokok yang sehat tanpa kimia. Apalagi, setelah pandemi masyarakat indonesia berbondong-bondong beralih mengonsumi makanan yang sehat dan bergizi yang menjadikan prioritas dalam memilih bahan baku untuk kehidupan sehari-hari.
Di Indonesia jamur tiram merupakan komoditi yang mempunyai prospek sangat baik untuk dikembangkan, baik untuk mencukupi pasaran dalam negeri yang terus meningkat maupun untuk ekspor, sebab masyarakat sudah mulai mengerti nilai gizi jamur tiram putih . Adapun nilai gizi jamur tiram putih menurut Cahyana dkk
(1999) adalah sebagai berikut : protein (27 %), lemak (1,6 %), karbohidrat (58 %), serat (11,5 %), abu (0,3 %), dan kalori (265) kalori.
Perawatannya yang mudah cukup siram, petik , panen tanpa pupuk pestisida. Walaupun di dalam rumah saja kita bisa berpengahasilan dengan budidaya Jamur Tiram ini. Dengan luas lahan 10x10 kita bisa membuat rak/ kumbung jamur tram dengan jumlah 10.000 baglog dengan panen perharinya bisa mencapai 30-50kg/hari
Sehingga , Tak heran jika bisnis ketahan pangan menjadi idaman para masyarakat indonesia dari hulu ke hilir. Salah satu nya adalah Jamur Tiram yang merupakan pangan sehat bergizi dan memiliki sejuta manfaat bagi tubuh manusia antara lain: sebagai pengganti daging, bahan baku obat, tinggi kollagen, mineral, protein dan juga sebagai dekomposer pada tanah.
Bisnis ini sangaat cocok di lakukan oleh semua kalangan baik yang tua maupun yang muda pasarnya yang sangat luas dan peminatnya banyak sehingga tidak sulit dalam pemasarannya. Untuk harga pun cukup lumayan tinggi walaupun disetiap daerah berbeda-beda berkisar 15.000-25.000/kg.
Adapun pengembangan usaha yang saya inginkan adalah pembuatan kaldu bubuk jamurtiram. Kaldu sehat yang cocok untuk semua jenis masakan indnesia dengan cita rasa yang khas tanpa MSG.
Rincian Biaya
No. |
Nama Barang |
Harga |
1. |
Spiner |
10.000.000 |
2. |
Oven bigger |
25.000.000 |
3. |
Kemasan kaldu |
2.000.000/1000bx |
4. |
autoclave |
6.000.000 |
5. |
Penggiiling makanan |
25.000.000 |
6. |
Perluasan kumbung 20.000 bibit |
50.000.000 |
Total |
162.000.000 |