#Sispreneur
Dulu ibu saya adalah berjualan minuman jamu gendong, waktu itu saya masih kecil,waktu itu ibu saya sudah pisah dengan ayah saya dan ayah saya sudah mempunyai kehidupannya masing-masing, ibu saya tiap hari berjualan jamu gendong tanpa mengenal lelah dan tanpa berkeluh kesah ,tiap pagi berangkat untuk mencari uang demi anak-anaknya, setiap pulang dari berjualan ibu saya mencari bahan-bahan ramuan jamu ke pinggir-pinggir bukit dekat sungai, Alhamdulillah klo untuk bahan seperti kunyit, jahe,bisa dibeli dari para petani.
Sampai saatnya aku telah dewasa dan ibuku pun berhenti dari berjualan jamu dikarenakan kendala biaya.
Tahun 2018 akhirnya saya berniat ingin mengembangkan usaha ibu saya walau terlihat rendah oleh sebagian org awam,tp bagiku itu adalah perjuangan seorang ibu,yg sangat bermanfaat selagi menyehatkan juga melancarkan haid pada wanita yg sedang datang bulan.
Karena Awalnya dari kesulitan masyarakat untuk mendapatkan jamu dengan waktu mereka yg sangat padat karena harus menunggu mbo-mbo jamu yg lewat ,sehingga masyarakat ingin mendapatkan nya dengan mudah dan praktis, nah akhirnya disini saya hadirkan jamu herbal tjap emak untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan kemasan yg praktis dan tidak mudah tumpah, dan juga mudah didapat ditoko-toko terdekat.jamu yg saat ini saya buat kunyit asem dan susu jahe
Disini usaha saya sangat mengutamakan kejujuran dan mengutamakan kepuasan konsumen jadi prioritas kami,dan jangan memulai pekerjaan baru kalo pekerjaan lama blm selesai, dan juga menjaga kwalitas produk yg halal dan berkhasiat, juga menjaga hubungan baik dengan konsumen.
Saya mengikuti W20 berharap untuk mendapatkan bantuan dana yg nanti nya akan saya gunakan untuk mengembangkan usaha produsen jamu tjap emak ,saya berharap jamu tjap emak bisa export ke manca negara dan bisa mengharumkan jamu Indonesia. Bismillah