Dari mata turun ke hati. Pepatah inilah yang melatarbelakangi saya, mulai masuk dunia fotografi. Baik sebagai hobi maupun sebagai bisnis praktis. Saya, Annisyah Nurhafipah, seorang wanita yang tetap berpenghasilan walaupun tidak berpenghasilan tetap. Sejak resign dari perusahaan bank milik negara, 8 tahun yang lalu, saya berkomitmen untuk tetap berkarya. Mulai dari dunia catering, kue lebaran, aneka menu sarapan, sampai menerima pesanan nasi box dari berbagai acara.
Selama empat tahun menjalani usaha tersebut, saya mendapatkan pelajaran berharga. Dari mata turun ke hati. Begitulah pola calon konsumen produk-produk saya (kuliner), akhirnya menjadi konsumen, bahkan pelanggan. Foto-foto produk yang saya kirim ke calon konsumen, menjadi pintu masuk pertama untuk membuat mereka tertarik. Dari mata turun ke hati.
Pada tahun 2018, saya bergabung dengan komunitas Rumbel Boga - Ibu Profesional Jakarta dan berkesempatan ikut serta dalam proyek pembuatan booklet buku resep. Berbekal kamera DSLR Canon 1200D, beberapa produk yang akan ditampilkan pada buku resep itu saya ambil gambar visualnya. Hasilnya? Alhamdulillah, beberapa teman dan bahkan suami memberikan komentar positif atas hasil foto yang saya ambil. Suami pun mendukung untuk mengembangkan kemampuan saya dalam dunia fotografi. Utamanya Food and Product Photography.
Beberapa kali mengikuti pelatihan fotografi, membuat saya mantap untuk menekuni dunia foto produk dan makanan. Tetangga, saudara dan juga teman-teman komunitas saya yang memiliki usaha kuliner, banyak yang meminta saya untuk mengambil gambar produk mereka. Bahkan beberapa kali saya diberikan kesempatan oleh komunitas, sharing tentang food photography menggunakan smartphone.
Impian saya ke depan, hobi fotografi ini bisa menjadi bisnis serius yang bermanfaat bagi banyak orang. Bermanfaat juga untuk usaha-usaha kecil. Dan berperan serta mengangkat level mereka, melalui perbaikan penampilan visual produk, di tengah dunia digital yang tak terelakkan lagi.
Saat ini, bisnis foto makanan dan produk ini saya jalankan dengan skala kecil, dan dengan peralatan serta properti yang sangat terbatas. Namun, saya yakin prospek bisnis ini masih bisa scale up menjadi lebih besar, karena kebutuhan jasa foto produk dan makanan masih besar. UMKM kuliner dan produk kerajinan terus tumbuh. Selain foto produknya, saya juga mulai mengembangkan desain ‘Buku Menu’, brosur, dan sejenisnya.
Untuk mewujudkan impian di atas, saya sangat berharap dapat bergabung dengan Program Inkubasi Bisnis W20 Sispreneur dari Sisternet. Bertemu dengan orang-orang yang hebat dan penuh pengalaman. Serta mendapatkan bimbingan untuk scale up bisnis saya. Sampai suatu saat nanti, karya foto saya dapat mengantarkan sebanyak-banyaknya UMKM, bertransformasi menjadi lebih besar lagi.
#Sispreneur