"Do what you love or love what you do" - Roy T. Bennett
Ungkapan tersebut saya temukan sejak masih duduk di bangku kuliah, sekitar 10 tahun yang lalu. Masih sangat melekat bahkan menjadi motivasi saya untuk melakoni usaha yang terkait dengan passion, yaitu baking.
Berawal dari kegemaran membuatkan camilan keluarga, saya mencoba berbagai resep yang dibagi oleh food blogger maupun influecer baking. Baik itu kue, jajan pasar maupun kukis. Hingga pada suatu waktu saya menemukan resep brownies kukis dari salah satu baker favorit. Saya rebake resepnya, alhamdulillah suami dan anak-anak, yang merupakan konsumen pertama saya, suka. Kemudian saya berikan icip-icip ke beberapa teman, alhamdulillah mendapat respon positif juga dengan beberapa masukan. Dari masukan-masukan tersebut, kemudian saya memodifikasi resep, metode dan bentuk dari resep aslinya . Sampai akhirnya "Nahhh.....enak ini, cocok dijual." Komentar suami pertama kali.
Dengan bismillah, tahun 2018 kami memulai perjalanan brownies kering ini. Berbekal desain stiker yang sangat sederhana, yang kami buat sendiri, kemudian dicetak dan tempelkan pada kemasan, kami mulai promosikan melalui media sosial, tawarkan ke tetangga, teman-teman.
Oya, kami menggunakan brand "WAINI" untuk usaha kami.
Apa maksud dari "WAINI"? Waini menggambarkan ungkapan ketika menemukan sesuatu yang pas, "wah ini...." Yang kemudian disingkat menjadi "waini", dengan tagline 'bikin nagih...". Karena berdasarkan beberapa testimoni, menyebutkan kalau tidak bisa berhenti memakan brownies kering ini sebelum habis 1 bungkus. Dan mau buka bungkus lainnya lagi. Alhamdulillah..
Brownies kering merupakan inovasi baru dalam menikmati brownies. Jika biasanya brownies tersaji dalam bentuk kue, Waini brownies kering hadir untuk kita bisa menikmati brownies dengan sensasi renyah, krispi dan daya tahan yang lebih lama, yaitu 3 bulan.
Varian brownies kering Waini ada 4 macam toping yang bisa dipilih sesuai selera masing-masing konsumen: almond, keju, chocochip, dan wijen. Selain itu konsumen juga dapat memilih kemasan, yaitu kemasan reguler dengan berat 100 gr atau kemasan besar dengan berat 500 gr.
Seiring berjalannya waktu, Waini makin dikenal di lingkungan sekitar. Maka ketika ada informasi tentang fasilitasi PIRT untuk UMKM, saya mendaftar. Alhamdulillah lolos, dan Waini mendapat izin edar. Harapan kami, dengan adanya izin edar tersebut, Waini bisa mengjangkau pasar yang lebih luas lagi.
Bisnis yang kami jalankan masih sangat jauh dari sempurna, mulai dari SDM yang masih sangat terbatas, hanya saya seorang yang menjalani, mulai dari belanja, produksi, hingga packing. Jika kewalahan, suami ikut andil, karena beliau pun bekerja. Pun dengan pembagian waktu bersama anak-anak. Saya masih sangat perlu belajar manajemen waktu dan mungkin memerlukan karyawan yang bisa membantu saya untuk menghandle produksi.
Berikutnya masalah keuangan, masalah klasik si.. masih tercampur antara keuangan rumah tangga dan bisnis. Perlu tekad yang kuat untuk disiplin keuangan, dalam hal ini suami yang sering membantu, karena memang bidang beliau di keuangan.
Dalam hal modal, untuk menyediakan perlengkapan dan peralatan produksi yang memadai, diperlukan biaya yang tidak sedikit bagi kami. Alhamdulillah ketika ada pemasukan sedikit demi sedikit kami bisa mencukupinya. Yang awalnya menggunakan 1 oven tangkring, kemudian 2 oven tangkring (yang satu meminjam dari ibu), sekarang alhamdulillah sudah memiliki oven gas kapasitas besar, jadi makin mempercepat proses produksi. Disamping itu kami memerlukan tempat produksi yang lebih nyaman, meskipin masih menjadi satu dengan rumah, harapannya, memiliki ruang produksi sendiri. Sehingga tidak menjadi satu dengan dapur rumah tangga. Dan beberapa kebutuhan penunjang lain yang masih kami perlukan, seperti printing packaging, sertifikask halal, dll.
Target pasar yang kami bidik untuk produk ini adalah ibu-ibu muda yang memiliki anak-anak kecil, kaum milenial yang suka ngemil. Selain itu juga kami membuka peluang untuk menjadi reseller/distributor untuk memasarkan produk kami.
Sementara ini kami baru produksi by order. Ketika ada yang pesan, kami baru produksi. Alhamdulillah ada beberapa reseller yang rutin belanja. Untuk reseller kami memberikan harga Rp. 13.500 - Rp. 15.000, menyesuaikan kuantitas pesanan. Pada bulan-bulan biasa, rata-rata kami produksi sekitar 50 pouch reguler, untuk reseller maupun end user. Harga untuk konsumen langsung Rp. 17.000, dan untuk kemasan besar Rp. 65.000. Produksi paling banyak terjadi ketika bulan ramadhan hingga menjelang lebaran. Kami bisa memproduksi 30 kemasan besar dan lebih dari 40 kemasan kecil. Alhamdulillah.. ini belum semua tertampung. Jika konsumem bersedia, kami akan sanggupi produksi setelah lebaran. Alhamdulillah konsumen memahami dan bersedia.
Kami sangat antusias dengan program W20 sispreneur ini. Sejak lama kami ingin ikut inkubasi bisnis, belajar lebih dalam tentang bisnis, merancang bisnis agar bisnis kami tidak jalan di tempat. Syukur alhamdulillah bisa menambah permodalan dan jaringan. Dengan kedala-kendala yang kami hadapi dan sampaikan di atas, harapan kami dengan mengikuti W20 ini kami mendapat ilmu dan pencerahan untuk membuat bisnis kami lebih maju dan lebih berdampak secara sosial. Aamiin..
Usaha kami sudah memiliki izin edar, produk kami unik dan disukai target market kami, apabila kami diizinkan untuk menjadi pemenang, hal yang harus dilakukan adalah mengganti packaging dari stiker menjadi printing, agar lebih menarik. Kemudian segera mengurus sertifikasi halal agar target market lebih luas, dan kami bisa menitipkan produk kami ke toko-toko/pusat oleh-oleh. Dan membeli alat-alat produksi pendukung, misalnya membeli mesin cetak, sehingga produksi lebih cepat dan efisien waktu. Kuantitas produksi harian pun bertambah, dan kebutuhan pasar tercukupi.
Estimasi kebutuhan anggaran:
Perbaikan ruang usaha : Rp. 15.000.000
Mesin cetak: Rp. 10.000.000
Meja produksi 2xRp. 2.000.000 = Rp. 4.000.000
Printing pacakging Rp. 2.000.000
Total Rp. 31.000.000
Nama: Primatika FR
No WA: 089654862891
Email: primatika.fr@gmail.com
Usia: 35 tahun
Nama usaha (brand): Waini
IG usaha: waini_brownieskering
IG pribadi: primatika_fr