Bismillahi, perkenalkan nama saya mega, nama lengkap saya Listkanisa R Mega, namun saya kerap menggunakan nama pena saya Saraah Megha.
Saya seorang Ibu rumah tangga yang alhamdulillah sudah dikaruniai satu anak Laki-laki dan perempuan. Kesibukan saya saat ini membersamai belajar dan membuat simulasi belajar untuk anak sulung saya (Homeschooling) selain itu saya juga freelance di salah satu penerbit sebagai desainer buku serta layouter.
Tahun 2021 lalu, saya memutuskan untuk membuat penerbitan buku, karena kecintaan saya akan literasi, saya suka buku dan elemen tentangnya terlebih buku anak-anak, mungkin karena niat saya berkarya untuk anak-anak saya. Terlebih karena kala itu saya sedang sangat antusias mengikuti komunitas literasi dan sedang berupaya menjadi seorang penulis, beberapa penerbit indi saya anggap seperti asal-asalan membuat sebuah buku, baik itu dalam hal desain maupun layout. Sisi perfeksionas dalam hal desain seperti berontak, belum lagi beberapa penerbit indi acap kali seperti abai dengan lisensi dan copyrigjht, membuat saya belahjar lebih ekstra dan mengupayakan untuyk mendirikan penerbitan sendiri yang tentunya didukung penuh oleh suami.
Awal mulanya penerbit kami hanya sebuah perkumpulan ibu-ibu yang gemar menulis, namun lambat laun semakin banyak yang ikut serta, serta sebuah ajakan dan nasihat dari salah satu penulis nasional yang saya kenal melalui kelas homeschooling yang beliau adakan, membuat saya membulatkan tekad untuk mendaftarkan nama penerbitan kami menjadi sebuah CV, selain untuk kelegalan hukum dan untuk proses ISBN.
Penerbit kami masih mungil, hanya berisi saya, dua admin untuk whatsapp dan instagram, satu editor lepasan dan satu teman rembuk yang semuanya adalah wanita. Benar, saya memfokuskan penerbitn kami menjadi wadah untuk para perempuan, dan salah satu bentuk dari mom support mom melalui tulisan.
Buku-buku yang kami terbitkan lebih banyak membahas mengenai perempuan dan anak-anak. Kami juga membuat ruang ngobrol khusus yang diadakan tiap sebulan sekali di mana mengundang narasumber dan satu host layaknya seperti podcast namun melalui media telegram.
Qodarulloh beberapa waktu penerbitan kami mengalami gonjang-ganjing karena ada pembatasan ISBN, agak membuat shock dan nyaris patah semangat untuk bertahan, ya karena kami masih berupa penerbit kecil dan belum stabil. Belum lagi karena minimnya ilmu usaha yang saya miliki membuat saya semakin goyah dan butuh wadah untuk belajar dan berkembang terutama dalam hal menejemen, dan bisnis.
Namun, sebuah info mengenai W20 Ibu Profesional membuat semangat tersendiri untuk bangkit dan bergerak. Bismillahi, semoga ini jalan-Nya supaya diri ini lebih bisa bermanfaat untuk sekitar.
Penerbitan kami bernama Nyala Frasa, bisa ditemui di instagram @nyala.frasa, untuk media marketplace belum benar-benar aktif. Penerbitan kami bergerak dalam bidang pemberdayaan perempuan, yang berisi mengenai kelas menulis, penerbitan buku, merchand, dan podcast.
Sebenarnya saat mendengar info tentang inkubasi ini, ada rasa minder. Namun, menjelang penutupanpendaftaran saya memilih untuk maju dan melepas zona nyaman, dan mencoba tantangan. Adakalanya manusia bisa lebih maju untuk berupaya saat terdesak dan pengaruh adrenalin saat mengikuti tantangan.
Saya ingin belajar bisnis, terutama pada ahlinya dan tentunya dalam wadah sesama perempuan supaya lebih nyaman. Secara kebetulan salah satu to do list yang saya tulis di akhir tahun lalu adalah belajar tentang bisnis.
Beberapa rencana yang saya pikirkan mungkin lebih tepatnya untuk 2-5 tahun ke depan.
ini alur bagan yang saya harapkan di Nyala Frasa Publishing ke depannya, ada banyak hal yang dibenahi seperti:
1. Membuat website resmi
2. mengupayakan kolaborasi antar komunitas
3. Pendataan secara detil dan sistemnatis baik buku-buku yang telah diterbitkan ataupun dalam hal keuangan
Harapan utama dalam pendirian penerbitan buku ini sebagai wadah passion saya yang mana harapannya bisa menjadi ladang pahala untuk saya juga, semoga menjadi salah satu penerbit yang mencerdaskan bangsa, #Sispreneur dan membumikan literasi seperti ayat pertama Al Quran yang turun "Iqro". Menjadi wadah dakwah literasi berupa lisan maupun tulisan. aamiin