Banyak yang menganggap tahap merintis adalah tahapan yang paling berat bagi seorang pebisnis. Tak terkecuali bagi Ninauka. Segala sesuatu harus dimulai dari nol, risiko kegagalan juga sangat mungkin untuk terjadi berkali-kali.
Nama saya Titik Kurniasih (54 tahun), semenjak memutuskan berhenti kerja tahun 2003 karena menemani suami dinas ke Malaysia, pekerjaan saya hanya mengurus suami dan anak-anak yang masih kecil. Setelah anak-anak semakin besar dan biaya semakin besar, maka saya memutar otak, apa yang bisa saya lakukan sekarang untuk membantu suami.
Sejak kecil saya hobby mengumpulkan barang-barang bekas kemudian saya daur ulang, hingga menjadi sesuatu yang unik. Awalnya saya hanya mencoba memanfaatkan limbah kain dan brukat dari penjahit untuk diolah menjadi tas, kemudian saya berikan kepada teman-teman sebagai hadiah ulang tahun. Ternyata diluar dugaan, mereka menyukainya. Bahkan ada yang ingin pesan dalam jumlah banyak untuk souvenir, goddybag maupun untuk seragam untuk acara tertentu. Untuk dapat melihat produk lainnya sistur dapat menscan barcode catalog kami.
Catalog Ninauka :
Nah dari situlah akhirnya saya ajukan Ninauka ke HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) sebagai brand bisnis handycraft saya. Ninauka adalah singkatan dari ke 3 nama buah hati saya, Yaitu NI sa, NAU fal dan KA mal. Harapan saya dengan memakai nama itu saya akan merasa selalu disemangati oleh anak-anak.
Setelah 2 tahun Ninauka berdiri, saya mendapat pelatihan Tekhnik Promosi Produk Eksport di PPEI. Itulah yang membuat saya merasa percaya diri saat melakukan pameran-pameran di:
Vietnam Life Style - 2016
Festival Indonesia Moscow - 4th August 2017
Expo Indonesia, 3-5 th November 2017 (Mumbay - India)
Malaysia - ICPF (indonesia creative product Festival) 13-5 April 2018
Business Forum Russia - Indonesia 2018
Italy - Artigiano In Fiera (1-9 th December 2018)
HEA-Sidney (Halal Expo Australia) 10-11 th February 2018
Trade Expo Indonesia 2017, 2019, 2021
Ina Craft Dekranasda Tangerang Selatan -2022
BUMN bersama bp Erick Tohir 2022
Dari pameran-pameran itu alhamdulillah ternyata produk tas Ninauka yang dikombinasikan dengan tenun, batik, serta kulit sapi dan kulit ular banyak diminati ibu-ibu. Sehingga Ninauka diminati pesanan. Setelah pameran sukses, akhirnya Ninauka diminta untuk mengadakan pelatihan (WorkShop) Shibori dan Ekslusif Pandan untuk para ibu-ibu di PIKK UPK Maluku dan Maluku Utara, PIKK UIP SulBagut, PIKK UP2K dan UP3 Ternate, Ibu BI dan Iwaba di Ambon.
Namun ketika pandemi melanda, penjualan tas mengalami penurunan hingga 80%. Dan saat itu pula keluarga saya semua terpapar covid, hingga harus di rawat di Rumah Sakit. Alhamdulillah atas ijin Allah SWT, kami bisa pulih kembali. Seperti halnya kami, Ninauka juga harus pulih kembali walaupun harus dimulai dari nol lagi.
Alhamdulllah akhirnya Januari 2022 tas Ninauka kembali ada pesanan, walaupun tidak banyak seperti sebelum pandemi. Dengan keterbatasan modal, akhirnya pada awal Maret (menjelang Ramadhan), saya melakukan inovasi baru yaitu membuat mukena sebanyak 60 pcs. Saat itu target saya adalah Idul Fitri, baik dipakai sendiri atau untuk hampers. Maa Syaa Allah dalam 8 hari mukena tersebut habis terjual.
Dari situ saya melihat peluang pasar yang besar dari penjualan mukena. Target saya ke depan adalah orang-orang yang akan menunaikan ibadah haji. Pasti banyak yang ingin memberi hampers atau dipakai sendiri. Akan tetapi kebutuhan dalam memproduksi membutuhkan modal yang cukup besar, yaitu untuk membeli mesin jahit khusus, mesin ob
ras, bahan baku baik mukena maupun tas.
Selama ini saya tidak berani meminjam modal ke bank karena khawatir terhadap perekonomian Indonesia yang belum jelas. Dengan mengikuti kompetisi #Inkubasi W20 Sispreneur, saya berharap bisa memenangkannya karena saya ingin Ninauka semakin berkembang dan banyak memberdayakan lebih banyak lagi wanita di daerah. Selain itu saya juga ingin mengangkat tenun Nusantara agar semakin diminti baik di dalam negeri maupun luar negeri
Produk-produk Ninuka bisa #Sispreneur lihat dengan cara scan pada barcode dan dipesan melalui media sosial, baik Instagam, Facebook, maupun Tiktok, semua dengan Nama Ninauka.