Mungkin karena terlahir sebagai wanita anak pertama yang memiliki 3 orang adik, saya selalu merasa memiliiki keinginan untuk tidak merepotkan orangtua. baik dari segi materi maupun yang lainnya. Pokoknya pengen cepat mandiri dan bisa membahagiakan kedua orangtua.
Karena tekat itu, saya jadi benar-benar belajar ketika sekolah dan alhamdulillah lulus di universitas negeri di kota Medan. Waktu kuliah juga saya tidak mau meyianyiakan waktu. Saya ikut organisasi namun tidak lupa terus menyelesaikan kuliah. 3,5 tahun kuliah saya selesai walau nilainya pas-pasan. Karena kegigihan untuk tidak terlalu membebani keluarga, Tuhan membantu saya dengan langsung lulus di sebuah perbankan BUMN, masuk dari jalur ODP pula, pada jalur ini, pegawai yang masuk akan di latih menjadi bagian dari manajemen perusahaan sehingga banyak diberikan wawasan yang luas termasuk leadership.
Namun saya mulai goyah ketika berumahtangga dan memiliki anak, menjadi full time pekerja kantoran membuat saya jarang bertemu anak. Hati saya gundah gulana ketika melihat anak yang diasuh bukan oleh ibunya. Saya seperti memiliki beban ketika berangkat ke kantor.
Tapi saya juga sangat bersyukur memiliki suami yang tidak memaksa saya untuk terus bekerja kantoran. Malah orangtua saya yang lebih menentang, alasannya karena saya sudah memiliki posisi dan gaji yang mapan. Mungkin itulah perasaan orangtua ya, takut kedepannya anaknya susah. Padahal kan rejeki bukan dari gaji aja.
Akhirnya setelah banyak pertimbangan, saya akhirnya memutuskan mengundurkan diri dari kantor. Walau tujuannya agar tidak meninggalkan anak, tapi saya punya beberapa rencana kedepannya Setelah keluar akhirnya saya mulai berjualan kecil kecilan. Saat itu sampai sekarang saya menjual minyak balur yang dibuat sendiri oleh ibu saya, karena saya mempromosikan dengan foto anak saya, saat itu penjualannya juga banyak ke Ibu yang memiliki bayi dan anak. Setelah beberapa saat saya menjualnya tanpa merek, karena penjualan semakin naik akhirnya kami membuat merek dari nama anak saya sendiri, Azkia Green Store. Saya banyak belajar tentang jualan online dan juga marketplace dengan mengikuti komunitas dan organisasi pebisnis.
Karena konsistensi dan keinginan terus belajar, akhirnya hasil dari berdagang saya bisa melampui gaji ketika di kantor dalam 1 tahun. Bahkan saat ini telah memiliki beberapa karyawan. Saya sangat bersyukur karena bisa menghasilkan tanpa meninggalkan rumah dan anak, bisa membuka lapangan kerja pula.
Saya selalu yakin bahwa semua usaha butuh konsistensi persistensi, bukan hanya di dunia bisnis, ketika kita membangun karir pun 2 hal diatas sangat dibutuhkan. Pokoknya kita tidak usah memiliki banyak alasan. Ketika kita bisa mengatur waktu, kita bisa menjadi Ibu,istri sekaligus pebisnis sekaligus. Kita juga harus membuat disiplin untuk diri kita sendiri. Memang tidak mudah mengasuh anak dan membangun bisnis sekaligus, tapi bisa kok. Tentunya dengan ijin suami juga sebagai kunci keridhoan Allah untuk kita.
Dengan mengikuti #sispreneur, saya berharap bisnis saya semakin berkembang, dan brandingnya juga semakin kuat. Saya berharap memiliki pabrik minyak balur yang penjualannya mencapai 50.000 botol perbulan. Dengan branding yang semakin kuat saya juga berharap suatu saat memiliki store/toko offline agar bisa dijangkau lebih mudah dan di store itu juga kami bisa memberikan ilmu mengenai minyak herbal kepada pelanggan.