Hai Sisters!
Perkenalkan, namaku Sherly. Aku adalah seorang istri sekaligus ibu dari ketiga anakku. Disamping kegiatan sehari sebagai ibu rumah tangga, aku juga aktif dalam kegiatan komunitas Ibu Profesional. Disinilah tempatku belajar dan menimba ilmu bagaimana menjadi seorang perempuan, istri dan ibu kebanggaan keluarga. Sekarang aku jadi lebih mengenal diriku, termasuk mengenal passionku.
Sekitar akhir tahun 2020 lalu, aku yang mengalami kesedihan yang mendalam karena Papaku telah berpulang ke rahmatullah. Perasaan bersalah belum bisa membahagiakan dan memberikan bakti yang terbaik terus menghantui. Tepatnya 3 bulan setelah itu aku mulai mencari kesibukan yang berdasarkan hobi. Salah satu hobi favoritku adalah crafting. Aku tertantang untuk mempelajari sesuatu yang baru yaitu membuat macrame wall hanging. Alhamdulillah, karena crafting sudah jadi passion, aku menjadi semakin berbinar dan tidak butuh waktu lama mempelajari cara membuat macrame via youtube.
Saking bahagianya bisa membuat sesuatu yang baru, aku posting hasil karya macrame wall hanging perdanaku di sosial media. Wow, ternyata banyak yang menyukai dan minta dibuatkan. Karena masih pemula dan masih tertarik buat lagi macrame wall hanging akhirnya keterima tawaran teman-temanku yang minta dibuatkan. Awalnya aku tidak mematok harga macrame wall hanging yang kubuat untuk mereka. Tapi ada beberapa yang memberi semacam 'bonus' untuk sebuah hasil karya. Akhirnya muncullah ide untuk coba menjual macrame-macrame wall hanging hasil karyaku ini. Foto-foto macrame pesanan ataupun karya terbaru aku posting di facebook dan Instagram @she_macrame untuk memancing pembeli.
Instagram @she_macrame
Setelah Papaku tiada. Ada seorang wanita tua yang wajib aku bahagiakan di sisa umurnya dan kedua adek laki-laki ku mengalami PHK atau kehilangan penghasilan sejak pandemi Covid-19 melanda.
Di tengah kondisi yang tidak menentu, pendapatan seorang janda pensiunan tidak mampu memenuhi kebutuhan harian keluarga. Alhamdulilah, untungnya suamiku masih bekerja tapi aku tidak bisa terus-terusan meminta bantuannya untuk membantu keluargaku. Aku pun harus putar otak agar bisa berdaya dan mampu menghasilkan pendapatan lebih dari penjualan macrame demi membantu perekonomian keluarga.
Aku mengikuti pelatihan UMKM yang diadakan Bank Syariah Indonesia dan Shopee. Aku mencoba melebarkan sayap bisnis online macrame ku agar terus berkembang. Aku juga belajar cara foto produk dengan seorang teman. Aku foto detail-detail motif macrame yang cantik dengan menggunakan kamera handphone. Aku juga mendownload beberapa aplikasi untuk edit foto agar hasil fotonya makin keren. Aku juga suka sekali mengekspresikan kebahagiaanku ketika sedang bebikinan dalam sebuah video tutorial atau reels instagram. Kemudian aku posting di sosial media dan shopee agar sosmed-ku lebih banyak dikenal orang dan mampu meningkatkan penjualan.
Memang, berjualan produk handmade tidak selalu mengasyikkan dan semudah yang dibayangkan.
Karena produk handmade itu bukanlah kebutuhan primer apalagi di tengah situasi perekonomian yang melemah tentu saja semua orang akan memenuhi apa yang menjadi kebutuhan pokok mereka terlebih dahulu.
Nah, hal seperti inilah yang membuatku agak sedikit mengerem untuk menumpahkan bermacam ide macrame di kepala.
Beberapa hasil karya macrame-ku
Sekarang, menginjak tahun ke-2 aku mulai berjualan macrame secara online, Adapun tujuanku mengikuti #Sispreneur dari Sisternet ini adalah, aku ingin sekali mengembangkan usahaku ini lebih baik dan lebih besar lagi. Aku ingin membuka offline store/galeri di dekat rumah. Aku juga ingin leveling up bisnis dan meningkatkan branding agar bisnisku #JadiLebihBaik dan BeraniNaikKelas.
Aku berharap sekali bisnis ini bisa menjadi sebuah ladang penghasilan yang bisa aku lakukan untuk membantu perekonomian keluarga.