Menjadi ibu rumah tangga tanpa penghasilan terkadang membuat saya menjadi resah. Bagaimana tidak saya seorang istri dengan dua orang anak tanpa penghasilan sementara suami juga tidak punya pekerjaan tetap. Kondisi demikian Terkadang menjadikan ekonmomi keluarga kami naik turun. Nama saya Ratmi, saat ini umur 44 tahun. Keinginan membantu suami mencari nafkah terbersit sejak awal menikah namun belum pernah menemukan pekerjaan yang saya rasa cocok dengan saya yang selain bekerja harus juga mengedapankan keluarga. Pendidikan yang tidak terlalu tinggi juga membuat pengalaman saya tidak begitu luar dalam dunia usaha. Saya mau meski bekerja namun saya masih bisa mengasuh dan mengawasi anak-anak secara langsung. Dengan kondisi demikian berbekal kemampuan saya bikin kue, baik kue kering maupun kue basah akhirnya jatuh pilihan saya untuk membuat usaha kue rumahan. Selain dari pertimbangan diatas, saya juga melihat kondisi peternak itik yang ada didesa saya, mereka mengeluhkan harga telur itik yang mereka jual sangat tidak sesuai bila dijual ke pihak pengepul sementara mereka harus mengeluarkan biaya besar untuk pakan ternak mereka. Karena bahan dasar dari pembuatan kue saya banyak menggunakan telur jadi saya pilihlah usaha pembuatan kue. Saya ingin memberikan juga harapan baru kepada peternak disekelilingku. Kue yang saya buat yaitu lebih banyak kue basah. Kue tradisional palembang ini banyak diminati untuk acara nikahan, lebaran dan juga untuk cemilan sehari-hari. Peluang bisnis ini sangat besar karena didaerah saya masih belum banyak yang melakukan khususnya didesa saya sementara orang hajatan hampir tiap hari dan membutuhkan kue-kue tersebut.
Membuka usaha kue ini selama hampir 4 tahun bukan tidak ada suka duka, terutama saat pesanan lagi banyak sementara peralatan yang saya punya untuk mendukung kegiatan usaha saya masih minim sekali. Kadang saya harus menggunakan kayu bakar karena oven yang saya punya cuma satu. Selain itu kenaikan bahan pokok juga membuat saya terkadang mendapatkan keuntungan yang minim. Namun demikian saya masih terus menjalankan usaha dengan harapan bukan kehidupan keluarga saya saja yang menjadi baik namun ada orang lain juga yang harus saya pikirkan.
Saat mendengar ada kegiatan suspreneur saya coba mengikuti. Meski awal saya belum paham tujuannya. Waktu itu cuma yang saya pikirkan saat mengikuti kegiatan ini saya bisa menambah wawasan untuk pengembangan usaha saya. Kalaupun yang diajarkan dalam kegiatan itu nanti tidak ada sangkut paut dengan usaha kue saya tapi saya tetap semangat mengikuti dengan harapan bisa membuat usaha lain selain dari usaha kue, selain itu saya juga berharap dengan mengikuti pelatihan ini saya bisa menjual kue-kue saya melalui dengan cara online.Setelah mendengar ada kompetisi untuk pembuatan artikel, semangat saya makin besar karena dengan harapan saya saya bisa menjadi salah satu pemenang dalam kompetisi ini agar saya bisa mengembangkan usaha dengan membeli peralatan yang lebih modern untuk mendukung kegiatan usaha saya. Mimpi terbesar saya adalah mempunyai toko kue sendiri . Keinginan tersebut bukan tanpa alasan selain karena belum ada toko kue di daerah saya, Saya juga ingin memberdayakan perempuan lain yang tidak punya penghasilan untuk membantu perekonomian keluarga mereka dengan mempekerjakan mereka dalam usaha saya.