hi sisters!
Assalamualaikum perkenalkan saya Hilda Violina Farhan, kegiatan bisnis saya saat ini adalah membantu suami menjadi admin dan marketing online usaha yang kami rintis selama kurang lebih 14 tahun. Produk usaha kami adalah cireng isi khas Bandung dengan brand Cireng Dinasty.
Kami merintis usaha di Sukabumi pada tahun 2008 dengan berjualan di gerobak, pada masa itu bermunculan variasi makanan unik dan kreatif dengan moto "harga kaki 5 rasa bintang 5". Kami memilih usaha cireng karena dapat masuk dalam segala segmen pasar dan kecenderungan masyarakat yang menyukai makanan pedas.
Usaha kami menjadi mata pencaharin utama keluarga besar kami, sehingga kami terus melakukan ekspansi dan memanfaatkan momentum agar roda ekonomi keluarga kami dapat berjalan lebih baik lagi. Kota kedua yang kami pilih untuk ekspansi adalah Jakarta, dan usaha kami berkembang pesat di Jakarta, kami memiliki banyak Mitra yang berjualan di gerobak maupun di Mall.
Di Tahun ke-4 kurva penjualan perlahan menurun seiring dengan munculnya banyak kompetitor yang menawarkan harga lebih murah. Selain itu variasi jajanan lain terus berkembang turut menjadi faktor turunnya omset penjualan kami . Usaha cireng kehilangan momentumnya, Pedagang cireng gerobakan lalu lalang dengan konsep seadanya dan tidak lagi keren.
Untuk mempertahankan usaha, akhirnya kami mencoba memasukan cireng ke kantin-kantin sekolah di Jakarta timur, Depok dan Jakarta selatan. Pasar untuk anak sekolah cukup stabil dan tidak banyak resiko. Usaha kami bisa bertahan dengan menjaga kualitas dan memiliki mitra-mitra yang sangat loyal. Kami juga menambah produk baru dengan menggunakan pola ATM (Amati, Tiru, Modifikasi), dimana hampir semua perusahaan tak terkecuali perusahan besar menggunakan pola ATM ini. Produk yang kami tambahkan adalah Cireng bumbu rujak, Cireng mercon dan Baso aci.
Hal lain yang kami lakukan adalah inovasi dalam pengemasan produk dengan metode frozen. Kami mulai membuat cireng yang di kemas dengan sederhana lalu menjual nya di marketplace dan ojek online. Walaupun tidak langsung ramai seiring dengan fenomenalnya makanan frozen, konsumen perlahan mulai melirik cireng produksi kami.
Tiba tiba covid datang membuat pendapatan kami turun secara "brutal" karena kantin-kantin sekolah diliburkan selama pandemi bahkan sampai saat ini. Hal ini membuat saya dan anak- anak harus pulang kampung untuk mengurangi biaya operasional dan beberapa karyawan kamipun akhirnya harus diberhentikan.
Hal yang kami syukuri adalah karena secara tidak sadar sebelum pandemi kami telah membangun brand bisnis kami, dengan tetap menjaga kualitas dan rasa. Sehingga cireng kami kini menjadi jajanan yang di rindukan oleh konsumen. Selain itu kami sudah mempunyai sosial media sejak dulu, sehingga saat pandemi datang dan semua mulai berjualan online mereka dengan mudah mencari kami dan kami pun telah siap berjualan.
Saat ini penjualan di marketplace sudah mencapai lebih dari 3500 pack dengan rating dan ulasan yang sangat baik. Penjualan ini kami lakukan secara organik menandakan cireng kami cukup diminati dan disukai tanpa kami mengeluarkan biaya iklan dan tekhnik marketing yang mumpuni.
Untuk menjaga produk tetap baik sampai ke tangan konsumen kami hanya menggunakan jasa kirim sameday dan nextday. Yang artinya 80 persen konsumen kami adalah konsumen yang tinggal di Jabodetabek dan sisanya adalah konsumen yang berani membayar mahal ongkos kirim. Oleh karena itu usaha saya memerlukan tekhnologi pengemasan yang mumpuni sehingga cireng dapat dikirim keluar kota dengan aman dan kami bisa menggunakan jasa kirim reguler yang ongkos kirim nya tidak memberatkan konsumen. Jika saya mendapatkan hadiah modal bisnis saya akan membeli mesin vacuum sealer besar dan memperbaiki kemasan yang sudah ada sehingga cireng kami memiliki daya tarik tersendiri dan menjadi satu-satunya brand cireng yang berkualitas baik, inovatif dan di cintai oleh konsumen.
Di era digital seperti saat ini saya merasa tertinggal dengan adik adik pengusaha yang semangat dan melek tekhnologi. Harapan saya dengan mengikuti Program inkubasi bisnis W20 sisterpreneur dan sisternet ini saya bisa memiliki kemampuan digitalisasi marketing sehingga memudahkan saya untuk mengembangkan usaha dari rumah. Saya ingin menjadi Ibu profesional yang membantu roda perekonomian keluarga sekaligus menjadi contoh teladan untuk anak anak saya.
Setelah perjalanan panjang usaha yang kami lalui, saya yakin saya layak untuk mendapatkan modal bisnis dan pelatihan digital marketing karena produk kami mampu bertahan dan diminati dalam jangka waktu panjang (long lasting food)
Impian saya kedepanny entah itu di Jakarta atau Sukabumi saya ingin membuka Toko oleh oleh dan frozen food dengan brand cireng dinasty, satu atau dua tahun kedepan orang akan mencari cireng dinasty untuk buah tangan yang diberikan dengan bangga dan sukacita. Akhirnya semoga dengan mengikuti Program inkubasi bisnis W20 sisterpreneur dan sisternet ini dapat menjadi wasilah bagi keluarga kami khusus nya dan masyarakat sekitar sehingga usaha yang kami rintis sejak lama dapat bermanfaat dengan baik dan dapat menjadi bagian geliat Umkm di negara ini. Aamiin
Tokopedia https://tokopedia.link/cirengdinasty
Shopee http://shopee.co.id/cirengdinastyjakarta
Instagram https://instagram.com/cirengdinasty