Nama saya Endang estaurina usia 37thn,seorang ibu rumah tangga dengan tiga orang anak . Pada tahun 2019 lalu , berawal dari iseng,sisa ubi jalar yang biasanya hanya di rebus dan di goreng .tapi kali ini Dhodi anak laki laki saya minta sisa ubi jalar di bikin keripik saja. Awalnya saya tidak percaya apakah enak ubijalar di bikin keripik, ? saya pun mengupas, lalu mengiris tipis tipis ubi jalar tersebut dan langsung saya goreng. Saat saya mencicipi keripik ubi jalar, ternyata rasanya enak dan renyah . tapi rasanya masih original.Lalu saya coba menaburinya dengan bumbu balado yang biasa saya beli di pasar dan ternyata Anak saya sangat suka bahkan minta di buatkan yang banyak.
Merasa senang karena keripik saya di bilang enak, saya dengan semangat mencoba membuat kembali dengan porsi yang banyak , karena saya ingin mencoba menjual keripik ubi jalar rasa balado , kepada anak anak yang belajar di Bimbel tempat saya bekerja.dan ternyata antusias anak anak sangatlah senang dan mereka pun memesan keripik untuk camilan di rumah.
Saya pun mulai kewalahan, dengan modal ubi jalar 10kg, minyak untuk mengoreng 3kg, bumbu balado 3bungkus dan plastik pp kemasan 100gram. Saya mulai mencoba membuatkan pesanan dan mulai menitipkan keripik ke warung warung ,dan lagi lagi ternyata antusias warga pun sama mereka menyukai keripik rasa balado yang saya buat.pada akhirnya saya pun meminta bantuan anak anak dan suami untuk membuat keripik.
Dua tahun berlalu usaha keripik menjadi mata pencaharian utama kami, saya berhenti bekerja dari Bimbel, Suami pun membantu memotong dan mengoreng keripik , Anak anak membantu mengupas dan mencuci ubi jalar, Saya menaburi bumbu dan mengemas keripik. kemudian keesokan harinya mulai mengantarkan keripim di warung warung langganan dan saya pun mulai mencoba menjajakan keripik ke para pengunjung dan pedagang di pasar pasar.
Agustus 2019 lalu , saya bergabung di serikat pekka ogan ilir, Disini saya di kenalkan dengan ibu ibu yang sudah bergabung dengan Pkk desa, dan juga beberapa warung market seperti Mart 212 di kota ky agung dan Rahmat Mart di kota inderalaya.walaupun masih ikut brand teman tapi saya bangga produk saya sudah bisa masuk pasar berkelas.
Melalui pelatihan dari sisternet bertajuk "Berani naik kelas" pada oktober 2021 yang diadakan pelatihan secara online, di Pelatihan tersebut saya di ajarkan tentang bagaimana strategi pasar , brand dan membuat kemasan yang bisa membuat konsumen menjadi tertarik untuk membeli .
Pandemi COVID 19 membuat produksi keripik saya hampir gulung tikar . Bahan baku pembuatan keripik berupa ubi jalar sulit di dapat. Faktor PPKM dan lockdown membuat pedagang tidak bisa membeli ubi jalar yang berasal dari luar kota . harganya pun sangat mahal.
Saya pun termasuk pedagang yang terdampak pandemi, walaupun sudah mendapatkan bantuan dari presiden berupa uang tunai ( Banpres umkm sebesar 2,4juta) pada Desember 2020, namun tetap membuat usaha saya gulung tikar , karena kurangnya pemasukan sedangkan biaya hidup semakin besar.
Pelatihan yang di adakan Serikat pekka bekerja sama dengan Sisternet , membuat saya kembali bersemangat.dan ingin #jadi lebih baik dan berani naik kelas. Sekarang saya pun mulai bangkit kembali mencoba merintis lagi dari awal usaha keripik ubi jalar dan melalui kegiatan sisternet W20 sispreneur :program inkubasi bisnis umkm perempuan Indonesia. Saya sangat berharap bisa mengikuti kompetisi dan semoga bisa terpilih menjadi pemenang . Karena kompetisi W20 sispreneur kali ini berhadiah dengan total mencapai Rp.300.000.000.
Jika saya terpilih menjadi salah satu pemenang, saya ingin mengunakan uang hadiah yang di dapat untuk menambah modal usaha, Saya pun ingin mengajak ibu ibu anggota pekka untuk bersama sama membuat usaha keripik. Membuat gerai toko aneka keripik dan camilan di pasar.bisa memasarkan keripik di online shop,karena saat ini saya belum bisa mengaksesnya melalui hp jadul, semoga kedepan saya masih di beri kesempatan untuk mendapatkan pelatihan dan arahan agar usaha yang saya rintis bisa sukses dan bermanfaat bagi anggota pekka dan warga sekitar.
saya ingin membangun tempat usaha yang bisa memberdayakan perempuan dan anak anak untuk mencari penghasilan tambahan. Dan mengharumkan nama kelompok Serikat Pekka Ogan ilir.
Terima kasih Serikat Pekka , terima kasih Sisternet.
Terima kasih Serikat Pekka dan Sisternet.