Hai Sisters!
Perkenalkan, nama saya Siti Muthoharoh, saya seorang fulltimemom dan juga seorang mompreneur. Saya memiliki 4 orang anak, 3 orang anak laki-laki dan 1 orang anak perempuan. Suami bekerja sebagai seorang Fisioterapis di salah satu Rumah Sakit di kota Cilegon.
Flashback kepada kegiatan saya setelah lulus kuliah, saya sempat bekerja di salah satu klinik bersalin di kota Tangerang, bekerja sekitar 2 tahun lamanya, setelah menikah dan pindah ikut Suami ke Kota Cilegon, disini saya juga sempat apply lamaran kerja di beberapa rumah sakit tapi qadarullah belum Allah izinkan untuk bekerja di ranah publik lagi, hingga akhirnya Allah memberikan rezeki kehamilan anak pertama, setelah kelahiran, sambil membersamai putra pertama saya, dan atas izin suami juga saya memberanikan diri mencoba berjualan online kecil-kecilan dari rumah dengan dalih mencari kesibukan di luar pekerjaan rumah tangga, hehe. Saya awali dengan berjualan pernak-pernik bros, pakaian, buku-buku anak, clodi, menspad, kaldu/bumbu masak hingga akhirnya pada September 2019 saya tertarik mencoba bisnis buah beku.
Bisnis produk buah beku yang saya rintis ini, berawal ketika saya rutin mengikuti kegiatan online workshop yang di adakan SHINE yang di gawangi oleh foundernya Bu Ines Setiawan, di banyak postingan beliau seringkali membahas tentang buah beku ini, buah-buahan yang diperoleh sebagian besar dari kebun dan rumah-rumah penduduk di Desa Cibeber Cianjur ini, tadinya hanya di pandang sebelah mata, bahkan di jualpun tidak laku, hingga hanya berakhir busuk.
Dengan berkembangnya teknologi informasi dan ilmu kini buah-buahan lokal bisa naik kelas, dengan proses pembekuan buah, umur simpan buah bisa jauh lebih lama dan terhindar dari proses pembusukan, yang akhirnya terbuang percuma.
Alhamdulillah hingga kini sang supplier berhasil survive. Pada prosesnya, pengolahan buah-buahan menjadi buah beku ini pun memang masih terbilang sederhana, pekerjanya pun dilakukan oleh ibu-ibu penduduk sekitar, walau begitu, mereka sangat mengutamakan kebersihan dan keamanan, pada proses pengolahannya para ibu-ibu disiplin menggunakan masker, apron dan sarung tangan.
Dengannya membuat saya tertarik untuk ikut membumikan produk buah beku lokal di sekitar kediaman saya di Kota Cilegon ini. Saya mulai mengenalkan produk buah beku ini door to door mengunjungi beberapa cafe dan resto terdekat, bersama suami, sambil main dan makan bersama keluarga saat melakukan pembayaran saya mulai menawarkan produk buah beku ini, sambil menyelam minum air, Alhamdulillah saat ini sudah ada sekitar 13 partner, restoran, cafe, kedai bakso dan kantin di Serang dan Cilegon yang rutin order buah beku kami.
Buah beku ini, bisa menjadi banyak peluang usaha bagi para pelaku bisnis food&beverage bukan hanya jus buah, buah-buahan beku inipun bisa diolah menjadi sirup buah, es krim buah, selai buah, dodol buah, permen jelly buah dan masih banyak lainnya. Dari segi operasional pun jadi sangat memudahkan, buah-buahan beku kami sudah memiliki standar pengemasan yang baik, di kemas perporsi jus, buah di kemas dalam keadaan matang, sudah di kupas, di cuci dan di potong.
Tujuan saya mengikuti #Sispreneur dari Sisternet ini tentu saja saya ingin sekali mengembangkan usaha, melebarkan sayap bisnis saya, membuka beberapa toko offline dan memiliki karyawan di setiap cabangnya. Modal usaha yang saya butuhkan untuk scaleup bisnis saya sekitar 20-30juta untuk biaya pembelian 3 unit freezer box sebesar 9 juta, biaya belanja buah kepada para petani Cianjur untuk sebanyak 300kg buah (untuk modal buka 1 cabang distributor buah di kota Serang) sebesar 10juta, dan sisanya untuk biaya sewa toko untuk 1tahun, biaya iklan dan percetakan. Dengan rincian modal yang sederhana ini, saya sangat berharap sekali bisa mendapatkan kesempatan baik dari program #Sispreneur ini, sehingga saya juga bisa secara otomatis membantu roda perekonomian keluarga dalam jangka panjang dan juga turut membantu para petani di Desa Cibeber Cianjur agar produk buah bekunya lebih berkembang, dikenal, diminati dan di nikmati oleh masyarakat luas.