Namaku Astri, seorang istri dan ibu dari 3 orang putri. Pasca lulus S1, aku bekerja sebagai asisten di tempatku menimba ilmu, sampai akhirnya aku menikah dan melahirkan. Lalu atas keinginan suami kuputuskan mengundurkan diri. Kumulai hari-hari sepenuhnya dirumah berkhitmat pada suami dan merawat anak. Menginjak tahun pernikahan ke6, aku melahirkan 3 putri kecil dengan usia saat ini 5 tahun 4m, 3 tahun 10m dan 2 tahun 4m. Selain mereka bertiga, februari 2019 aku juga "melahirkan" Produk dari dapur kontrakan kami yaitu sambal kemasan dengan merek Dapur Umma Indonesia. sebuah usaha yang kurintis berawal dari hobi memasak dan kesukaan pada makanan pedas. Bermula dari 4 botol sambal kutawarkan melalui status WA dan mendapatkan sambutan baik, terjual habis hari pertama, lalu banyak yang ingin mencoba, ketagihan dan jadi pelanggan tetap hingga saat ini. Produk sambal ini telah memiliki izin PIRT, Non MSG dan memiliki ketahanan suhu ruang 1 tahun meski tanpa pengawet, dari hasil riset produk 1,5 tahun pertama. Dari harga 1 botol mulai 25ribuan, terjual 90an botol bulan pertama dengan omzet hampir mencapai UMR, lalu bulan selanjutnya naik turun. Hingga tiba pandemi, ketika kerjaan suami yang berkaitan dengan tur, outbond, dan kegiatan2 pelatihan, harus stop total, usaha yang mulanya diniatkan untuk membantu mendukung pendidikan anak2, harus menjadi pemasukan utama keluarga. Awal pandemi, menjadi puncak kenaikan omzet menjadi 22 kali lipat bulan pertama. Kami merekrut 2 pegawai dan suami turun penuh. Kami juga merekrut 50an reseller, dan reseller terbaik berhasil mendapatkan pendapatan bersih lebih dari UMR dalam waktu 1 bulan. Produk kami juga masuk beberapa toko retail. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama, karena pasca lebaran (pandemi bulan ke4) omzet turun drastis. Hal tersebut memacu kreativitas untuk mengembangkan produk hingga saat ini telah muncul beberapa produk, Lumpia Mercon (kreasi olahan Lumpia khas Semarang), Tongkol Suwir dari ikan asap khas Semarang, dan beberapa produk makanan beku. Bahkan beberapa bulan terakhir, kami mulai menerima catering. Saat ini, pandemi hampir berubah jadi endemi, dan akhirnya suami kembali ke rutinitas pekerjaan semula. Maka aku harus mengupgrade diri agar bisa mengelola usaha dan tim. Saat ini, motivasi dari usaha @daprummaindonesia, bukan hanya untuk pribadi, tapi juga untuk orang2 yang menggantungkan diri dengan usaha ini. Dari sini saya memiliki kesempatan lebih banyak berderma dan tentunya, tetap bahagia karena melakukan semua itu dari rumah, karena waktu utama tetap untuk anak2 dan suami. Mei 2022, @daprummaindonesia telah memasuki tahun ketiga lebih 3 bulan. Kami masih produksi dari dapur kontrakan, namun alat2 yang kami pakai sudah banyak terupgrade. Target tahun ini, terkait dengan perlengkapan beberapa alat produksi serta tempat, sehingga secara kualitas dan kuantitas produk dapat meningkat. Selain itu, terkait kemampuan dan kapasitas diri sebagai pengusaha aku yakin bisa di upgrade melalui Sisternet, begitu pula jejaring yang luas, dan kemampuan digitalisasi marketing sehingga produk kami bisa diterima lebih luas lagi. Saat ini saya telah memiliki sertifikasi Keamanan Pangan. Akhirnya aku punya impian bahwa dengan mengikuti program Sisternet ini, bisa menjadikan jembatan agar @dapurummaindonesia jadi lebih besar dan menyerap banyak tenaga kerja. Dimulai dari mengembangkan diri bersama Sisternet, menjadi Sispreneur yang bukan hanya bertujuan untuk kesuksesan pribadi namun juga keluarga dan orang-orang sekitar. Karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain.