Hai, #SisPreneur!
Perkenalkan nama saya Yulista Lamuhu. Usia saya saat ini 36 tahun.
Saat ini saya memiliki usaha dibidang kuliner, dengan nama Yuummee Snack, karena mengkhususkan diri untuk cemilan, dengan produknya yaitu keripik pisang keju.
Saya memulai usaha ini sejak tahun 2019, dengan menjadi reseller pada salah satu UMKM di Gorontalo yang memang sudah lama memproduksi keripik pisang keju ini.
Bisa dibilang usaha ini dimulai tanpa modal. Saya ditemani suami, datang ke tempat produksi dan mengambil beberapa gambar untuk diposting di media sosial. Saya menggunakan akun Facebook pribadi saya yaitu @Yulista Lamuhu untuk memasarkan produk ini.
Banyak yang tertarik dengan produk ini. Tidak hanya di daerah Gorontalo saja, di luar daerah Gorontalo pun banyak diminati. Bahkan ada beberapa teman saya yang berminat untuk menjadi reseller. Ditambah dengan layanan delivery order yang kami berikan, sehingga lebih memudahkan konsumen membeli produk kami.
Semakin hari semakin banyak pesanan keripik pisang keju yang kami terima, sehingga membuat produsen kewalahan untuk memenuhi semua pesanan kami. Ditambah dengan adanya Covid- 19 yang melanda dunia saat itu, membuat produsen harus menghentikan produksi, karena adanya pembatasan-pembatasan wilayah yang berimbas pada ketersediaan bahan baku yang susah didapat.
Dari mana lagi kami bisa dapat penghasilan ditengah Covid-19 seperti ini kalau tidak jualan? Karena saya dan suami bukan pekerja kantoran, kami menggantungkan hidup kami melalui usaha.
Bermodalkan oven pinjaman dari teman, saya dibantu suami mencoba untuk belajar membuat sendiri.
Ternyata tidak mudah. Setelah mengalami beberapa kegagalan, akhirnya kami bisa mendapatkan produk yang pas dan layak jual.
Bahan baku yang kami gunakan untuk keripik pisang keju ini adalah pisang tanduk. Mengapa pisang tanduk? Karena pisang ini teksturnya lebih renyah dibanding jenis pisang lain, dan perpaduan rasa pisang, keju, dan susu saat dimakan menjadi lebih variatif dan unik, sehingga membuat orang yang memakannya menjadi ketagihan.
Saat ini penjualan lebih difokuskan melalui satu akun Facebook @Athaya Shanum, yang dikelola oleh suami saya. Sementara saya lebih fokus pada proses produksinya.
Peralatan yang kami gunakan masih sederhana sehingga terkadang untuk memenuhi permintaan konsumen kami berlakukan sistem pre order. Walaupun kapasitas produksi masih terbatas, kami bisa meraup omset paling rendah sekitar enam jutaan per bulannya. Dan bisa meningkat dua sampai tiga kali lipat di hari raya.
Saya semakin bersemangat menjalankan bisnis ini, apalagi saat melihat respon positif konsumen tentang produk kami melalui testimoni yang diberikan di akun sosial media. Hal ini membuat saya ingin lebih membesarkan usaha ini, sehingga lebih banyak lagi konsumen yang bisa merasakan kepuasan ngemil dengan produk kami.
Tujuan saya mengikuti #Sispreneur ini adalah untuk menambah jejaring pertemanan, menambah wawasan, dan juga untuk mengembangkan bisnis ini lebih besar dan lebih luas lagi.
Jika saya bisa memenangkan kompetisi ini, saya ingin menambah peralatan produksi agar bisa meningkatkan kapasitas produksi, memperbaiki kemasan produk agar bisa lebih bersaing di pasaran, dan mempersiapkan perkebunan pisang tanduk agar tidak khawatir lagi akan ketersediaan bahan baku.
Selain itu juga, agar produk ini semakin dikenal luas, saya akan membuka kesempatan untuk menjadi reseller produk kami, agar lebih banyak lagi yang bisa menikmati produk kami dan mendapatkan penghasilan tambahan melalui usaha ini.