Hai,
Aku Adinda, berusia 21 tahun. Saat ini aku menjadi mahasiswa sastra Indonesia di Universitas Sebelas Maret Surakarta, aku selalu tertarik mengenai pemberdayaan. Khususnya pemberdayaan ODGJ. Ini berawal saat aku masih menjadi siswa SMP, aku sering banget ngelihat orang gila di trotoar saat aku berangkat sekolah. Bukan cuma satu atau dua orang yang kutemukan, tapi hampir empat kali aku selalu menemukan orang gila di sepanjang jalan ke sekolah. Sebagai siswa SMP dengan pemikiran polos, aku bertanya-tanya “Apakah mereka punya keluarga” “Bagaimana nanti kalau mereka meninggal sendirian di jalan” banyak pertanyaan pertanyaan mengenai ODGJ di dalam kepala saya. Sampai bertemulah aku dengan Griya Skizofrenia dan disana aku bertemu Foundernya yaitu Kak Tria.
Wah disana aku merasa terkesan sisters, banyak ODGJ yang menjadi penghuni Griya, disini aku merasa, ODGJ lebih dimanusiakan oleh manusia. Aku memutuskan untuk menjadi volunteer Griya. Seru, satu kata yang bisa aku gambarkan. Di sana aku ikut membantu pengasuh merawat ODGJ, setiap ODGJ memiliki kesukaannya masing-masing nih sisters. Ada yang suka keliling taman, ada yang suka main sama sesama ODGJ, ada juga yang suka coret-coret. Dari sinilah muncul ide untuk membuat untuk membuat usaha yang berkolabororasin dengan ODGJ melalui hasil karya desain coret coretan mereka, yang mana nanti keuntungannya untuk diberikan kepada mereka. Nama usahanya adalah heartprojectt.
Melalui heartprojectt, coret-coretan ODGJ direalisasikan menjadi sebuah karya desain totebag, masker, tumbler, handycraft dll. Kami memiliki prinsip jika setiap manusia itu sama, memanusiakanlah mereka yang terlupaka, dan hargai karyanya. Saya dan founder yaitu Kak Tria, berpikir jika mereka tetap bisa berdaya, tetap bisa menjadi manusia dan dimanusiakan. Melalui heartprojectt juga ini sebagai upaya apresiasi karya bagi mereka manusia yang terlupakan.
Saya berharap, heartprojectt dapat menjadi wadah bagi ODGJ untuk mengurai stigma dengan karya. Mereka dapat menunjukkan pada orang diluar sana, yang menganggap mereka tak berdaya melalui karya. Senang rasanya menjalani usaha ini, karena bagi saya, ini sebagai bentuk pembuktan mereka kepada masyarakat jika mereka tetap bisa berkarya walau memiliki keterbatasan. Kami memiliki kesulitan dalam pemasaran, perlu nya melek pengetahuan baru mengenai digital marketing itu sangat penting. Saya berharap kelak jika saya diberikan kesempatan mengikuti pelatihan, saya ingin menyerap ilmu yang diberikan sebanyak banyaknya.