Hai Sisters..
Salah satu prinsip yang saya pertahanankan hingga sekarang adalah yakin bahwa hidup itu perihal memilih dengan kematangan diri. Sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna diantara makhluk hidup lainnya kita diberi kebebasan untuk menentukan langkah dalam berproses, berdampak dan bermanfaat. Saya Pegi Aulia, perintis usaha rajutan dengan Visi "Memberdayakan Perempuan, Selamatkan Lingkungan, Internasionalkan Hasil Kebudayaan Lokal".
Awal saya memulai karir di bidang fesyen rajutan adalah tahun 2015. Berawal dari ketertarikan saya dengan produk rajutan, kemudian mendorong saya untuk belajar melalui YouTube, lalu menjadi hobi yang saya tekuni, hingga akhirnya ada keinginan untuk membangun usaha di bidang rajutan.
Namun keseriusan saya memulai usaha ini terealisasi pada Februari 2020, dengan nama brand "RANCAK". Usaha ini saya bangun dari nol ketika sedang sibuk menyelesaikan tugas akhir perkuliahan–Skripsi. Semasa kuliah saya mempunyai target membangun usaha sebelum wisuda. Target itulah yang memotivasi saya untuk semangat memperjuangkan Rancak. Rancak baru berjalan 2 tahun dengan perjuangan yang tidak main-main, membangun brand, memproduksi, promosi, mengikuti kompetisi, menjalin kerja sama, dan lain-lain, semua saya lakukan seorang diri. Bersyukur. Saat ini sudah banyak yang mengenal dan menggunakan produk rajutan Rancak.
Sudah saatnya untuk mengembangkan usaha ini dengan manambah SDM agar bisa memberdayakan banyak kaum perempuan. Keinginan ini menantang saya. Bagaimana caranya memberdayakan perempuan lebih banyak? Padahal saya tahu tidak banyak orang yang bisa merajut. Kondisi ini memaksa saya mencari jalan keluar dengan memunculkan sebuah ide menginovasikan bahan baku rajutan dengan olahan limbah plastik rumah tangga. Semoga dengan ini jalan untuk bermanfaat bagi alam raya semakin luas. Itulah harapan saya.
Saya sangat senang belajar untuk mencapai sebuah kemajuan. Dalam dunia usaha saya sering mengikuti seminar dan pelatihan kewirausahaan. Semakin saya belajar, semakin saya sadar bahwa ternyata saya butuh mentor untuk mencapai visi dari usaha ini agar saya lebih terarah dan efektif. Salah satu caranya adalah dengan mengikuti program inkubasi W20 Sispreneur. Saya sangat membutuhkan progam ini karena saya perlu mengasah kemampuan dalam berbisnis mulai dari pengelolaan SDM, produksi, branding usaha dan lain sebagainya.
Butuh perjuangan untuk mewujudkan visi tersebut dimulai dari mensosialisasikan pentingnya menjaga kebudayaan dan keseimbangan lingkungan, mengadakan pelatihan, membuka workshop, sehingga bisa menghasilkan SDM yang mumpuni untuk membantu dalam produksi. Dalam usaha mengembangkan ide bisnis ini saya sudah mempersiapkan beberapa program pelatihan online dan offline secara gratis untuk menarik minat masyarakat, dan saya sadar butuh modal untuk merealisasikan program tersebut. Pelatihan ini bertujuan untuk melahirkan SDM yang profesional dalam membuat karya rajutan yang berkualitas, unik, dan bernilai jual tinggi dan bisa mencapai pasar internasional. Setidak dibutuhkan anggaran dana sebanyak Rp15.000.000,- untuk mengadakan pelatihan kepada 100 orang peserta, dengan rincian sebagai berikut:
1. Jarum rajut: 20.000 x 100 = 2.000.000
2. Benang Rajut: 60.000 x 100 = 6.000.000
3. Kain furing dan busa ati= 5.000 x 100 = 500.000
4. Aksesoris (magnet dan ring tas, resleting): 10.000 x 100 = 1.000.000
5. Sewa ruangan: 4.000.000
6. Transpor dan honor mentor 10 orang: 1.500.000
Merajut merupakan salah satu kegiatan kebudayaan yang hampir saja tergerus oleh perkembangan zaman, untuk itu dengan inovasi ide ini Rancak hadir sebagai solusi yang mampu mencakup beberapa hal, yakni merevitalisasi kebudayaan, menjaga lingkungan, serta memberdayakan perempuan.
Jaga kebudayaan, selamatkan lingkungan, berdayakan perempuan. Yuk, Rancak-kan Indonesia.