Saya, Yuniarti berlatar pendidikan dokter hewan adalah orang tua tunggal dari seorang putra bernama Drh. Bramantyo.
Noeni adalah nama panggilan kesayangan dalam keluarga, sedangkan etek adalah sebutan dalam bahasa Minang yang berarti Tante dan oleh keponakan-keponakan saya di panggil dengan sebutan “Tek Noeni” dan nama tersebut dijadikan merek dari usaha.
Tek Noeni lahir di Jakarta dari orang tua yang berasal dari suatu daerah di Sumatra Barat yaitu Silungkang yang terkenal dengan tenun songketnya.
Emakku bernama Siti Nurbaya, bapak bernama Uddin Kamin yang mempunyai 10 orang anak dan tek Noeni anak ke 9. Mereka berdua adalah pedagang textil di Pasar Tanah Abang. Ibuku seorang wanita hebat yang mendidik anak-anaknya dengan cinta dan kasih sayang yang luar biasa tetapi sangat tegas dengan prinsip-prinsip kehidupan. Wejangan dengan falsafah Minang selalu beliau tanamkan pada kami anak-anaknya. Walaupun kehidupan kami dalam kecukupan, tetapi emak dan bapak tidak memanjakan kami dengan materi. Kami di didik untuk mandiri.
Ibuku sangat pandai memasak, masakan beliau sangat enak-enak dan sering membuat kreasi masakan versi emak. Tek Noeni belajar masak rendang khas padang dari emak dan beliau sangat suka serta cocok dengan masakan Tek Noeni.
Satu waktu, beberapa tahun sebelum beliau wafat, emak berpesan pada tek Noeni untuk menekuni usaha di bidang kuliner, terkhusus rendang. Tahun 1997 Tek Noeni memulai usaha kuliner yaitu snack dan juice, tahun 2001 mulai lebih mengkhususkan pada masakan rendang daging, rendang paru.
Karena adanya kegiatan lain, maka cara tek Neoni berjualan adalah dengan membuka PO pada bulan Ramadhan saja, itu berlangsung bertahun-tahun sampai pandemi terjadi. Pandemi terjadi dan tek Noeni buka resto dihalaman rumah dan mulai berjualan berbagai varian rendang (Daging, Paru, Singkong, Jengkol, dll) dan aktif menawarkan tidak hanya di bulan ramadhan.
Rendang berasal dari kata merandang yaitu kata kerja yang berarti menghilangkan atau mengeringkan air dengan perlahan.
Rendang mempunyai filosofi yang “dalam” antara lain ada 3 makna filosofi yang diyakini oleh orang Minang yaitu :
Dalam membuat rendang, dibutuhkan juga aspek PENGALAMAN untuk mencapai kesempurnaan cita rasa rendang khas minang. Tek Noeni sudah 30 tahun lebih memasak rendang dan mulai bisnis rendang lebih dari 20 tahun.
Ilmu didapat dari teori, pengetahuan didapat dari mempraktekan ilmunya. Alhamdulillah dalam hal rendang, tek Noeni sudah memenuhi syarat untuk disebut memiliki ilmu pengetahuan memasak rendang.
Kata rendang juga berarti lambat, hal ini didasarkan pada proses memasak rendang yang memakan waktu lama, yaitu sekitar 6-7 jam pada hari pertama.
Tek Noeni terus menyempurnakan proses masak rendang untuk mendapatkan kualitas maksimal dan dengan proses pemasakan selama 3 hari seperti yang emak ajarkan.
Dadak rendang adalah suatu istilah dalam bahasa Padang dimana maksudnya adalah bumbu rendang matang yang menyertai bahan varian rendang seperti daging, paru, telur, dll.
Awalnya setiap Tek Noeni memasak rendang lalu di kemas pada wadah khusus, pasti ada dadak rendang yang tersisa, lalu disimpan dan membuat freezer penuh sehingga pemanfaatanya menjadi kurang efektif serta kurang efisien, hal ini berlangsung terus menerus. Tek Noeni terus berpikir bagaimana memanfaatkan dadak rendang yang tersisa.
Satu waktu Tek Noeni mendapat inspirasi agak “gila” yaitu "gimana caranya semua orang bisa dengan mudah masak rendang original padang semudah masak mie instan", karena manusia sekarang menyenangi dan membutuhkan kemudahan dan kepraktisan.
Hal diatas membuat Tek Noeni merenung, berpikir, menganalisa dari segala sisi dan alhamdulillah dadak rendang tersisa menjadi solusi.
Tek Noeni mendapat inspirasi untuk menjadikan dadak rendang yang masuk kategori produk sisa menjadi produk UNGGULAN, lalu segera menyiapkan segala hal terkait seperti konsep-systim-strategi dan teknisnya.
Setelah itu semua siap, 17 Agustus 2021, kami meluncurkan produk baru bernama “DADAK BLACK RENDANG TEK NOENI”.
Produk ini adalah produk unik, kreatif, inovatif dan fenomenal yang memberi kemudahan pada setiap orang untuk bisa membuat rendang original Padang dengan mudah dan praktis, ekonomis, pasti enak, anti ribet.
Dadak Black Rendang sekarang menjadi produk unggulan Tek Noeni.
Kami sangat yakin DADAK BLACK RENDANG TEK NOENI akan berjaya dan mendunia. Sekarang semua perjalanan menuju kejayaan Dadak Black Rendang sedang berproses, kami sangat optimis dan mengupayakan dengan kerja keras, kerja cerdas, kerja semangat, kerja Bahagia.
Tek Noeni mempunyai visi besar yaitu menjadi perusahaan kuliner berskala nasional dan internasional sekaligus mewujudkan keinginan Ibunda terkasih.
Bisnis Tek Noeni juga menjadi perusahaan yang bisa membantu banyak orang serta menjadi ladang ibadah dunia dan akhirat.
Misi perusahaan Tek Noeni adalah membantu dan menunjang pemerintah Indonesia dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi nasional.
Melakukan distribusi produk-produk buatan Tek Noeni yang berkualitas internasional serta melaksanakan praktek manajemen unggul dengan dukungan sumber daya manusia profesional, teknologi handal dan sistem terintegrasi digital.
Rencana bisnis Tek Noeni kedepan, menjadikan Dadak Black Rendang menjadi produk unggulan Tangerang Selatan dengan target pemasaran Nasional maupun Internasional.
Pencapaian Tek Noeni :
Sertifikat Legalitas Usaha Tek Noeni :
Tujuan mengikuti Program Inkubasi Bisnis W20 Sispreneur dari Sisternet :
Alasan mengapa Tek Noeni layak mendapatkan hadiah modal bisnis dari Sisternet :
Untuk mewujudkan semua ini dibutuhkan dana yang besar, bisnis Tek Noeni sangat membutuhkan bantuan melalui Program Inkubasi Bisnis W20 Sispreneur dari Sisternet. Estimasi modal bisnis yang dibutuhkan 500 juta - 1 Milyar rupiah, untuk keperluan membangun tempat produksi mengikuti standar BPOM dan HACCP sebagai syarat kelengkapan legalitas untuk pemasaran Nasional maupun Internasional.
Instagram @teknoeni, Website : www.teknoeni.com
#Sispreneur
Testimoni Dadak Black Rendang Tek Noeni.
Salam Sehat, Bahagia dan Sukses Selalu