Hai Sisters!
Saya Tries, usia 40 tahun. Saya seorang istri, ibu dan Craftpreneur yang menyakini bahwa Tuhan memberikan tangan untuk membuat keajaiban di dunia.
Sejak tahun 2005 sampai tahun 2014 saya seorang karyawan dengan ambisi mengejar karir di perusahaan. Disuatu titik, saya harus memilih antara karir atau dirumah mengasuh anak. Pilihan yang tidak mudah bagi saya, tetapi saya memilih meninggalkan karir untuk mengasuh anak.
Ditahun 2016, saya ingin memberikan hadiah spesial untuk mama dihari ulang tahunnya. Yang terpikir saat itu adalah membuat tas Tote dari bahan kanvas dengan warna kesukaannya, merah muda. Saya tidak punya dasar menjahit, dengan bermodal niat, saya belajar dari youtube, pinterest, grup crafter di facebook dan banyak bertanya ke para crafter.
Saya berhasil membuat tas tote sebagai hadiah ulang tahun mama saya. Walaupun belum rapih, tapi saya bangga karena mama saya senang dengan tas karya saya.
Saya unggah hasil karya saya di sosial media saya dan mendapat respon baik dari teman dan kenalan saya yang minat untuk dibuatkan juga. Dari saat itu saya membuat karya seperti tas, pouch, home décor dan sebagainya yang bisa saya buat berdasarkan pesanan dari konsumen saya dan menjadi hobi yang menghasilkan pendapatan sampingan.
Di tahun 2019 saya terpikirkan untuk mengembangkan usaha dan jaringan saya. Tries Hands mulai saya kembangkan sebagai brand saya. Saya mulai aktif ikut di grup komunitas UMKM dan komunitas crafter di Tangerang dan Bogor. Hasil karya saya posting di fanpage saya Tries hands dan Instagram @tries_hands.
Saat pandemi Covid melanda, Tries Hands merasakan dampaknya. Pesanan untuk tas dan pouch mengalami penurunan. Tetapi Puji Tuhan, tergantikan dengan peningkatan pesanaan masker kain. Hal ini efek dari mahal dan langkanya masker medis saat itu. Seiring banyaknya yang produksi masker kain, saya harus berpikir untuk membuat produk lain untuk tetap bertahan. Dengan keyakinan bahwa Tangan adalah keajaiban, saya mulai membuat tali masker, konektor dan bross sebagai pelengkap. Saya kembali mulai belajar secara otodidak untuk membuat produk-produk tersebut. Dan saya bersyukur, respon konsumen pun baik.
Saya selalu meng-upgrade diri dengan selalu belajar dari sumber-sumber yang sudah banyak tersedia saat ini. Youtube, Pinterest, buku-buku craft menjadi kitab saya dalam belajar dan mengembangkan karya. Dengan keyakinan bahwa Tangan dapat membuat keajaiban (Hands are Miracles), maka Berkaryalah!
Saya yakin bahwa tidak ada yang tidak dapat dipelajari selama ada niat untuk melakukannya. Untuk mencapai keberhasilan, bukan bakat yang utama, tapi kemauan belajar dan kerja keras adalah kuncinya.
Tujuan saya mengikuti #Sispreneur dari Sisternet ini adalah untuk mengembangkan usaha ini menjadi lebih besar dan bermanfaat untuk orang-orang disekitar saya. Saya ingin dapat menjalankan bisinis ini lebih baik, profesional dan memiliki pengelolaan manajemen yang baik.
Saat ini saya bekerja sendiri dari rumah. Saya ingin memiliki ruangan kerja yang kondusif serta peralatan kerja yang menunjang kegiatan produksi dan penjualan produk-produk Tries Hands, juga ingin dapat memberdayakan masyarakat sekitar untuk membantu produksi dan penjualan.
Kebutuhan |
Estimasi modal |
a) Renovasi ruangan untuk ruang kerja |
Rp. 20.000.000 |
b) Mesin jahit high speed |
Rp 5.000.000 |
c) Kamera Mirrorless dan properti foto |
Rp. 5.000.000 |
d) Lemari untuk penyimpanan bahan dan produk ready stock (4 pcs) |
Rp. 6.000.000 |
e) Mesin Potong bahan |
Rp 600.000 |
Total Estimasi |
Rp 36.600.000 |