Hai teman teman kenalkan nama saya asih Wiyanti ibu dari 4 Orang anak yang sedang berburu ilmu di universitas swasta di Tangerang selatan dan 1 anak yang sedang duduk di sekolah dasar, bersuamikan Suyudi Harry gunawan seorang peg.BUMD, seorang suami yang hanya bisa mensuport istrinya terus untuk belajar sampai bertemu misinya. 45 tahun yang lalu saya di lahirkan di kota Jakarta dan berdomisili di kota Tangerang tepatnya di Cipadu, saat ini menyibukan diri di salah satu komunitas yaitu ibu profesional dan kesibukan sehari- hari membersamai anak-. anak dan memiliki usaha rumahan yaitu produksi bakpao.
Awal saya memilih berwirausaha di bakpao karena kondisi ekonomi saya dan suami saya yang belum mendapatkan pekerjaan tetap pada waktu itu, untuk menutupi biaya sekolah dan kebutuhan sehari- hari ,pada waktu itu banyak yang memproduksi bakpao berwarna hijau di Tangerang, saya mencoba bikin dengan modal seadanya di niatin tanpa berhutang , kelebihan prodak saya, kering, estetik, tidak berbau asem, dan awet sampai 3 hari walaupun tanpa pengawet, di buat dengan bahan bahan yang berkualitas , dengan harga murah mengingat semua orang berhak makan enak dan murah.
Kendala yang di Alami dalam produksi di tahun pertama seperti mencari warung yang akan saya titipkan, nolak, sering terjadi karena sudah banyak yang menaruh bakpao di sekitaran saya tinggal, kehadiran bakpao saya dinkelurahan Petukangan banyak yang berguguran entah kenapa.
Di tahun pertama Alhamdulilah saya bisa beli alat produksi beserta dandangnya, dari hasil usaha tabungan dalam 1 tahun, alhamdulilah usaha bakpao saya meningkat dan membutuhkan pegawai, waktu itu sempet kakak saya selama 3 bulan membantu, namun ternyata saya belum mampu membayar pegawai karena kebutuhan harian saya masih banyak kebutuhan , ahirnya saya dan anak pertama saya yang mengerjakan dan mendistribusikannya ke warung warung, di tahun ke 4 saya sempet punya 3 sels, yang ahirnya salah satu bisa mandiri dengan ilmu yg saya bekali.
Respon masyarakat tentang produk saya, bagus, pantas untuk di jadikan snek box karena sudah di kemas per prodaknya, target konsumen saya cocok untuk semua umur , terutama bakpao carakter yang banyak di sukai anak anak. Saya tidak menyangka dari modal sisa dapur tidak lebih dari 100.000 bisa menghasilkan pendapatan kotor sekitar 6.000.000 belum termasuk pesanan.yang saya butuhkan dalam memproduksi bakpao yaitu, terigu, pengembang ,sp, baking soda, gula putih, mentega putih dan margarin , dan garam untuk pelengkap plastik dan alas kertas, bakpao saya di kemas menggunakan box di setiap warungnya.
Saya mengikuti W20 tujuan utama, bisa menginspirasi wanita Indonesia dalam berwirausaha, jangan menyepelekan hal - hal yang tidak mungkin, dan makanan yang kurang kekinian, saya sudah membuktikannya ternyata produksi bakpao bisa untuk membiayai sekolah, kebutuhan sehari- hari dan bisa membiayai saya kursus di kue kue kekinian , Luar biasa bakpao ini untuk sisi financial.
Saya rasa perjalanan bisnis bakpao saya yang sudah menginjak 9 tahun , masih stak di tempat , karena memang kendala modal pengembangan produk lain, dan saya berprinsip tidak berhutang ke lembaga lain dan saudara. Harapan saya mengikuti program W20, akan mendapatkan tambahan ilmu supaya saya naik kelas, dan nilai tambah dari edukasinya nanti.
Rencana ke depan saya ingin sekali punya kedai , sekedar kedai bernuansa coffe saya ingin berjualan serba serbi sarapan, ada kue kue kecilnya, ada minumannya ala caffe, ada lauk pauk tradisionalnya juga.itu harapan saya yang sesungguhnya jika menjadi pemenang di W20
Namun untuk berjualan di IG dan medsos belum saya lakukan, karena masih sibuk dengan produksi, namun untuk solusi kemandirian financial tentang percepatan laju financial keluarga yang sudah di inisiasi oleh keluarga saya, bisa diklik link YouTube saya di Changemaker Journey semoga bermanfaat, dan Terima Kasih
#Sispreneur