Pagi sisterpreneur :)
Perkenalkan saya farah, seorang ibu rumah tangga yang memiliki ketertarikan di bidang fashion, kesehatan dan kerajinan. Bagi saya, kualitas sebuah produk fashion tidak hanya sebatas meliputi aspek keindahan maupun estetikanya saja. Sebuah produk diharapkan dapat memberikan solusi dari sebuah permasalahan dan menjawab kebutuhan dari penggunanya. Hal ini yang menjadikan value produk brand saya, yaitu @faaura.
Faaura berdiri sejak pada tahun 2015, awalnya brand ini dibuat untuk menjawab kebutuhan para mahasiswi untuk dapat memiliki produk hijab yang berkualitas, mudah dipakai, ironless (tidak perlu disetrika) dan memiliki harga terjangkau. Kami memulai penjualan secara offline melalui bazar dan pameran. Adapun penjualan secara online melalui akun instagram dengan melalui halaman instagram.com/faaura.
Kondisi pandemi di tahun 2020 mendorong Faaura untuk menghadirkan produk masker kain non-medis dengan fitur water repellent (anti air) dengan berbagai motif untuk pengguna dewasa dan anak-anak. Faaura juga memproduksi sajadah saku, pouch new normal hingga totebag. Kami juga memiliki lini produk bingkisan atau hampers untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat pandemi yang tetap berupaya untuk menjalin silaturahmi .
Salah satu cara saya dalam mendapatkan inspirasi pembuatan produk Faaura, adalah dengan meningkatkan kepekaan saya dalam kebutuhan konsumen dalam suatu produk. Saya sadar sebagai seorang Ibu Rumah Tangga, kami dituntut untuk cepat dan cekatan dalam mengerjakan berbagai hal. Salah satunya dalam aktivitas berpakaian menggunakan produk hijab. Berdasarkan observasi dan analisa yang saya lakukan, saya mendesain sebuah produk yang bernama "Hijab instant-not-instant" yang merupakan hijab mudah pakai dengan konsep young and comfy. Adapun produk tersebut menargetkan segmentasi konsumen para ibu muda. Hijab tersebut saya desain dengan penggunaan pad seperti kerudung segi empat untuk memberikan kesan young dengan berbagai desain hijab instant untuk memberikan kenyamanan kepada konsumen.
Faaura juga memiliki produk dengan aksentuasi payet yang merupakan produk hand-crafted. Produk tersebut dikembangkan sebagai bagian dari ketertarikan saya pada dunia kerajinan yang saya aplikasikan pada produk masker, kerudung, sandal hingga produk yang digunakan oleh anak-anak.
Hobi saya dalam dunia payet ini saya tekuni secara otodidak. Kemudian saya memberanikan diri untuk membagi wawasan dan pengalaman saya dengan skala kecil melalui live di instagram pribadi saya. Dengan responnya yang cukup baik, saya akhirnya berkesempatan diundang sebagai narasumber oleh salah satu komunitas sew and craft pada sebuah acara webinar.
Melalui kesempatan tersebut saya terinspirasi untuk memberikan manfaat lebih luas bagi sekitar, saya ingin masuk ke ranah sosial dengan membagikan wawasan payet yang saya memiliki. Sehingga tidak hanya saya saja yang merasakan manfaat dari hobi crafting saya ini, tetapi agar semakin banyak crafter diluar sana yang bisa menghidupkan cita-cita keluarganya melalui produk payet faaura secara global.
Covid-19 memberikan dampak yang luar biasa. Pendapatan pada masa pandemi menurun sedangkan pengeluaran bertambah sehingga kami harus memutar otak untuk menambah penghasilan. Sehingga dengan brand faaura ini diharapkan dapat membantu perekonomian keluarga saya. Sejak tahun 2020 sudah lebih dari 300 produk faaura terjual meliputi masker, sajadah, pouch, kerudung dan bonnet anak. Alhamdulillah kami juga pernah mendapatkan pesanan 100 pcs sajadah hampers untuk sebuah acara pernikahan.
Namun dalam proses bisnis saya tidak luput dengan berbagai tantangan. Brand saya masih dalam skala rumah yang sebagian besar saya kerjakan sendiri bersama suami dengan source vendor skala kecil. Seringkali saya kewalahan mengerjakan semua hal sendiri, banyak ide dan desain saya yang terjeda hanya sampai tahap prototype karena saya kekurangan modal dan sumber daya lainnya untuk mengembangkan produk saya menjadi produksi berskala besar.
Tujuan saya mengikuti #W20sispreneur dari Sisternet ini adalah agar saya dapat scale up bisnis saya menjadi skala yang lebih besar. Saya ingin mengembangkan desain saya dari produk skala handmade menjadi produk skala home industry hingga nasional. Tentunya untuk merealisasikan hal tersebut saya membutuhkan modal untuk membeli bahan skala grosir, saya perlu bekerja sama dengan stakeholder berskala yang lebih besar dan menambah SDM untuk mampu meproduksi produk dengan kuantitas yang besar.
Dengan adanya permodalan dari #W20sispreneur Faaura diharapkan dapat berkembang dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas untuk meningkatkan daya saing produk dengan value produk yang aestetik dan solutif. Modal tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk scale up bisnis secara global sehingga saya dapat mengenalkan produk Faaura ke luar negeri sehingga produk Faaura dapat menjadi produk kebanggaan Indonesia.
Apabila saya menjadi pemenang dalam #W20Sispreneur saya berencana mengembangkan brand agar dapat maju dalam berbagai aspek. Pada aspek ekonomi saya ingin meningkatkan omset penjualan dengan scale up business dan go global. Pada aspek produk saya ingin meningkatkan kualitas produk saya dan go internasional
Dalam aspek sosial saya memiliki planning untuk memberikan edukasi serta memberikan influence kepada para wanita khususnya kaum ibu untuk dapat menggeluti dunia craft sehingga kelak dapat menjadi sebuah ladang usaha. Dengan begitu saya berharap agar brand Faaura #JadiLebihBaik dan #BeraniNaikKelas sehingga dapat membantu perekonomian keluarga dan perekonomian keluarga lainnya dengan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya .