Hai!, Aku Novi, mantan karyawan perusahaan kosmetik yang sekarang banting setir menjadi Ibu Rumah Tangga sekaligus Mompreneur.
Yap, aku lebih senang dipanggil Mompreneur. Bukan karena menjadi Ibu Rumah Tangga tidak keren, tapi bagiku menjadi Mompreneur membuat aku merasa lebih bergairah setiap harinya. Terlebih usaha yang aku jalankan berawal dari hobi. Hobi kulineran, trial resep masakan di dapur, membuat konten video di sosial media yang membuatku sangat enjoy membangun bisnis F&B. Apalagi bisnis yang sustain saat ini gak melulu soal good product, tapi impressive content yang disukai konsumen.
Melihat adanya pasar potensial untuk jajanan instan Indonesia dengan cita rasa pedas favorit wanita +62, aku mulai merintis sebuah brand yang kunamai KYOFOOD.
Eitss.. sebelum menelurkan Kyofood di pasaran, aku sudah jatuh bangun menciptakan 3 brand sebelumnya. Walaupun lebih banyak jatuhnya daripada bangunnya :)) Ya, Namanya juga pengalaman, biar jatuh berkali kali, tidak membuatku takut mencoba lagi dan lagi. 3 brand ku yang gagal adalah fishcocity (2019), robak chetar (2020) dan keripik mascis (2021).
Sebenarnya Kyofood adalah brand yang dikembangkan dari Fishcocity. Awalnya Fishcocity hanya menjual frozen pempek via sosial media. 2 tahun lebih menjalankan bisnis frozen pempek dengan omset yang stuck, akhirnya aku mengganti nama brand Fishcosity menjadi Kyofood. Selain mudah diingat dan diucapkan, Kyofood juga memiliki produk yang lebih variatif, kekinian dan segmented. Kyofood memiliki 2 varian produk yaitu seblak mie bakso dan pempek rujak mie. Saat ini aku tengah mempersiapkan varian baru yaitu seblak tulang rangu dan bakso aci yang tetap bercita rasa pedas sebagai ciri khas Kyofood. Dengan mengubah packaging menjadi standing pouch agar lebih praktis dan estetik serta masuk ke e-commerce menjadi strategi Kyofood agar bisa menjangkau konsumen lebih luas.
kemasan lama fishcocity
kemasan baru Kyofood
Tak disangka, 1 bulan berjualan di e-commerce, hampir setiap hari selalu ada orderan dan terjual lebih dari 150 pcs produk. Bahkan teman terdekatku bersedia menawarkan diri menjadi Reseller.
Bisnis yang gagal terdahulu menjadi pelajaran dalam membangun Kyofood ke depannya. Aku semakin rajin berburu ilmu, dari satu webinar bisnis ke webinar lain, yang intinya belajar terus dari mentor terbaik. Belajar merancang business model, business plan, menghitung HPP hingga digital marketing. Seru banget bisa terapkan ilmu ke bisnis sendiri, apalagi bisa berdampak signifikan untuk omset usaha.
Saat ini, fokus terbesarku adalah membangun Kyofood menjadi brand yang bisa membantu wanita Indonesia bardaya meski dari rumah. Bertumbuh besar dengan memiliki pasukan reseller emak-emak di seluruh penjuru Indonesia yang bisa membantu mereka menambah penghasilan di tengah kesibukan menjadi ibu rumah tangga. Kyofood juga memiliki visi untuk mengekspor produk ke retail luar negri dan memiliki gudang distribusi di beberapa negara.
Tapi sayangnya saat ini, Kyofood menghadapi kendala terkait dana pengajuan izin edar dan dana marketing. Ingin sekali bisa memiliki izin BPOM agar proses distribusi produk ke Reseller lebih aman dan luas. Dana marketing pun ingin dimaksimalkan untuk bisa mendanai endorse ke beberapa selebgram, promosi ke circle terdekat untuk menciptakan trust dan word of mouth.
Bagiku Kyofood adalah harapan, yang bisa mengudara membawa ciri khas kuliner Indonesia. Seperti arti nama Kyofood yaitu Kerjasama, Kyofood tidak akan bisa tumbuh tanpa kerjasama dengan berbagai pihak. Dan Aku berharap sisternet menjadi satu pihak yang berkontribusi dalam keberhasilan Kyofood ke depannya :)
Bisa cek IG: Kyofood. id untuk kenal lebih dekat dengan Kyofood