Yasinta nama panggilanku, tahun ini usiaku 20 tahun. Terbilang cukup muda untuk menjadi seorang pemilik perusahaan. Walaupun sering diremehkan tapi menjadi seorang entrepreneur adalah passion yang ingin terus aku geluti. Berkecimpung di dunia entrepreneur adalah sebuah kisah panjang dalam hidupku.
Aku terlahir dari keluarga yang sederhana. Kami hanya tinggal bertiga, aku, ibuku (yang kupanggil mamak), dan bapak. Mamak adalah penopang ekonomi keluarga kami. Seorang pekerja keras, yang sejak kecil ditempa kehidupan sulit. Akupun dibesarkan beliau dengan disiplin. Sedari kecil aku mengikuti mamak ketika bekerja, membantu ketika ada proyek catering, salon, pernikahan, karnaval, dan berbagai event lain. Mungkin disinilah kemampuan bisnisku terasah.
Meskipun tidak seperti teman-temanku yang bisa berjalan-jalan dan selalu makan di café, tapi aku selalu bersyukur karena dilahirkan oleh mamak yang selalu menyayangiku dan tidak pernah mengekangku. Di sela-sela kegiatan sekolahku, selain membantu mamak, aku juga berjualan. Disinilah secara tidak langsung aku belajar memanajemen waktu. Sekolah tetap menjadi prioritas utama dan masuk ranking 3 besar adalah targetku, walaupun mungkin bukan prestasiku yang saat itu kami butuhkan. Keluargaku terbelit hutang, bapak tidak banyak membantu, justru terkadang meminta uang kepada mamak bahkan kepadaku. Saat itu kami membutuhkan biaya lebih untuk membayar cicilan motor yang aku gunakan untuk sekolah, cicilan hutang untuk renovasi di rumah kami, dan banyak lagi kebutuhan yang harus kami tutup.
Ketika berbisnis rugi sudah menjadi hal yang wajar bagi ku. Walaupun nominal nya masih tergolong kecil, tapi bagiku yang masih anak sekolah dan berasal dari keluarga yang kurang mampu, jumlah uang tersebut sangat sulit kuperoleh.
Setelah lulus dari SMK aku memutuskan untuk bekerja. Dan saat itu, di awal tahun 2020 aku mendapatkan sebuah kepercayaan untuk bergabung mengelola sebuah usaha rintisan di bidang olahan pangan. Awalnya aku sempat ragu karena aku masih bekerja dan memiliki usaha sampingan juga. Tapi pada akhirnya akupun mencoba untuk benar-benar serius untuk menjadi entrepreneur. Sehingga di tahun 2020 aku mengikuti magang dari program YESS Kementan, pelatihan, pameran maupun bazar. Sejak itu aku mulai memegang manajemen CV Hyangreksa Karya yang memproduksi coconut chips dengan merk Panji.
Coconut Chips adalah sebuah inovasi snack sehat yang sekaligus menjadi media edukasi kesenian lokal Wayang Beber Pacitan yang hampir punah. Panji Coconut Chips dari CV Hyangreksa Karya diinisiasi sejak tahun 2019 dan mendapatkan beragam prestasi, seperti pemenang olahan gula merah (2019), lolos kurasi Pasar Eropa (2019), lolos dalam program IFI Kemenperin (2020), pemenang produk kreatif BBPPMPV Pertanian (2021), menjadi narasumber dalam pelatihan manajemen bisnis pada Program YESS (2021) dan masih banyak lagi prestasi yang lain.Semenjak mengikuti kegiatan-kegiatan UMKM namaku pun mulai dikenal. Aku dipercaya mengelola UMKM dalam beberapa event oleh Dinas/Kantor di Pacitan, seperti koordinator UMKM-Indomaret Pacitan, bazar Disperindag, koordinator UMKM-Kantor Pos Pacitan, dan sebagainya. Dan puncaknya di awal tahun 2022 ini CV Hyangreksa Karya berubah nama badan usaha menjadi PT Hyangreksa Karya Indonesia, dengan Yasinta Dwi Hapsari sebagai pemilik usaha. Sebagaimana visi dari perusahaan ini, aku akan membawa coconut chips untuk mengembangkan sayapnya lebih lebar menempus pasar ekspor. Semua yang aku lalui ini bukanlah akhir dari kisah perjuanganku tapi ini adalah sebuah langkah awal, sebagai seorang anak, seorang perempuan, dan nantinya sebagai seorang ibu dari anak-anakku.