Hai perkenalkan, namaku Dede Karyati. Lahir dan besar di Karawang salah satu tempat yang dikenal dengan Kota Industri yang ada di Jawa Barat. Di tanah kelahiranku ini yang begitu banyak pabrik tidak pernah terbesit sebelumnya untuk menjadi seorang entrepreneur, lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan berharap bisa langsung masuk kerja di Industri. Karena terhalang oleh biaya yang mengharuskanku menyimpan mimpi untuk bisa kuliah diluar kota. Dan Alhamdulillah setelah mengikuti tes masuk kerja beberapa bulan setelah kelulusan aku diterima kerja di salah satu perusahaan di Kawasan Industri di Karawang.
Bekerja selama hampir 11 tahun (2010 – 2021), mulai muncul perasaan tidak nyaman setelah memiliki anak pada tahun 2015 yang lalu. Pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul “Nggak kasian anaknya ditinggal kerja?” sebagai ibu muda yang masih bingung bagaimana cara membersamai anak, diawal-awal pernikahanku seringkali terjadi konflik dengan suami. Sampai pada akhirnya bertemu Komunitas Ibu Profesional tahun 2017, yang banyak sekali mengubah kehidupan keluargaku. Setelah memutuskan menjadi member dan mengikuti kelas matrikulasi lanjut kelas Bunda Sayang. Di kelas ini ada materi “Cerdas Finansial” dan materi inilah yang berhasil mentrigger awal mula aku berani mencoba memulai usaha Ranginang Maibi.
Ranginang/Rengginang adalah sejenis kerupuk tebal yang terbuat dari beras ketan yang dikeringkan dengan cara dijemur dibawah panas matahari lalu digoreng dalam minyak goreng dalam jumlah yang banyak. Agak berbeda dari jenis kerupuk lain yang umumnya terbuat dari adonan bahan yang dihaluskan seperti tepung tapioka atau tumbukan biji melinjo, rengginang tidak dihancurkan sehingga bentuk butiran nasi atau ketannya masih tampak. (wikipedia). Usaha camilan tradisional yang diproduksi turun menurun dari ibuku, hadir dengan gaya berbeda, karena camilan ini homemade terbuat dari beras ketan pilihan dan tersedia varian rasa lalu dikemas dengan kemasan kekinian yang praktis dibawa kemana saja.
Facebook pribadi. Kemasan masih pakai standing pouch bening ditempel dengan stiker Ranginang Maibi
Meski memulai usaha ini dari tahun 2018 tapi karena statusku masih bekerja, akhirnya tidak fokus untuk serius mengembangkan usaha. Sampai pada akhirnya tahun 2020 awal pandemi di tempat kerja diberlakukan Work From Home (WFH), karena hampir setiap hari bekerja di rumah dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama anak, kegelisahan itu pun Kembali menyapa. Terlebih di tahun 2020 anak dan ibuku sakit-sakitan yang akhirnya membuatku bulat memutuskan untuk resign. Dan akhirnya fokus mengembangkan usaha, mulai mengurus perijinan NIB, PIRT, dan mengganti kemasan full printing yang kekinian.
Instagram Ranginang Maibi
Lewat usaha ini sedikit banyak sudah bisa membantu perekonomian keluarga kecilku serta saudara-saudaraku. Kakak aku yang dulunya menjaga anakku ketika aku bekerja, saat ini bertugas menjadi tim produksi. Semenjak mengganti kemasan dan aktif di Instagram penjualan mulai meningkat, yang order bukan hanya dari Karawang tapi banyak dari luar daerah bahkan beberapa dari luar provinsi.
Lewat program W20 #Sispreneur ini aku berharap bisa scaleup usahaku. Usaha lokal dari camilan tradisional ini bisa mengglobal, produk UMKM #BeraniNaikKelas. Mengikuti program Inkubasi Bisnis yang akan membantuku untuk menambah ilmu bisnis dan mengembangkan usaha. Jika aku menjadi pemenang, modal usaha ini akan ku gunakan untuk membeli mesin pengering dan kebutuhan produksi lainnya, karena selama ini kendala yang dihadapi jika masuk musim hujan, produksi terganggu karena kami masih mengandalkan teriknya cahaya matahari untuk proses penjemuran.