Halo,
Perkenalkan nama saya Komang Anik Sugiani, berusia 32 tahun, dan sudah menikah.
Memiliki latar belakang pendidikan sebagai Doktor Teknologi Pembelajaran membuat saya
untuk terus bergerak menciptakan inovasi baru yang dapat bermanfaat bagi lingkungan
masyarakat sekitar saya. Berawal dari kegelisahan saya melihat tumpukan sampah disetiap
sudut daerah tempat tinggal saya, saya berinisiatif untuk membuat Bank Sampah. Bank
Sampah yang bernama Sahabat Jyoti. Bank Sampah ini terbuka untuk masyarakat umum,
khususnya masyarakat desa yang saya tempati, mulai dari anak-anak, remaja, ibu rumah tangga dan lansia
semua dapat berperan serta dan mereka dapat menukar sampah yang mereka jual ke Bank Sampah Sahabat Jyoti dengan
sembako, uang tunai maupun perlengkapan sekolah.
Melalui Bank Sampah Sahabat Jyoti, saya mengajak semua lapisan masyarakat desa
untuk bersama-sama peduli terhadap lingkungan. Jenis sampah yang biasanya Sahabat
Jyoti peroleh antara lain sampah plastik, sampah kardus, dll. Khusus untuk sampah plastik, kami
mengolah menjadi produk yang bernilai ekonomis tinggi, produk tersebut adalah bantal duduk.
Bantal duduk? Sampah? Sisters pasti bingung apa kaitan kedua konsep tersebut.Jadi kami
memanfaatkan sampah plastik untuk menjadi isian bantal duduk yang biasanya diisi busa
ataupun kapuk.
Sisters pasti tahu kan kalau sekarang ini banyak tempat wisata ataupun cafe-cafe
yang menyediakan tempat nongkrong. Target konsumen kami adalah mereka, disamping
orang-orang yang membeli dan digunakan secara pribadi. Varian produk kami ini sudah bisa
diperoleh di berbagai marketplace. Meskipun begitu, saya merasa kurang optimal dalam
marketing produk ini, dikarenakan sumber daya yang belum ada. Saya harap kelak saya akan
bisa lebih optimal dalam marketing produk ini.
Sisters pasti bertanya-tanya kan, ini kok doktor berbisnis sampah? Ngapain bisnis
sampah? Emang memiliki nilai? Itulah pertanyaan pertanyaan yang sering orang-orang
tanyakan kepada saya, sebagai orang yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi, saya
tidak merasa malu dalam menjalani ini, karena menurut saya bisnis ini berpeluang besar untuk
maju, dan berkembang. Masih sedikit orang yang mau berbisnis sampah, saingan masih
sedikit, produk kami bisa dikatakan unik, berbeda dari yang lain.
Saya percaya jika apa yang saya lakukan memiliki dampak yang positif bagi
masyarakat. Saya itu percaya jika perempuan bisa menjadi Agent of Changes, berguna bagi
lingkungan sekitarnya, dan dapat menjadi leaders dalam setiap inovasi yang bertujuan
mensejahterakan sesama perempuan. Bank Sampah Sahabat Jyoti memberdayakan ibu-ibu
desa yang belum berdaya untuk ikut serta dalam produksi bantal duduk.
Berbeda dengan pebisnis perempuan yang lain, bagi saya berbisnis tidak melulu
mengenai untung besar, tetapi melihat dampak yang bermanfaat dan memiliki value bagi
masyarakat sekitar lah menjadi point utama. Konsumen yang membeli produk ini pun terkesan
karena produk yang mereka beli tidak hanya memiliki estetika tapi mengandung edukasi olah
dan kelola sampah. Saya sangat bersyukur melalui Bank sampah dan produk bantal duduk ini
saya mendapatkan Penghargaan Perempuan Berjasa dan Berprestasi di Bidang Lingkungan Hidup dari Organisasi
Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju yang langusung diserahkan oleh Ibu Iriana
Jokowidodo saat hari kartini 2022. Perempuan ayo kita berdaya dan maju bersama.