Hai sisters,
Perkenalkan, nama ku Alfiyatul Fithri, usia 25 tahun dan sudah menikah. Sister, siapa disini yang anaknya mengikuti les diluar sekolah formal? Latar belakang sisters mengikut sertakan anak untuk les pasti beragam, ada yang memang merasa perlu untuk mengikut sertakan anak les, atau ada juga yang ikut-ikut ibu-ibu kompleks, banyakan sister, kalau si ibu A ngelesin anak nya di tempat Y, temen temen kompleks berbondong-bondong ikut ngelesin anaknya juga disitu. Pengalaman pribadi saya, yang pernah mengikuti les dan menjadi tutor pelajaran Kimia, saya memperhatikan anak-anak yang les di tempat les,an saya bekerja dulu, melihat mereka mengikuti les karena ikut-ikutan temen, hanya buat ngerjain tugas, atau diminta orang tua. Apalagi anak orang kaya, banyak yang ikut les tapi jarang pernah hadir di setiap sesi pertemuan les. Karena melihat fenomena tersebut, akhirnya saya berpikir untuk mendirikan tempat les bernama PERPID.
PERPID tidak hanya menawarkan les, les,an dengan harga terjangkau saja tapi kami memiliki prinsip belajar yang menyenangkan, sehingga mereka senang belajar. Sisters saya percaya jika seorang anak diajarkan dengan benar mengenai nilai nilai moral kenapa kita harus belajar, tanpa meng Tuhan kan hasil, maka anak dengan senang hati belajar dengan giat. Perpid ingin, siswa yang belajar di perpid karakter senang belajarnya terbentuk sehingga mereka memiliki prinsip tidak suka menyontek dan percaya diri dalam menjawab soal. Perpid juga mengenalkan anak-anak didiknya lomba-lomba yang bisa mereka ikuti. Melalui seleksi bakat, dan potensi, saya membantu mengarahkan mereka. Karena ternyata banyak anak-anak yang aslinya memiliki potensi besar di berbagai bidang tapi mereka dan orang tua mereka tidak menyadari hal tersebut.
Bagi saya, kebiasaan seorang anak dapat berubah jika mereka memiliki panutan yang dapat memotivasi mereka dan percaya pada potensi mereka. Mereka akan semakin tertarik untuk belajar, kita memang menjadi guru tapi jangan menggurui. Tempat les ini memiliki potensi yang bagus dari awal berdiri tahun 2019 kami memiliki 10 anak, sampai sekarng usdah mencapai 107 anak yang belajar bersama kami, akan tetapi saya masih kesulitan dalam mencari tenaga pengajar dengan kriteria tertentu, karena tidak semua pengajar memiliki prinsip dengan saya (menjadi guru tanpa menggurui), maka saya membutuhkan banyak tenaga pengajar yang menyadari bahwa anak akan senang belajar jika kita bisa menjadi guru yang percaya akan potensi anak tersebut.